🦋: Awal Dari Luka

275 41 1
                                    


🦋🦋🦋

Pakaian serba hitam, suara isak tangis, dan orang-orang yang memberi salam perpisahan dan ucapan berbelasungkawa.

Tidak perlu di jelaskan, pasti semua paham dengan situasi dan kondisi ini.

"Huhhh"

Dahyun mengehela nafas nya dalam, berusaha menahan tangis nya, belum bisa menerima semua ini namun takdir berkata lain.

Di sisi nya terdapat sang adik yang menangis dalam diam melihat nisan sang ayah, dan bunda nya yang sudah histeris karna harus rela kehilangan sosok teman hidup nya.

Benar...

Selama tiga bulan lebih soohyun di rawat di rumah sakit, soohyun Terdiaknosa menderita penyakit jantung. namun sayang, cukup sangat terlambat untuk mengetahui penyakit nya.

Soohyun sering merasakan serangan dan gejala-gejala penyakit tersebut, namun dirinya menutupi nya dan tak perduli pada kesehatan nya, sehingga itu sudah cukup terlalu parah.

Dan setelah dirawat selama tiga bulan lebih, pada malam hari nya pihak rumah sakit menelfon dahyun, yang mengatakan bahwa soohyun meninggal diakibatkan terkena serangan jantung.

Yeaji yang pada saat itu berada di kantor benar-benar kalut mendengar kabar jika ia harus ditinggal suami nya ke dunia lain, bahkan yeaji belum sempat mendengar pesan terakhir dari soohyun.

Seketika dunia mereka runtuh dalam seketika.

"Buna... Buna... "

Lamunan dahyun ruyam ketika leeso menarik-narik baju nya dan memanggil nama nya.

Segera ia berusaha untuk tersenyum dan menggendong si bungsu.

"Ada apa?" Tanya nya dengan senyuman pucat di wajahnya.

"Buna, kenapa granpa ditaruh di situ" Tanya nya bingun dan menunjuk makam soohyun.

Hati dahyun terenyuh, sakit rasanya ketika harus menjelaskan tentang kematian.

"Ketika manusia sudah sakit dan sudah tua, mereka akan meninggal dan mereka akan dikubur disitu, itu adalah tempat istirahat mereka yang baru, karna mereka sudah berada di dalam alam yang sangat indah" Jelas dahyun berusaha agar dimengerti leeso.

Leeso mengernyitkan alis nya bingung, "alam indah?" Tanya nya dan menatap dahyun dengan binar mata polos.

Dahyun tersenyum pucat.

"Benar, alam yang indah banyak bunga dan ada langit yang indah orang baik berkumpul di sana, hanya ada kebahagiaan dan tak ada tangis." Jelas dahyun lagi.

"Leeso mau kesana juga!" Ujarnya semangat tanpa tahu apa itu kematian.

"Iya, semua pasti akan kesana kalau sudah tua. Jadi, leeso tidak boleh kesana ya? Karna buna sedih jika leeso memilih kesana"

Leeso nampak bingung.

"Jika buna tua, buna kesana?" Tanya leeso dan mendapatkan anggukan dari dahyun.

"Kalau begitu leeso kesana juga saat buna juga kesana jadi kita akan ditaruh disitu bersama-sama kan?" Ujarnya dengan polos.

Hati dahyun sakit mendengarnya, begitu juga dengan yeaji yang semakin histeris mendengar ujaran dari leeso.

𝐊𝐈𝐃𝐃𝐎𝐒 &𝒎𝒆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang