Haerin sudah rapih dengan seragam sekolah baru nya, ia tersenyum memandangi betapa cantik nya dia depan cermin besar nya. Haerin tersenyum mengingat apa yang terjadi semalam, dimana Minji yang rela untuk kembali ke mading untuk mencarikan nama dan kelas nya, padahal wajah nya Minji sudah memerah karena nafas nya yang sesak dan suasana yang cukup panas. Ia sangat menghargai apa yang dilakukan oleh Minji.
Ting!
Haerin segera mengecek notifikasi handphonenya, ia tersenyum dan segera keluar dari kamar nya. Hari ini, dia akan berangkat sekolah dengan Minji.
"Nih" Minji menyodorkan helm nya kepada Haerin.
"bisa gak make nya?" Haerin mengangguk, segera memakai helm itu.
Minji melihat Haerin dengan senyuman yang sedari dia datang tidak luntur sama sekali. Minji melihat bagaimana Haerin memasang helm dengan cukup lihai.'Anj, gak jadi modus. bisaan dia make nya'. Minji berucap sedikit miris didalam hati nya.
"kita gak pamitan dulu, nih? sama mamah papah?" Minji menelisik kearah rumah diikuti dengan Haerin yang menoleh juga ke arah rumah nya.
"ortu gue? udah pada kerja" Minji menoleh kearah Haerin, membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O' tanda paham. Haerin langsung menaiki motor Minji, Minji tersenyum melihat wajah Haerin dari arah spion motornya.
"Cepetan, nanti telat" Haerin mencubit pinggang Minji.
"Aduh-duh, siap nyai"
~®®®~
Tiba dikelas, Haerin segera mengambil kursi yang berada disamping jendela.
"gak kepanasan?" Haerin mendongak menatap Minji, Haerin menaikan alisnya tanda bingung.
"nanti siang pasti matahari nya panas, nanti lo kepanasan gimana?" Minji bertanya khawatir.
"gue mau nya disini, mau panas atau nggak nya sih gue gak peduli" Minji mengangguk paham. Minji segera menduduki kursi yang berada di samping Haerin.
"Kok duduk disini? gak sama temen cowok lu yang lain?" Minji menggeleng kan kepalanya.
"pengen duduk sama lo, dulu pas kelas 8 sama 9 gue gak kesampaian duduk sama lo nya" Minji meletakkan tas nya diatas meja, Haerin membalasnya dengan senyuman sembari menganggukkan kepalanya.
'Manis bet anjay' ucap Minji dalam hati nya, ia pun meletakkan kepalanya diatas meja, memandangi Haerin dari bawah.
Seiring berjalannya waktu, murid lain mulai berdatangan hingga bel berbunyi.
Hingga ketika walikelas mereka datang, ada seorang siswa yang telat."Hari pertama udah telat aja" Ucap Minji pelan, yang masih didengar Haerin.
"Lo juga dulu hari pertama pas kelas 8 udah masuk buku kasus" Minji cengengesan mendengar fakta dirinya dari Haerin. Ia teringat ketika kelas 8 di hari pertamanya, ia memecahkan kaca jendela kelas nya. Itu terjadi karena pertengkaran hebat antara dirinya dan sepupunya. Hingga sekarang, Minji dan sepupunya masih belum berdamai.
"Perkenalkan, nama ibu Kim Yeri, kalian bisa panggil Bu Yeri. Ibu akan menjadi walikelas kalian selama setahun kedepan, harap kerja sama dari kalian nya juga ya." Bu Yeri tersenyum melihat respon dari murid-muridnya yang cukup membuat nya senang.
"Ibu akan mengatur tempat duduk kalian. Yang perempuan dengan yang perempuan, begitu pun sebaliknya" Lanjut Bu Yeri yang membuat Minji melongo.
"Ck, gak nyampe sejam gue duduk sama lo. Udah disuruh pindah dengan halus aja" Haerin terkekeh mendengar decakan Minji. Minji terpaksa pindah ke belakang dan harus berpisah dengan Haerin, ia berakhir duduk dengan siswa yang telat tadi.
~®®®~
Setelah seminggu lamanya Danielle sibuk dengan MPLS, ia tersenyum bebas karena bisa menghabiskan waktunya dengan kekasihnya. Danielle yang baru datang ke kelas. segera menghampiri Hanni yang sedang sibuk dengan handphone nya di kursi yang ia duduki.
"Nanti pulang bareng gue, ya?" Pinta Danielle, Hanni menoleh menghadap Danielle, ia mengangguk kemudian sibuk kembali dengan handphone nya.
"Coklat nya udah dimakan?" Hanni mengangguk kembali tanpa menoleh.
"Udah habis?" Hanya gelengan yang Danielle dapat, ia menghembuskan nafas nya pelan.
"ngomong dong, keluarin suaranya. Kangen, nih. Hape nya disimpen dulu" Hanni tersenyum kecil lalu meletakkan handphone nya dimeja.
"udah, sayang. cuma belum habis, stok Minggu depan jadi temen nugas" Hanni tersenyum dan mencubit pipi Danielle pelan. Melihat wajah Danielle yang cemberut, itu sangat menggemaskan menurut nya.
"ekhmm.. pagi-pagi dah ngebucin" Danielle tertawa mendengar selaan dari Yujin, teman nya.
"Bro, sehat? Haha..makanya cari ayang" Danielle terkekeh membuat Yujin memutar bola mata nya malas. Wonyoung datang dan menatap Danielle yang langsung dipahami, Danielle pun bangkit dari duduk nya mempersilahkan Wonyoung menduduki kursi nya.
"Jaga masa depan gue, ya" Wonyoung mendelik, tangan nya terangkat untuk mengusir Danielle.
"Pergi sana" usirnya, Danielle pun pergi menarik Yujin.
~®®®~
Waktu istirahat tiba, Kantin sekolah terasa sangat sesak dengan banyak nya siswa dan siswi yang berebut untuk membeli makanan. Minji pun ikut berdesakan untuk membeli air dan titipan dari Haerin.
"Ck, ini siapa sih yang didepan? pendek bat, lama lagi" gumam Minji pelan, ia sedikit melihat wajah orang yang didepan nya dari samping.
"Ohh, kakak kemarin, Hanni ya?Iya kali. Ketemu lagi, kakak nya mau nomor WhatsApp gue gak, ya?" tanya Minji dengan diri nya sendiri dengan suara yang pelan.
Hanni menoleh mengahadap Minji lalu tersenyum, dan tidak sengaja mereka bertatapan.
"permisi, mau lewat" Minji menggeser badan nya dengan tatapan yang tidak lepas dari wajah Hanni.
"kakak nya gak inget gue nih? anj banget" Kesal Minji.
Minji berjalan tenang dengan tangan yang menggenggam dua botol air mineral dan satu kantung kresek berisikan roti dan permen yang ia gantung di jari telunjuknya. Ia melihat sekeliling bangunan sekolah baru nya.
"gede juga sekolahnya" Minji melihat bangunan sekolah yang berseberangan dengan bangunan kelas nya. Ia penasaran dengan bangunan disana, ia secara tidak sadar sudah melewati lorong menuju kelas nya.
"Minji!" Minji menoleh, berjalan menghampiri orang yang memanggilnya.
"lama banget, mau jalan kemana?" tanya Haerin, ia langsung mengambil satu botol yang Minji genggam. Minji melihat jalan yang ia lewati, dan ia baru menyadarinya. Minji hanya menggeleng menjawab pertanyaan Haerin.
"Lo mau kemana?"
"Toilet" Haerin pergi bersama kyujin meninggalkan Minji.
~®®®~
Minji duduk di bangku nya, ia melihat bangunan diseberang kelas nya. Ia menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang ia kenali.
"Kak Hanni? lah, baru nyadar gue kalo seberangan gini" Minji mengamati gerak-gerik Hanni dari jendela kelas nya. Tiba-tiba, Hanni dihampiri oleh kakak pembimbing nya saat MPLS kemarin. Kakak pembimbing nya itu mengusap rambut Hanni lembut dan memberikan roti dan susu coklat .
"cowok nya, ya? yahh, baru mau gue incar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak!
Teen Fiction"Kakak nya cantik. Jadi pacar aku aja, yok!" Minji tau si dia udah jadi pacar orang, dan Minji pun menyukai dan menyayangi teman nya. warn: genderswitch, bahasa kasar