Jam sudah menunjukan pukul 13.00, dihari Jumat seharusnya semua siswa dan siswi sudah pulang kerumah masing-masing, namun tidak dengan siswa yang mengikuti eskul disekolah ini. Contohnya seperti Minji, Eunchae dan Kyujin, mereka sedang dikantin menunggu pengumuman dari group chat eskul vokal.
"Laper gaes, pinjem duit dong" Eunchae menadahkan tangan nya kepada dua teman nya itu.
"duit gue udah habis" Kyujin mengorek saku nya.
"gue mau beli bensin nanti pulang, tadi aja udah mogok mogok" wajah Eunchae menjadi sedih, tadi ia berangkat bersama Minji dan memang benar apa yang dikatakan nya.
Kyujin melihat dari jauh Haerin dan Garam yang nampaknya jalan kearah kantin. Ia melambaikan tangannya berharap dibalas oleh Haerin, namun yang membalas malah Garam.
"Haerin kenapa belum pulang? belum dijemput?" tanya Minji setibanya Haerin dihadapan nya, seingatnya Haerin tidak ada jadwal eskul apapun pada hari Jumat ini.
"Ada eskul vokal"
"Eii, bukan nya lo gak ikut kemarin?" Minji menaikan alis nya sebelah.
"Kak Hanni yang masukin, jail banget" Haerin mengeluarkan ekspresi cemberutnya dan itu sukses membuat dua lelaki dihadapan nya tercandu-candu melihat nya.
"Garam, mau minum dong. Hehe.." Eunchae menadahkan tangan nya saat melihat botol minuman yang digenggam Garam. Garam tadi nya ingin mengerjai Eunchae, namun wajah Eunchae yang sudah lusuh membuat Garam sedikit iba.
"Habisin aja" Eunchae dengan semangat meneguk air dibotol hingga tidak tersisa lagi.
Kyujin mengecek group chat vokal yang membuat handphone nya mengeluarkan suara notifikasi.
"Disuruh ngumpul gaes" Kyujin memperlihatkan layar handphone nya. Eunchae ikut mengecek handphonenya, namun tidak ada notifikasi.
"Kok di hape gue gak ada notif nya?"
"Kayak ada paket aja" Eunchae melirik sinis Garam.
"bacot dik" balas Eunchae, mereka segera menuju keruangan yang dimaksud bersama-sama. Sungguh indah.
~®®®~
Hanni berdiri didepan, didepan banyak nya siswa siswi yang dipastikan itu adalah adik kelas nya, tidak hanya dirinya yang berdiri didepan, namun dengan Wonyoung, Yujin dan Lily, selain mereka juga ada namun masih dalam perjalanan.
Bisa dihitung ada sekitar 33 siswa dan siswi dari 7 kelas yang berasal dari kelas 10. Seperti biasa, eskul ini dimulai dari perkenalan dari senior-senior yang ada disana. Situasi nya, Hanni sedang memimpin jalan nya kegiatan eskul, terbesit di pikiran nya untuk menanyakan alasan dari masuk nya mereka ke eskul ini.
"Kakak mau nanya, alasan kalian masuk eskul ini kenapa?" Tanya Hanni antusias.
"Pengen ngelatih diri, kak!"
"Biar dapat pengalaman sama ilmu baru!"
"Biar dapat temen!"
"Gak ada, pengen masuk aja!"
"Sibukin diri, kak" begitulah kira-kira teriakan dari siswa dan siswi disana.
"kakak nya cantik! hehe"
Plakk
Garam menggeplak Eunchae dari belakang dengan sebelah tangan yang menutupi wajah nya.
"Gak usah malu-maluin, anjir""pengen liat kakak nya terus!" Kini giliran Kyujin yang berteriak, Garam menatap tajam Kyujin.
"Kak, minta kontak nya dong!" Garam menoleh melotot kearah Minji, sekian detik kemudian dirinya pasrah menghadapi mereka bertiga. Haerin? Dia juga malu, untung nya dia memakai masker sehingga wajah nya tidak terlalu diingat oleh orang disekitar, namun pastinya mata indah nya pasti akan selalu terbayang.
Hanni memandangi mereka, ada rasa senang dalam hati nya. Hanni melirik Haerin, terlihat Haerin melirik nya tajam. Pasti malu, pikirnya. Tapi,jika dia menjadi salah satu dari teman nya Haerin, pasti ia akan malu juga mungkin.
~®®®~
Haerin berdiri diHalte depan sekolah, menunggu jemputan. Tiba-tiba saja ada mobil yang berhenti didepan nya, Haerin sedikit mengenal nya namun ia tidak yakin. Lalu terbuka lah kaca mobil tersebut, terlihat lah orang yang ia kenal.
"Hanni mana, Rin?" Danielle celingak-celinguk mencari sosok Hanni, Haerin juga mengikuti pergerakan Danielle.
"Kak Hanni udah dijemput deh, sama bang Jake" Haerin baru ingat tadi. Terlihat raut kecewa dari Danielle.
"Haerin belum dijemput? ikut sama gue, yok" Danielle membukakan pintu mobil dari dalam. Haerin menatap Danielle cukup lama.
"kenapa? Ayo masuk, gratis kok" Haerin tetap diam, Danielle mengernyit bingung.
"Takut mama udah jalan" Akhirnya Haerin berbicara.
"Chat dulu mama nya, ayo masuk" Haerin tidak bergeming.
"udah mau malam lho, sekolah kalo malam kan serem" lanjut Danielle. Dipikir-pikir benar juga, bagaimana jika mama nya ada kendala? Haerin cukup takut jika sudah gelap begitu. Akhirnya Haerin masuk ke dalam mobil Danielle.
Setelah menduduki kursi mobil, Haerin segera mengirim kan pesan kepada mama nya namun ternyata pesan chat nya dari terakhir kali ia mengirimkan pesan belum terbaca oleh sang ibu dan berakhir ia mematikan handphone nya, tidak jadi mengirim pesan kepada sang ibu.
"Udah di chat mama nya?" Haerin mengangguk sebagai respon.
"Haerin, ikut eskul vokal ya, sama Hanni?" Haerin mengangguk kembali.
"Bagus sih, suara lo memang bagus. Bisa lah nanti pensi kalian tampil" Haerin menatap Danielle bingung, Danielle menyadari nya.
" Nanti 17-an ada lomba tuh, ada lomba pensi juga, nah katanya sih lo sama Hanni yang mewakili eskul vokal, udah fiks juga sih" Haerin menghembuskan nafas nya kasar, Kebiasaan Hanni yang selalu menyimpulkan tanpa memberi tau itu harus hilang ditambah informasi ini sudah menyebar walaupun baru sampai dikekasih Hanni ini. Hanni dan Haerin sudah membicarakan nya tadi malam, namun ada pertimbangan dari Hanni dan penolakan dari Haerin yang membuat hasil keputusan mereka ditunda tadi malam karena mengantuk, dan entah kenapa keputusan itu sudah ada tanpa persetujuan nya.
"Nggak mau" suara yang pertama kali Haerin keluarkan sedari tadi. Danielle menaikan sebelah alisnya, seolah bertanya mengapa ia tidak mau. Haerin menatap Danielle, lalu mulut nya pun terbuka untuk mengucapkan sesuatu.
"Pokoknya nggak mau" Danielle tersenyum, lalu fokus ke jalan. Ia paham dengan Haerin, murid pendiam sepertinya pasti akan sulit berinteraksi apalagi harus menjadi pusat perhatian ditempat ramai.
"Nanti gue bantu bilangin ke Hanni" Haerin merasa terbantu sekarang, dia sangat baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak!
Fiksi Remaja"Kakak nya cantik. Jadi pacar aku aja, yok!" Minji tau si dia udah jadi pacar orang, dan Minji pun menyukai dan menyayangi teman nya. warn: genderswitch, bahasa kasar