11

249 16 3
                                    


Hallo,sorry banget kalo jelek ya

Tak terasa jaemin mulai kehilangan komunikasi bersama jeno,ia juga sudah tak pernah mendapat kiriman uang dari jeno,jaemin benar benar merasa sakit hati

Jeno benar benar mengabaikannya semenjak perpisahan di taman saat itu

Jaemin menjaga beomgyu dengan punuh kasih sayang,ia juga sering berkomunikasi dengan anaknya,ia suka saat anaknya menendang perutnya ,rasanya jaemin ingin menangis bahagia saat ia mengetahui anaknya laki laki

Seperti biasanya jaemin bangun di pagi hari ,dan akan dilanjutkan dengan memasak sarapan untuk beomgyu

semenjak jaemin tinggal disini pelayan banyak yang berkurang,ada yang berhenti karna mereka tak sanggup lagi dan ada juga jaemin memindahkan mereka ke mashion mark dan haechan

Beomgyu tak bisa melihat orang ramai ia juga tak suka dengan kebisingan ,sebisa mungkin jaemin tak membuat suara agar beomgyu tak mengamuk atau akan meracau memanggil jeno

Jaemin berjalan perlahan menuju kamar atas,kamar beomgyu juga kamar tuang besar jung
selama ini ia yang mengurusi mereka berdua

"daddy segera turun makanan telah siap " jaemin mengetuk pintu kamar tuan jung pelan

Dan setelah itu ia menuju kamar beomgyu,ia membangunkannya dengan perlahan

"gyu bangunlah nana hyung sudah memasak" bisik jaemin

Setelah itu beomgyu bangun dan menuju kamar mandi

"hyung tunggu dibawah gyu"

Saat menuruni anak tangga jaemin merasa sakit teramat sakit di perutnya ,ia duduk di berbatasan jenjang,mengelusi perutnya

"uuh .tahan uuh " jaemin berusaha berdiri kembali namun perutnya semakin keram

"nana hyung!" teriak beomgyu berlari menuju jaemin

Semua pelayan berlari menuju jenjang karna mendengar suara teriakan beomgyu

Beomgyu diam membeku melihat para pelayan berlari kearah mereka, dan membuat beomgyu menggigil ketakutan

Jaemin sadar beomgyu ketakutan ,ia memanggil irene ,kepala pelayan disana

"jangan berkerumun ,adikku takut" lirih jaemin dengan sekuat tenaga

Setelah itu jaemin kehilangan kesadarannya

"ia sedang melahirkan dan kau jeno,kita akan kembali kekorea dan tinggal di mashion jung!" bentak renjun pada jeno

"jika kau tak mau bayi nya akan ku bunuh!" lanjut renjun dan setelah itu ia berjalan menuju kamarnya

"jeno segera keluar dari apertemen dan menelfon bawahannya

"bawa bayi nya dan berikan pada siapapun,jangan menunggu lagi,aku tak ingin jaemin dibunuh juga" tekan jeno pada orang diseberang sana setelah itu ia mematikan sambungan

"bayi nya menghilang dari brankar kamar baby" ujar salah satu perawat yang memeriksa keranjang box bayi

"kemana bayi nya ,bayi nya belum diberi nama!?"

Semua perawat mencari keberadaan bayi jaemin
Anak jaemin menghilang dari rumah sakit ,jaemin belum sempat melihat wajah tampan anaknya,ia belum memberikan asinya untuk pertama kalinya pada anaknya

"bayi ku hilang!" kaget jaemin dan ia kembali pingsan mendengar berita bayi nya dan tak sadarkan diri

*****

Jeno baru saja sampai di korea ia langsung menuju rumah sakit tempat jaemin bersalin,
Dapat ia lihat jaemin masih terbaring lemah selepas melahirkan putranya,ia hanya dapat menampilkan senyum kecutnya pada jaemin yang berada di ruang inap

Avaritia NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang