27

165 13 2
                                    


Malam itu hujan turun lebat,shataro yang baru saja pulang dari danau untuk mencari makan malamnya

Saat keluarganya di bantai ia melarikan diri ke dalam hutan,hingga saat ini yang mengetahuinya hanya bibi seulgi,asisten rumah tangga di mashion jung

"oh bibi seulgi,kenapa tidak masuk saja,diluar dingin" ujar shataro menuntun bibi seulgi masuk dan mengangkat keranjang piknik jinjing besar nya

Shataro mengambilkan air hangat dan menghidangkannya di meja tamu

"maaf bibi,aku tak memiliki cemilan untuk saat ini,diluar belum aman " lirih shataro sambil memilin jarinya

"tak apa taro,bibi senang kau selamat,bibi ingin memberikan sesuatu pada mu" ujar seulgi mengangkat keranjang jinjing kepangkuan nya

Shataro memperhatikan gerak bibi seulgi yang mengeluarkan bayi munggil yang masih merah didalam keranjang

"bayi siapa ini bibi?"tanya shataro memperhatikan bayi tersebut

"hyung mu baru saja melahirkan taro,dan suaminya meminta bibi membuang anaknya demi keselamatan nyawa jaemin juga anaknya"

"Bibi tidak tau lagi akan menitipkan bayi ini pada siapa taro,bibi mohon jaga dia,dan buat dia kuat untuk menghadapi masa depan taro,kau mau kan" isak bibi seulgi pada shataro

"tapi ,aku tak mengerti cara merawat bayi bibi" gumam shataro memperhatikan bayi yang sudah berpindah di paha nya

"bibi percaya kau bisa,bibi harus segera pergi,bibi bisa saja di cari oleh nyonya huang saat ini" ujar seulgi yang berdiri dan berjalan keluar

"semoga kita masih bertemu taro "

Setelah itu seulgi berlari meninggalkan rumah usang di tengah tengah hutan tersebut

Tak terasa kini usia jisung sudah 10 tahun,selama 10 tahun ini ia dan shataro tinggal di tengah tengah hutan belantara

Hingga akhirnya hari ini mereka memutuskan untuk pindah

"bunda,kita akan kemana,aku suka suasana ini,kita bisa memanjat,memancing,berenang dan berkebun juga,kenapa harus pindah" ujar jisung kecil pada bundanya

"ck,kau harus sekolah dan belajar jadi kuat untuk menjadi seperti buna mu dan mencari keberadaannya,kau tak ingin menemui nya? "tanya shataro yang menyama tinggi nya pada jisung

"tentu saja,apa buna secantik bunda juga,aku penasaran seberapa brutal buna ,apa persis seperti yang sering bunda ceritakan"

"anak pintar,sekarang ayo kita berangkat"

Shataro memasukkan jisung kedalam sekolah agen rahasia ,di canada ,ia memasukkan jisung dengan mudah karna disana ada okasaannya,ia masuk karna suami okasaan nya adalah pimpinan disana

"kau harus kuat ,kau mengerti!" ujar shataro pada jisung yang sudah menangis karna akan ditinggal di asrama

"apa bunda tak tinggal disini,lalu siapa yang akan merawat dan menemani bunda" isak jisung memeluk shataro

"jisungie ,bunda mohon jangan menangis,latihlah dirimu disini,dan balaskan dendam buna mu,kau harus kuat,dan kau juga harus tinggi jika masi ingin bertemu dengan bunda,kau mengerti" shataro ikut menangis karna ia juga tak tega meninggalkan anak nya

Ia sudah membesarkan jisung,merawat jisung menjaga dan mengajarinya segalanya

"bunda harus berjanji,jika aku sudah kuat dan tinggi aku sudah boleh bertemu dengan bunda" sedu sedu jisung menautkan jari kelingkingnya pada kelingking shataro

"hm,tentu...bunda akan menantikan mu hingga kau mengalahkan tinggi bunda" shataro mengelus rambut mangkuk jisung

"bunda harus pergi"

Avaritia NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang