Seperti biasa jaemin akan duduk diam didepan jendela,sudah hampir satu minggu ia tak bertemu dengan jisung
Ia pun tak pernah keluar kamar,karna pengawalnya, semenjak jisung tak ada ia selalu diawasi oleh pengawal huang
Malam ini jaemin sedang membaca buka ,ia baru saja diberi buku oleh chenle
"kau fikir dengan duduk manis dan membaca di ruangan ini,kau bisa membalas dendammu"
Jaemin menghiraukan suara tesebut dan melanjutkan membaca bukunya
"kata pada nyonya mu,aku tak ingin makan bersama di mashion" ujar jaemin sekenan nya
Tiba tiba bukunya dirampas dan jaemin segera membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang berani menganggunya
"aku jauh jauh dari jepang hanya untukmu kelinci nakal!" tekan perempuan tersebut pada jaemin
Jaemin menatap perempuan tersebut sebentar dan langsung berhambur kedalam pelukannya ,perempuan tersebut membalas pelukan jaemin
"jika kau masih ingin menjadi anakku maka lawan dia dan balaskan dendam mu pada nya bukan duduk manis dan membaca buku,ck ini bukan stell
"okaasan" gumam jaemin didalam pelukan ibu nya ,tepatnya adik ayahnya
"jangan membuat ku marah dengan menangis nana" geramnya pada jaemin
"okaasan aku merindukanmu,ayah dan bunda,mereka-"
"maka balaskan" potong nya
"jika ingin memanggil ku okaasan kau harus brutal dulu,seperti didikkan ku saat itu,kau tau ,sudah lama tak melihat kau berkelahi dengan bunda mu" hibur nya pada jaemin
"aku tidak menyangka kau bisa melahirkan,kufikir kau dominan seperti ayahmu,ck kau benar benar anak winwin"
"okaasan"rengek jaemin pada bibi
"hancurkan mereka,seperti mereka menghancurkanmu"
"hm" balas jaemin
Setelah itu hyubg seo pergi dari kamar jaemin lewat jendela
Malam hari nya jaemin sudah bersiap siap untuk ke mashion jung,ia memakai pakaian yang diberikan oleh okaasannya saat pagi tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Avaritia Nomin
FanfictionBerawal dari perjodohan hingga kehidupan nomal jaemin berubah hanya dalam beberapa bulan Berlandasi cinta,dan keserakahan yang tak ada ujungnya,hingga menghancurkan segala belah pihak Hati dan pikiran hacur lebur hingga menjadi suatu ketraumaan dan...