AGRARKAZ'S: 11

9.7K 434 8
                                    

"Don't touch my girl, damn it!"

-Agrarkaz-

----♔♔♔----


•Happy reading•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Happy reading•

𓊈Eleven: must die!𓊉

Malam yang indah. Langit terlihat cerah, persis dengan suasana hati Agrar saat ini. Perutnya ntah kenapa sedari tadi terasa sesuatu ada yang menggelitik, dan juga jangan lupakan jantungnya yang terus menerus berdetak kencang.

Laki-laki itu saat ini dalam keadaan bahagia. Akhirnya, setelah hampir dua bulan lamanya gadisnya kembali ke pelukannya. Rasa rindunya pada gadisnya beberapa minggu akhir ini yang terasa menyiksanya kini lenyap seketika. Ia benar-benar bahagia. Ahh, ingin rasanya ia merayakan kepulangan gadisnya.

Namun sayang, perasaan bahagia itu tak bertahan lama saat netranya tak sengaja melihat ke arah kaca spion mobilnya. Sebuah mobil berwarna putih yang terlihat sangat mencurigakan baginya.

Laki-laki itu menajamkan pandangannya, berusaha membaca gerak-gerik mobil itu. "Shit!" Umpatnya yang langsung mengundang atensi Callista yang berada di sebelahnya. Mobil itu mengejar mereka!

"Aga? Why?"

Agrar menoleh sekilas pada Callista yang kini menatapnya dengan tatapan bingung. Tangan kanannya mencengkram stir mobilnya. Gadisnya berada di dekatnya, dan ia sangat tidak ingin gadisnya itu terluka bahkan seujung kuku pun. Sementara tangan kirinya sedari tadi menggenggam lembut tangan gadisnya, sesekali mengelusnya berusaha menahan emosinya yang hampir menguar.

Dahi Callista mengerut. Menolehkan pandangannya, menatap ke belakang. Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya paham saat mengerti keadaan. Alih-alih merasa panik, gadis itu malah dengan santainya kembali ke posisinya semula dan memainkan handphone-nya. Panik? Tidak, ia benar-benar tidak panik. Untuk apa ia panik jika Agrar masih ada bersamanya. Ia tahu bahwa laki-lakinya itu tidak akan membiarkan orang-orang sialan itu melukai dirinya.

Tingkah santai Callista sedari tadi diperhatikan dengan lirikan oleh Agrarkaz. Cowok itu sempat tersenyum puas, Callista memang gadisnya.

"Aga! Awasss!"

Agrarkaz tersadar dari lamunannya. Laki-laki itu membulatkan matanya saat mobil itu sudah berada di depannya. Sial, ia kecolongan. Dengan satu tangan, Agrar memutar stirnya dengan cepat hingga menabrak sebuah pohon besar.

Ckitttt

Bruk

"Awsss"

Agrar sontak menoleh ke arah gadisnya yang mengeluarkan ringisan kecil. Tangannya terangkat memaku wajah gadisnya. Netranya menatap dengan gelap pada dahi gadisnya yang agak kemerahan.

AGRARKAZ'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang