AGRARKAZ'S: 24

4.5K 276 9
                                    

Tap tap tap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tap tap tap

Derap langkah sepatu Callista terdengar. Beberapa pasang mata tertuju padanya. Bukan karena suara langkah sepatunya, melainkan karena kecantikannya yang begitu mempesona bak dewi dan juga jangan lupakan body-nya yang bak model terkenal. Gadis itu terlalu mencolok, padahal Callista hanya memakai pakaian santai yang dibaluti dengan hoodie kebesaran milik kakaknya.

"Ck" decak Callista. Sungguh, ia benar-benar sangat ingin pergi dari tempat ini sekarang, ia tidak nyaman menjadi sorotan para pengunjung yang ada di bandara tersebut. Salahkan daddy-nya yang tiba-tiba tidak memakai jet pribadinya ntah karena alasan apa.

Callista menaikkan tudung hoodie-nya menutupi kepala dan setengah wajahnya.

Bruk

Callista menggeram rendah. Apakah malam ini adalah malam kesialannya? Mengapa selalu saja ada sesuatu yang tidak ia sukai menghampirinya. Pertama menjadi sorotan, dan kini ia ditabrak oleh seseorang. Untung saja hanya handphone-nya yang terjatuh, bukan dirinya.

"Jalan liat-liat! Lo gak pake mata?!" Desis Callista menatap pelaku yang menabraknya dengan tatapan nyalang. Oh? Mereka ada lima.

"Callista?" Seru Satria, pelaku yang menabraknya. Yup, mereka adalah keempat anggota inti skater, dan.... ntahlah ia tidak tau siapa satu orang yang berada di belakang Reygan, orang itu terlihat asing dimatanya.

"Lo ngapain disini, Call?" Sahut Aries bertanya.

Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan Aries, Callista malah menunduk mengambil handphone-nya yang tadi terjatuh di lantai.

"Woi, jawab dong cantik, kacang mahal nih, apalagi dikacangin sama situ," tutur Satria.

"Songong banget, buset. Mentang-mentang ceweknya Agrar, cih" celetuk yang lainnya dengan nada sinis. Itu adalah suara Samuel.

Kening Callista mengerut, sudut bibirnya terangkat membentuk smirk. "Kita gak sedekat itu buat lo dan gue ngobrol, pig" sinisnya tajam, kemudian langsung berlalu pergi melewati kelima laki-laki itu.

Samuel menggeram marah dengan tangan mengepal mendengar perkataan tajam Callista. Matanya menatap penuh permusuhan punggung Callista yang tengah berjalan menuju ke arah seseorang berjas hitam yang tengah menatap mereka dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Juga beberapa pria berbadan besar berbaris di belakang pria berjas hitam itu.

"Siapa tuh om-om yang didatengin Callista? Hot banget woi, mana bau-bau duit lagi," lontar Satria seraya menatap ke arah Callista dengan ekspresi penasaran.

"Cih, sugar daddy-nya kali" cibir Samuel.

Plak

"Mulut lo" dengus Satria seusai memukul kepala Samuel.

AGRARKAZ'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang