TIPS MENULIS #165 : Mengganti kata TIBA-TIBA

372 34 7
                                    

Halo :)

Aku sedang mengerjakan proyek #7hari7cerita :)

Baca ceritaku Dielive . Sinopsis :

Dalam hidupnya yang terpecah-pecah, NADYA ANDERSON masih memiliki segalanya; orang tua yang menyayanginya meskipun sudah tidak lagi bersama, kisah cinta menggemaskan seperti dalam novel romantis karena JASON SMITH - sahabatnya diam-diam mencintainya dan kepopuleran di sekolah karena dia aktif dalam berbagai kegiatan. Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika tiba-tiba Nadya tewas. Dia mati, tetapi ruhnya tidak. Ruhnya utuh, melayang-layang mencari tahu penyebab kematiannya.

 Ruhnya utuh, melayang-layang mencari tahu penyebab kematiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Link ceritanya di kolom komentar ini ya :)

Kamu sudah tahu kan bahwa kata TIBA-TIBA itu termasuk filter words?

Meski begitu, bukan berarti kamu tidak bisa menggunakannya sama sekali. Kamu masih bisa kok menggunakannya, hanya saja batasi ya.

Nah, sekarang aku akan memberimu tips untuk menghindari penggunaan kata itu.

1. Bangun Ketegangan

Dari KBBI, kata TIBA-TIBA adalah :

tiba-tiba/ti·ba-ti·ba/ adv sekonyong-konyong; dengan mendadak: tiba-tiba datang berita bahwa ia tidak jadi dipindahkan; para gerilyawan melakukan serangan dengan tiba-tiba

Untuk menuju ke kalimat yang mencengangkan, kamu harus membangun ketegangan lebih dulu. Misalnya :

Aku tidak dapat melihat apa pun. Segalanya gelap sehingga aku menggunakan tanganku untuk meraba-raba. Tidak ada apa pun yang menghalangiku di depanku, tetapi aku tetap waspada. Aku memecah keheningan dengan deru napasku. Derap langkah kasar mendekat. Aku langsung berbalik dan menodongkan pistol ke arah suara.

2. Ganti dengan kata lain

Jika memang harus banget menggunakan TIBA-TIBA, tetapi kamu sudah terlalu banyak menggunakannya, kamu bisa bervariasi menggunakan kata lain. Misalnya :

"Pegang di sana," kata ibuku menunjuk ujung kayu.

Aku menurut dan memegang ujung kayu berseberangan dengannya. Ibuku mengambil sebuah paku. Papan kayu sudah ada di hadapannya. Awalnya aku tidak keberatan untuk membantunya meski itu berarti akan membuatku sedikit terlambat untuk berangkat kerja, tapi satu yang tidak aku antisipasi lebih dulu.

Dia mengambil palu, dan aku tahu aku sudah terlambat.

"Bu, tungg---"

Aku bersiap-siap menerima suara pukulan yang keras dengan jarak kurang dari semeter. BUUK. BUUK. BUUK. Itu menghantamku seperti tepat di atas telingaku.

--------

Tapi jujur aja buat aku tulisan itu masih kurang memuaskan dibandingkan saat aku menghilangkan kata bersiap-siap yang menggantikan tiba-tiba.

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang