Keterangan : MC : MAIN CHARACTER / Karakter Utama.
Aku tahu apa yang ada di pikiran kamu.
Darah. Pukulan. Hantaman.
Namun, sebenarnya fight scene lebih dari itu.
Aku sendiri sebenernya jarang menggunakan fight scene saat menulis Mia is Mine! tapi ketika aku menulis cerita lain (masih rahasia judulnya hehe) aku butuh banget fight scene.
Terus.... gimana caranya membuat fight scene yang intens?
1. RISET
Kamu tidak bisa menulis sesuatu jika kamu belum tahu apa yang akan kamu tulis. Kalau kamu belum pernah terlibat dalam sebuah pertarungan hidup dan mati atau yang lebih ringan aja, pertarungan antar sesama cewek di sekolah hehe... kamu akan kesulitan mendeskribsikan fight scene, 'kan? Kalau dalam film kita akan melihat karakter melakukan tendangan dan pukulan, tapi kalau di cerita, yang kita punya hanyalah kata-kata dan imajinasi. Maka dari itu melakukan riset sangat penting. Cari tahu teknik, strategi, efek pada korban, dll.
2. Jangan gunakan semua riset
Meskipun hasil riset itu penting, tapi jangan gunakan semuanya ya... cukup yang penting saja dan berkesan dalam cerita kamu. Jangan lupakan gunakan benda-benda ikonik.
Misalnya : dia merobek pelipis lelaki itu dengan belatinya.
3. Gunakan kata kerja yang kuat
Gunakan kata kerja yang kuat, keras dan menyakitkan. Pembaca akan merasa terlibat dengan pertarungan itu. Semakin kuat kata kerja yang digunakan, semakin sengit pula pertarungan dalam ceritamu. Contoh : meninju, meremukkan, menghantam.
4. Tidak perlu detail
Contoh : dia menarik tangan kiri lelaki itu dengan tangan kanannya, lelaki itu menepisnya dengan tangan kiri dan dia menarik tangan kanannya mengenai tangan kirinya... AH!
Itu ngebingungin dan sulit dipahami.
5. Jangan lupa deskripsikan emosi
Pembaca seharusnya ikut merasakan apa yang dirasakan MC. Ketika dia dalam keadaan terpepet, pembaca juga harusnya bisa ikut merasakan itu. Ketakutan, marah, kurang percaya diri, depresi tahu akan kalah membuat pembaca semakin mendukung MC agar menang dan itu berarti kamu berhasil menarik perhatian pembaca. Bisa dediskripsikan dengan fisik juga. Misalnya: jantung berdegup kencang, dahi berkeringat, tangan gemetar.
6. Rasa sakit
Deskripsikan rasa sakit ketika MC dipukul atau ditusuk. Itu penting karena akan membuat pertarungan jadi intents. Pembaca akan merasa seolah berada dalam pertarungan itu.
Contoh : muntah darah, darah keluar dari hidung, kaki jadi pincang.
7. Apa tujuannya?
Jangan lupa apa tujuan dari pertarungannya. Harga diri? Tidak mau dipermalukan? Hidup mereka? Tentukan suatu tujuan yang memotivasi mereka agar menang.
8. Musuh yang sebanding
Sama-sama kuat atau lebih kuat. Buat pada sebuah momen (di final fight) MC seolah akan kalah, dia dalam kondisi tidak menguntungkan, kurang jumlah pasukan, basah, kotor, menyedihkan, pincang dan MC harus menemukan motivasi terkuat dalam dirinya untuk bisa memenangkan pertarungan.
Kunci dari menulis Fight Scene adalah membuat MC menjadi vanuarable (rentan/mudah dilukai), tapi kemenangan pasti menjadi miliknya.Kalau mau tanya-tanya silahkan tulis dikolom komentar ya :)
Mia is Mine! masih rilis ulang sampai maret nanti. Silahkan baca :)Aku post tips menulis tiap hari rabu.
Jamnya gak tentu. Kadang bisa pagi, kadang sore, kadang malem jadi follow aku supaya gak pernah ketinggalan ya!
Mia is Mine! Fearless tersedia di nulisbuku.com.
Link di bio dan di kolom komentar :)
See ya!
Dengarkan laguku di youtube channel ini:
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULIS
Novela JuvenilIni kumpulan tips menulis yang beda dari yang lain. Ada cara menulis Kissing Scene, Breaking Point, Fight Scene, dll. UPDATE tiap RABU. Bisa dibaca juga di miaveranika.blogspot.com Semua tips berasal dari pengalaman dan riset. * HIGH RANK 16 Januar...