TIPS MENULIS #171 : Mendeskripsikan Aroma yang Membangkitkan Emosi

354 28 4
                                    

Apakah kamu pernah membaca sebuah cerita dan terdapat sebuah adegan di mana itu melibatkan aroma? Seringkali aroma dapat membangkitkan emosi pembaca. Itu tergantung dari pemilihan kata sifat yang mendeskripsikan aroma tersebut.

Kata-kata seperti "aromanya wangi" atau "baunya harum" tidak terlalu membangkitkan emosi dibandingkan dengan "aromanya seperti popcorn" atau "baunya anyir". Semakin spesifik, kamu bisa memancing perasaan pembaca dan itu penting untuk memikat pembacamu.

Kenapa sulit sekali mendeskripsikan aroma? Karena aroma tidak berbuat apapun. Ia tidak berhembus seperti angin, ia tidak melambai seperti nyiur, ia tidak menari seperti api, aroma hanya sensasi yang tertangkap oleh hidung.

Memang ada beberapa aroma yang bisa dideskripsikan dengan gamblang. Busuk, pesing, apak, harum, segar, sengit. Belum-belum aku sudah pusing mencari yang lain selain enam ini. Kalau sudah begini, aku jadi salut dengan bahasa daerah yang biasanya lebih kaya dalam mendeskripsikan sesuatu, termasuk aroma.

Sebutan bau-bauan dalam bahasa Sunda :

Bau : bau bangkai

Hangit : bau benda terbakar

Hangru : bau darah

Hangseur : bau air seni

Hanyir : bau ikan (anyir)

Hapeuk : bau pakaian kotor/belum dicuci

Haseum : bau kotoran kucing/keringat

Penghar : bau jengkol/obat-obatan yang mengandung bahan kimia

Segak : bau tembakau/air tapai

Seungit : bau bunga/parfum

Masalahnya, dalam kisah fiksi, terutama novel yang membutuhkan setting lebih lengkap, penggambaran aroma ini akan membuat isi novel lebih kaya dan menarik. Semakin membuat pembaca mendalami emosi setiap karakternya, karena aroma biasanya membuat kita lebih mudah menginsafi segala hal.

Contoh sederhana, makanan. Makanan yang berbau sedap akan menggugah selera daripada yang berbau tidak sedap ataupun tidak berbau.

Tapi tidak cukup hanya mengatakan "makanan itu berbau sedap" --- kamu bisa mengatakan :

aromanya gurih

aromanya manis

aromanya seperti mangga busuk

aromanya seperti anggur merah

aromanya seperti cokelat

aroma vanila

dll

Soal rasa, lidah mengenal setidaknya 5 rasa dasar yakni manis, asam, pahit, asin, dan yang terbaru, umami. Sedangkan untuk bau, para ilmuwan baru saja mengidentifikasi 10 bau dasar yang bisa tercium hidung manusia.

Hasilnya, para ilmuwan tersebut mengenalkan 10 bau dasar sebagai berikut:

1. Bau wewangian (fragrant)

2. Bau resin (woody/resinous)

3. Bau buah non-jeruk (fruity non-citrus)

4. Bau kimia (chemical)

5. Bau mint (minty/peppermint)

6. Bau manis (sweet)

7. Bau berondong (popcorn)

8. Bau lemon (lemon)

Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang