TIPS MENULIS #46 : Cara Menulis Ending

1.9K 144 39
                                    

Halo!

Apa yang kamu tahu tentang ending?

Ending adalah sebuah akhir cerita. Ya. Namun, bukan hanya itu.

Ending atau bab terakhir adalah cara kamu meninggalkan pesan penutup untuk pembaca. Apakah kamu akan memberi mereka kesan bahwa kamu seorang penulis yang bijak, profesional, dan berkelas atau malah cheesy, immature, dan membingungkan?

Kali ini kita akan membahas tentang Ending. Bagaimana caranya membuat ending atau bab terakhir yang mengesankan?

Yuk langsung aja!

1. Selesaikan Masalah

Pada bab terakhir, pembaca harus sudah bisa mendapat semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka sepanjang plot. Apakah si cowok berhasil mendapat si cewek? Apakah mereka akhirnya bersama? Apakah karakter utama berhasil mengungkap siapa pembunuhnya? Dengan apa pembunuhnya membunuh dan apa motifnya?

Semua pertanyaan-pertanyaan itu harus sudah terjawab dan dijelaskan di bab akhir. Meskipun kamu berencana membuat ceritamu menjadi sequel atau trilogi, kamu harus sudah menyelesaikan masalah dalam cerita yang satu itu dulu.

2. Kriteria Ideal

Banyak orang yang senang mendapatkan akhir cerita yang bahagia. Ada juga yang suka mendapatkan cerita dengan akhir menyedihkan. Namun, sebenarnya kriteria ideal sebuah bab terakhir adalah penutup yang mampu membuat pembaca berpikir.

Saking menggelegarkannya kata-kata di bab terakhir membuat pembaca merenung dan merefleksikan kehidupannya. Mungkin sampai muncul kata-kata... "Oh, iya yah... jangan-jangan aku juga pernah melakukan kesalahan yang sama seperti karakter utama. Berarti aku harus...."

3. Implisit

Mereka juga akan mendapat amanat secara implisit. Itu lebih menggetarkan hati daripada penulis menulis amanatnya secara eksplisit karena itu seperti menggurui pembaca.

Daripada kamu menulis :

"Amanatnya, kita tidak boleh kawin lari dengan pacar."

Lebih baik di ending kamu tunjukkan pacar karakter utama mati karena sakit keras dan mereka bangkrut. Keluarga mereka tidak mau menolong. Pembaca akan paham bahwa itu semua akibat dari kawin lari.

4. Jenis-jenis Ending

Sebenarnya ada banyak jenis ending, tapi aku capek kalau harus nulis semuanya. Hehehe. Jadi aku rangkum jadi 4 jenis ending yang populer :

1. Happy Ending

Cerita berakhir bahagia. Penjahat dapat terkalahkan. Karakter utama menang mendapat semua yang dia inginkan. Dia menikah dengan orang yang dicintainya. Keluarganya kaya raya. Hidupnya aman, tentram dan damai.

Contohnya banyak sekali sebenarnya. Namun, yang jadi favoritku adalah novel Winter in Tokyo karya Ilana Tan.

2. Sad Ending

Cerita berakhir sedih. Kekuatan utama dari ending ini adalah apabila penulis mampu memikat pembaca dari awal cerita sehingga ketika karakter kehilangan segalanya di akhir, pembaca akan menangis tersedu-sedu dan tidak bisa move on bahkan sampai seminggu.

Sad ending bisa berupa kematian seseorang yang karakter utama cintai, kegagalan, kehilangan kepercayaan diri, keputusasaan, kekecewaan karena dikhianati, dll.

Contoh yang sangat mengena buat aku adalah novel Autumn in Paris karya Ilana Tan.

3. Bittersweet

Cerita berakhir menyedihkan sekaligus membahagiakan.

Loh kok bisa?

Bisa.

Karakter utama kehilangan sesuatu yang berharga baginya; bisa kematian seseorang yang dia cintai atau kekecewaan luar biasa karena pengkhianatan. Namun, di sisi lain dia mendapat yang dia inginkan. Dia mendapat kebebasan, perlindungan, dan cinta.

Novel favoritku untuk ending ini adalah The Hunger Games : Mockingjay.

*SPOILER*

Katniss kehilangan Prim, tetapi dia mendapat kebebasannya. Dia kehilangan Gale, tetapi dia bersama Peeta.

Secara pribadi jenis ending ini adalah favoritku karena ini memberi win-win solution untuk penulis dan pembaca. Ending ini juga sulit untuk dilupakan.

Di film, favoritku adalah Avenger End Game. Ending-nya adalah bittersweet ending karena Iron Man mati, tapi Thanos kalah dan Captain America jadi tua, tapi dia bisa hidup normal bersama Peggy di alternative universe.

4. Menggantung

Ending ini bisa kamu gunakan apabila kamu berencana membuat sequel. Akhir yang menggantung dibutuhkan ketegasan di kalimat akhir sehingga pembaca akan tersentak dan tidak sabar menantikan cerita selanjutnya.

Favoritku adalah The Hunger Games : Catching Fire.

Itu dia tips dari aku.

Aku post tips menulis tiap hari rabu.

Jamnya gak tentu. Kadang bisa pagi, kadang sore, kadang malem jadi follow aku supaya gak pernah ketinggalan ya!

Follow instagram aku : miaveranika30 (Link di kolom komentar)

Aku membagikan tips menulis tambahan di sana :D

Ikuti giveaway Dielive! Syarat dan ketentuan bisa kamu baca di postingan sebelum ini atau di Dielive wattpad (link ada di kolom komentar)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ikuti giveaway Dielive! Syarat dan ketentuan bisa kamu baca di postingan sebelum ini atau di Dielive wattpad (link ada di kolom komentar)

------------------------------------------------------


Cara Cepat Menjadi Penulis Hebat : TIPS MENULISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang