Chapter 13

328 194 12
                                    

Keesokan Paginya...

Maria terbangun dari tidurnya dan ia mendapati sebuah pemandangan yang berbeda dengan hari-harinya yang sudah berlalu, ia mendapati seorang pria tampan mengenakan kemeja putih bersih tengah berdiri tepat di samping pinggiran kasurnya.

Maria mencoba mengumpulkan semua nyawa nya saat itu, dan ia membuka kedua matanya. Saat ia membuka matanya, ia terkejut dan saat ia ingin mendudukan dirinya di kasur nya itu. Velix yang melihat lantas mendekat ke arah Maria dan memberi nya isyarat untuk tak membangunkan Calvin yang tengah tertidur pulas di samping nya.

Maria yang mengerti lantas dengan sangat hati-hati mendudukan dirinya, dan pelan-pelan ia mencoba turun dari atas ranjangnya.

Setelah perjuangan yang dilakukan oleh Maria, ia pun dapat turun dari atas ranjangnya dan....

"Bagaimana kalian dapat masuk ke dalam apartemen ku?" Tanya Maria yang penasaran

Velix hanya menatapnya dan tak mengatakan apapun, kemudian...

"Yah, tuan yang sombong. Apakah kau tak mendengarkan apa yang baru saja aku tanyakan?" Ketus Maria

Velix yang mendengarnya lantas mendekati Maria selangkah demi selangkah, yang perlahan mengikis jarak diantara mereka. Di saat jarak diantara kedua nya sudah tak terlihat dan kedua netra mereka bertemu...

"Apa seperti ini cara seorang dokter berterimakasih, sesudah saat ditolong?" Tanya Velix

Maria yang tak mengerti lantas mendorong Velix menjauh darinya dan mengerutkan dahinya, kemudian...

"(Menarik pinggang Maria), semalam kau pingsan dan kalung ini memberikan sinyal padaku saat kau dalam keadaan tak sehat" Jelas Velix

Maria yang terkejut ketika dirinya di tarik begitu, lantas menginjak kaki Velix dan...

"Tolong jaga jarak mu ya Tuan yang sombong" Ucap Maria

Velix yang mendapatkan sebuah pijakan yang kasar, lantas menahan rasa sakit tersebut dan...

"Untung dirimu wanita, kalau bukan wanita sudah ku pastikan bahwa kau akan menerima balasannya" Batin Velix

Maria yang melihat Velix menahan rasa sakit dari pijakan yang ia berikan dengan rasa tanpa bersalah melenggang keluar dari kamarnya.

Velix yang melihat Maria keluar begitu saja, lantas mengikutinya dan menarik tangan Maria. Langkah Maria pun terhenti dan dengan sigap Velix langsung melepaskan genggaman tangannya dari Maria.

Dan ya sesuai dengan apa yang Velix perkirakan, Maria langsung menatap kearah Velix dengan tatapan yang mematikan dan...

"Apa kau tak melupakan sesuatu?" Tanya Velix yang menanti-nanti ucapan terima kasih dari Maria

Maria yang mendengarnya hanya menatap Velix dan...

"(mendekat ke arah Velix), tak ada" Ketus Maria dan melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi

Velix yang melihat perilaku Maria yang pergi berlalu begitu saja, lantas terus mengikuti Maria.

Maria yang sadar dirinya tetap diikuti lantas mempercepat langkahnya dan tanpa aba-aba Maria langsung menutup pintu kamar mandinya, Velix yang tepat dibelakang Maria saat itu mendapatkan sebuah hantaman dari pintu kamar mandi yang ditutup oleh Maria dan...

"Yahh, setidaknya ucapkan terimakasih atas apa yang sudah aku lakukan semalam untuk mu" Ketus Velix yang kesal sambil menahan rasa sakit pada dahinya

Maria yang mendengar dari balik pintu kamar mandi lantas terkekeh kecil dan...

Unusual Love ||『END』✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang