***
Selama di perjalanan menuju suatu tempat, Lina hanya menatapi wajah Calvin dan...
"Nak maafkan ibu mu ini ya, ibu berjanji tak akan menyakiti mu. Aku hanya ingin papa mu kembali padaku" Ucap Lina sambil menatap Calvin yang masih belum sadarkan diri
***
Sedangkan di Rs. Healty Care, "Cal..calvin" racau Maria. Velix yang mendengarnya lantas langsung menghampiri Maria dan ia langsung mendudukan dirinya di samping ranjang Dr. Maria terbaring.
Velix menggenggam tangan Maria dan....
"Maafkan aku Maria, aku tak dapat menjaga putra ku seperti kamu menjaga dirinya" Ucap Velix
Maria yang samar-samar mendengarnya perlahan-lahan membukakan matanya, Maria melihat ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan Calvin dan....
"Di..dimana putra ku?" Tanya Maria
Velix yang mendengarnya lantas bangun dari kursinya dan...
"Ma..maafkan aku Maria" Ucap Velix dengan penuh rasa sesal
Maria yang melihat Velix berlinang air mata lantas tak dapat mengatakan apapun, ia hanya bisa menghela nafasnya dan Maria mencoba untuk mendudukan dirinya pada ranjangnya Velix pun membantu Maria.
Setelah itu, Maria menatap sendu pada Velix dan...
"Cukup, tangisan tak dapat mengubah semuanya. Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menangis, kita harus mencari keberadaan putra kita" Tutur Maria
Velix yang mendengarnya lantas menatap sendu pada Maria. Ia mengerti dengan rasa bersalah yang tengah menimpa Velix, kemudian...
"(Maria menepuk-nepuk kan bahunya)"
Velix yang mendengarnya lantas mensandarkan kepalanya pada bahu Maria dan...
"Menangis lah, aku tak akan melarangmu untuk menangis. Namun setelah itu, kau harus berhenti menangis dan mencari keberadaan Calvin" Jelas Maria
Di luar ruangan, Vina dan juga Avrian yang melihat kejadian manis itu hanya bisa saling menatap satu sama lain dan...
"Ya ka, yang dikatakan Dr. Maria itu memang benar" Celetuk Avrian dan keduanya pun masuk ke ruangan tersebut
Keduanya yang mendengarnya itu pun lantas dengan segera menghapus air matanya dan...
"YAA, kalau kau masuk setidaknya ketuk dulu pintunya" Ucap Velix
Avrian yang mendengarnya lantas hanya terkekeh kecil dan...
"Maaf, karna sudah merusak suasana hangat kalian berdua" Ujar Avrian
Maria dan juga Velix yang mendengarnya lantas langsung memberi jarak pada Keduanya. Kemudian....
"Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?" Tanya Vina
Avrian sejenak melirik kearah mereka dan...
"Aku rasa kita tak akan memakan waktu lama untuk menemukan Tuan Muda Rahendra" Ucap Avrian
Mereka yang mendengarnya sejenak terdiam dan bingung dengan apa yang dikatakan oleh Avrian, mereka tak mengerti pada apa yang dikatakan oleh Avrian. Lalu....
"(Mengeluarkan ponselnya). Sesaat sebelum tersangka itu pergi, aku sempat memfoto mobil tersebut" Ucap Avrian sambil memberikan sebuah foto yang ia ambil.
Mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat, dan....
"(Menepuk bahu Avrian). Ya tak ku sangka, ternyata dirimu ada gunanya juga" Ujar Vina
KAMU SEDANG MEMBACA
Unusual Love ||『END』✔
Lãng mạn『BUDIDAYAKAN SETELAH BACA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND KOMEN 』 Singkat saja, cintai aku dan Putra ku seperti kami mencintaimu dengan sepenuh hati kami 「DIHARAPKAN BIJAK DALAM MEMBACA」 「TYPO? STAY CALM, KARENA MASIH ADA TAHAP REVISI, JADI JANGAN HEBO...