Chapter 31

216 78 48
                                    

"Nak, 1hal yang perlu kamu ingat. Dirimu adalah kado paling istimewa buat Ayah Ibumu.." ~ Dr. Vina

"Terima kasih Dr. Maria sudah menunjukan ku arti sebuah mama bagiku, engkau adalah wanita yang paling cantik, wanita yang paling tangguh, wanita yang paling hebat, dan merupakan mahluk Tuhan yang paling agung dalam ciptaanNya." ~ Calvin Rahendra

"Cinta ku itu sangat sederhana, seperti Ayah yang rela melakukan segala cara untuk kebaikanku, dan mama ku yang tak pernah membiarkan ku meneteskan air mata ku" ~ Calvin Rahendra

¤¤¤¤¤¤

Velix masih belum bisa mengatakan dengan cara apa, karena saat ini di dalam pikirnya ia hanya memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan putra nya itu namun tanpa melukai siapapun juga.

Maria yang bersikeras pada pertanyaan tersebut tak mau melepaskan senjata yang tengah ia pegang.

Lina yang mengerti pada kondisi Maria pun...

"Ck!!, wanita tak waras seperti ini ingin kau jadikan pendamping hidup mu vel? Selera mu sungguh sangat rendah Vel" Sindir Lina

Maria yang mendengarnya lantas memalingkan pandangannya dan menatap dingin serta nanar pada Lina, kemudian....

"Kenapa hah!? Apa kau tak terima dengan apa yang aku katakan hah!?" Tantang Lina

Maria semakin menatap nanar pada Lina dan kemudian diikuti dengan tatapan mematikan, lalu....

"Sangat mudah bagiku untuk membunuh mu sekarang ini juga" Timpal Maria yang masih dibawah alam sadarnya

Lina yang mendengarnya hanya tertawa jahat, sedangkan Vina dan juga Velix mencoba untuk menenangkan Maria.

Saat kejadian menegangkan itu tengah berlangsung, Calvin perlahan-lahan mulai sadar dan ia berusaha untuk melepaskan dirinya dari rangkulan Lina

Namun karena posisi Calvin diikat dan dipangku oleh Lina, membuat Calvin kesulitan untuk melepaskan dirinya.

Maria yang melihat Calvin kembali tersadar, lantas melangkahkan langkahnya menuju Calvin.

Melihat Maria perlahan-lahan maju menuju sang putra, Velix pun berjalan mundur guna memastikan supaya hal yang ia pikirkan tak terjadi.

Saat Maria tengah mencoba mendekat, Lina dengan segera mengeluarkan senjata yang ia simpan di bawah Sela pergelangan kakinya yang tertutup oleh sepatu yang sudah ia simpan untuk Lina gunakan.

Lina pun tak ingin kalah, ia juga menodongkan pistol yang ia sembunyi tadi ke arah Maria dan mengancam Maria untuk tak mendekat kearah dirinya.

Namun Maria tak mendengarnya karena sekarang ini gejala Gangguan Skizoafektif tengah menimpa Maria, ia semakin mendekati Lina dan juga Calvin, kemudian....

"Maria, pikirkan Calvin" Teriak Vina yang mencoba menyadarkan sang sahabat

Maria yang mendengarnya lantas menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya, ia menatap dingin pada Vina dan setelah itu ia kembali membalikkan badannya.

Saat Maria membalikkan badannya, ia kembali melihat sahabatnya Chelsea. "Bunuh dia" Kata Chelsea dalam halusinasi Maria.

Mereka yang mendengarnya amatlah terkejut, karena saat itu mereka mendengar Maria lah yang mengatakan hal tersebut, namun berbeda dengan apa yang Maria rasakan kala itu. Dan....

"Maria, dengarkan aku. Sekali saja pikirkan Calvin" Pekik Vina

Namun Maria tak mengubrisnya sama sekali, ia kembali melangkahkan langkahnya menuju Calvin.

Unusual Love ||『END』✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang