BAB 15, rumah sakit?

369 15 0
                                    

Tanisha yang hanya bisa berdoa dan melihat yang terjadi di sana. Ia melirik ke arah pak tua bangka itu, tiba-tiba Bagaskara mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan nya ke arah Faiz.

Tanisha membelalakan matanya ketika Bagaskara megarahkan pistolnya ke arah Faiz...

"satu"

"dua"

"ti...ga"

"FAIZ!!" teriak tanisha.

DOR!.....

...~♡~...

"FAIZ! AWAAS!!" teriak tanisha dengan tubuh yang gemetar ia langsung berlari ke arah faiz dengan energi yang tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"FAIZ! AWAAS!!" teriak tanisha dengan tubuh
yang gemetar ia langsung berlari ke arah faiz dengan energi yang tersisa.

DOR!!

Seperti ada angin yang menusuk tubuhnya yang begitu tajam. Faiz membelalakkan matanya, ketika melihat wanita yang ia cintai di lumuri darah di bagian lengannya.

Darah mengalir deras di lengan tanisha, ya. peluru pistol itu menancap pas di lengan wanita itu.

"t-tanisha..." Lirih faiz dengan mata yang sudah berkaca-kaca, ia langsung memangku kepala tanisha dengan mengelus kepala tanisha dengan lembut.

"a-are you o-okay?" lirih tanisha dengan senyum manisnya yang jarang ia tampakkan ke pria lain.

"Ya, I'm Good" faiz mengangguk. Membalas senyum manis dari tanisha, air mata yang faiz tahan sedari tadi tidak bisa tertahan lagi.

Ia memegang pipi tanisha yang selama ini ia tahan untung tidak memegangnya. Jujur saja ia tidak ridho dengan melihat kekasihnya di penuhi darah segar seperti ini.

"jangan tutup matamu zaujati, saya takut." lirih faiz.

Baru kali ini 5 anak-anak Black Eagle melihat mantan ketuanya selemah ini menanggis tersedu-sedu sehingga mereka merasakan kasihan dengan mantan ketua mareka ini.
Sedangkan 3 anak Black Eagle sedang mencari keberadaan bagaskara berada.

Setelah ia menembak, Bagaskara langsung melarikan dirinya walaupun ia tidak mengetahui siapa yang ia tembak sebelumnya, bodoh amat ia tidak akan memperdulikan seseorang yang telah ia sakiti. 3 anak
Black Eagle serta polisi yang telah mereka panggil sebelumnya tengah mencari keberadaan Bagaskara berada.

🌸🌸🌸

Faiz tengah berada di depan pintu ruang ICU yang sudah tertutup rapat yang hanya ada di pendenggarannya hanyalah bunyi dari alat medis yang di sediakan di rumah sakit itu.

'FAIZ!AWAAS!!' hanya teriakan itulah yang terus terlintas di pikiran faiz saat ini.

Anak-anak Black Eagle hanya bisa melihat mantan ketuanya ini mondar-mandir sedari tadi.

"sudah lah rey mending lo duduk aja dulu nanti kalau udah beres di dalem pasti di panggil kok" ucap fasya.

"tapi istri gw sya..." lirihnya.

GUS FAIZ UNTUK TANISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang