BAB 17, pulang?

337 17 0
                                    

"Jangan terlalu di kejar jika memang jalannya sudah pasti Allah akan memperlancar, karena yg menjadi takdirmu sudah pasti akan jadi milikmu"

~ M.Faiz raihan muzakki al a'mar ~

...~♡~...

"lengannya sudah sedikit membaik, besok tanisha sudah diperbolehkan pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lengannya sudah sedikit membaik, besok tanisha sudah diperbolehkan pulang"

Terdengar dari ucapan Dr. Nadya Mata tanisha langsung berbinar mendengar apa yang di ucapkan oleh bu dokter.

"tapi tunggu air infusnya habis dulu ya..." lanjutnya.

"baik dok" sambil tersenyum gembira ke arah sang dokter.

Dr.Nadya Membalas senyuman dari tanisha "kalau begitu saya pamit dulu, assalammualaikum"

"waalaikumsalam, dok"

"di jaga istrinya ya" faizpun mengganguk meng-iya kan.

....

dua kepala keluarga kini tenggah berkumpul di ruangan tamu rumah sakit yang tanisha tepatkan.

"j-jadi tanisha sudah memiliki s-suami?" semuanya pun mengangguk meng-iya kan.

"HUAA... BUNDA...." melihat anggukan dari dua kepala keluarga itu membuat tanisha langsung menghambur ke pelukan sang bunda.

Flashback end

....

Kecanggunggan ini membuat ke dua pasutri itu hanya bisa berdiam diri, faiz tenggah membaca kitab yang ia pegang. Ntah apa yang lelaki itu baca tanisha pun tidak mengerti.

"ekhem" dehem tanisha memecah keheninggan, lelaki itu tetap saja tidak menggubrisnya ia masih tetap fokus dengan kitabnya itu.

'ck, ga pekaan banget' batin tanisha.

"ekhem" kini deheman dari tanisha sedikit kuat dan tetap saja lelaki itu tidak menggubrisnya.

"ekhem" semakin kuat ia berdehem Membuat ruanggan itu bergema, dan membuat lelaki itu akhirnya melirik kepadanya.

Lelaki itupun terkekeh kecil "ada apa zaujati?" akhirnya lelaki itu menggeluarkan suaranya.

Tanisha pun menautkan alisnya tidak mengerti "nama gw tanisha"

"saya tau"

"siapa zaujati?" tanya tanisha tidak mengerti.

"panggilan keren"

"artinya?"

"apakah saya boleh berbaring di sebelah mu?"

Tanisha pun melihat ke sebelahnya, memang bankar ini cukup besar jadi muatlah untuk mereka berdua.

Tanisha pun mengangguk meng-iyakan.

Faiz pun langsung menaruh kitabnya dan langsung menaiki bankar yang sudah di isi tanisha, perempuan itu cukup menepi hingga ia hampir terjatuh untung saja faiz langsung menarik pinggang perempuan itu.

GUS FAIZ UNTUK TANISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang