BAB 19, dinner?

295 12 5
                                    

Faiz pun berjalan menuju lemarinya dan mengeluarkan kain, tanisha ke binggungan apa yang lelaki itu lakukan tetapi tak lama ia seperti tahu dengan kain yang faiz bawa.

Yaitu sebuah niqob berwarna hitam, perempuan itu heran mengapa lelaki ini banyak sekali niqob perempuan sedangkan dirinya saja satu saja tidak ada.

"setelah zakki pulang lisya pakai ini ya, nanti zakki mau ajak lisya ke suatu tempat" bisiknya padahalkan di dalam kamar tersebut tidak ada orang selain mereka berdua.

...~♡~...

Seorang wanita tengah berkutik dengan henphone nya sendiri membalas chatan dari sang bunda, ia menunggu faiz namun lelaki itu tak kunjung datang menjemputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita tengah berkutik dengan henphone nya sendiri membalas chatan dari sang bunda, ia menunggu faiz namun lelaki itu tak kunjung datang menjemputnya.

"assalamualaikum" ucap faiz yang tengah berdiri di depan pintu sambil melihat ke arah istrinya yang tengah sibuk dengan hendphone nya sendiri.

"assalamualaikum zaujati" tak ada sautan sama sekali dari sang istri.

"huh, assalamualaikum zaujatinya mas" ucapnya sedikit lebih keras.

Namun nihil tak ada sautan sama sekali faiz pun berniat berdiam diri di depan pintu hingga istrinya ini tersadar.

"iss lama bang- ALLAHUAKBAR!" melihat lelaki yang tengah berdiri tegap di depan pintu membuatnya tersadar bahwa itu ialah suaminya.

"ASTAGFIRULLAH HAL 'AZIM MASS ZAKKI!!! ngagetin aja tau ga!" teriak tanisha kaget dengan adanya faiz di depan pintu dengan muka cemberut bibir di manyunkan dan menyilangkan tangannya di depan dada.

"kalau masuk itu salam dulu" lanjutnya.

Faizpun mendekati tanisha dan duduk di tepi ranjang.

"mas sudah salam dari tadi, kamu aja yang ga denger" masih dengan muka cemberutnya.

"oalah, waalaikumussalam hehe, soalnya lisya lagi chat tan sama bunda, maaf ya" sambil menyalimi tangan suaminya yang sudah tertutup dengan niqob.

"hm... Ya udah mas maaf in tapi..."

"tapi apa mas?" tanya tanisha.

"ada satu syarat" ucap faiz.

"is pakai syarat-syarat segala"

"ya udah ga jadi perginya" ucap faiz usil.

"ih iya-iya apa!" enak saja ia telah berdandan cantik-cantik seperti ini, nunggu lama terus perginya ga jadi! Ga, tidak akan hal itu terjadi!.

GUS FAIZ UNTUK TANISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang