Bab 4 : Kebohongan

185 43 14
                                    

Kai keesokan harinya saat datang di gedung agensinya langsung disambut dengan banyaknya hadiah dari fans berupa mille crepes. Para staff agensi dengan sigap menampung semua itu kedalam sebuah ruangan khusus agar menjaga kualitas dari hadiah karena hadiahnya berupa barang yang cepat basi.

Kai sangat kagum melihat banyaknya hadiah untukya. Padahal Kai kemarin tidak bermaksud apa-apa. Dia hanya ingin mengepost apa yang dia makan tapi menjadi ricuh seperti ini keesokan harinya.

"Lihatlah huru-hara yang kamu timbulkan. Yunho hyung sudah meminta orang untuk menghentikan pengiriman hadiah berupa kue seperti ini" ucap Donghee.

Kai berjalan disebelah Donghee menuju ruangan CEO-nya. Seperti yang dia bilang sebelumnya, dia tak bermaksud apa-apa saat memposting itu.

Donghee mengetuk pintu ruangan CEO hingga suara menjawab dari dalam. Ia membuka pintu dan membiarkan Kai masuk terlebih dahulu. Yunho melihat Kai datang langsung berdiri dan menyuruh Kai duduk di sofa didepan meja kerjanya. Kai dan Donghee duduk setelah Yunho duduk.

"Bagaimana latihanmu?" tanya Yunho.

Yunho terkenal sebagai sosok CEO yang tegas. Pembawaannya yang sedikit kaku, dia banyak ditakuti oleh artis-artisnya apalagi trainee. Setiap kali masa evaluasi, Yunho akan selalu ikut memantau para trainee saat mereka menunjukkan kemampuannya. Bahkan terkadang Yunho juga ikut memberikan komentarnya.

Komentar yang dilontarkan Yunho tentu saja sangat tajam dan mengintimidasi. Beberapa trainee bahkan keluar ruangan dengan berderai air mata. Yunho tidak akan setengah-setengah dalam mengomentari setiap hal yang memang harus ia komentari. Oleh karena itu, setiap kali masa evaluasi, para trainee akan kesusahan tidur dan gugup luar biasa dan berharap Yunho tidak datang untuk melihat penampilan mereka. Kai tentu saja sudah pernah merasakannya. Walaupun dia tak sampai menangis karena komentar tajam CEOnya.

"Baik. Semua lancar" jawab Kai.

"Baiklah aku tak akan bertele-tele lagi"

Yunho menatap Kai tajam. Kai gugup melihat Yunho yang berubah menjadi serius. Ia melirik kearah manajernya yang sama gugupnya dengannya. Apa mungkin aku akan diceramahi karena postingan kemarin? batin Kai takut.

"Apa kamu memiliki kekasih?"

"Ne?"

Kai menatap Yunho tak paham. Ia masih lambat memproses pertanyaan Yunho.

"Tentu saja Kai belum memiliki kekasih, hyung! Aku menjamin itu!" ucap Donghee cepat membantu Kai menjelaskan.

Donghee menyenggol lengan Kai agar segera membantah apa yang dipertanyakan bosnya. Kai yang sadar langsung gelagapan.

"I-Itu ti-tidak mungkin, sajangnim!" dalih Kai.

Yunho menatap Kai dengan memicingkan matanya. Dia tau Kai memang belum memiliki kekasih. Hanya saja dia penasaran saja jika ternyata dia diam-diam memilikinya di belakangnya.

"Aku rasa juga tak mungkin. Tapi apa maksud postingan itu?" tanya Yunho mulai menginterogasi Kai.

"Itu hanya postingan biasa, sajangnim. Aku tak bermaksud apa-apa" ucap Kai menepis segala keraguan Yunho dari Kai.

"Gara-gara itu kamu membuat heboh para fansmu hingga mereka mengirimkan banyak sekali mille crepes ke gedung agensi kita" ucap Yunho.

"Mile apa?"

Kai bertanya linglung dan meminta manajernya untuk membantunya. Donghee menepuk dahinya. Dasar orang yang hanya taunya makan. Bisa-bisanya dia tak tau makanan apa yang dia makan kemarin.

"Kue kemarin itu namanya mille crepes" jelas Donghee setengah gondok.

Kai hanya ber'ah' ria. Dia memang tak tau apa yang dia makan kemarin. Toh Kai memang tak suka makanan manis jadi segala macam dessert ia tak tau namanya.

White Lies (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang