Bab 23 : Ketahuan

154 33 6
                                    

Kai dan Kyungsoo saling pandang kemudian tertawa bersama. Malam ini salah satu malam bahagia mereka. Mereka menikmati makan malam mereka dengan penuh senyum dan canda tawa. Kai menikmatinya. Apalagi bisa menghabiskan waktu liburnya dengan Kyungsoo yang ia tak menyangka akan berkunjung ke apartemennya.

"Sunbae benar-benar sudah menyelesaikan jadwal hari ini?" tanya Kai sekali lagi. Dia perlu memastikan itu.

"Sudah berapa kali aku bilang jika jadwalku sudah selesai" gemas Kyungsoo.

Kyungsoo mencubit pipi tirus Kai.

"Tapi sepertinya tadi pagi sunbae buru-buru sekali"

"Itu karena aku ada jadwal pagi dan tak bisa terlambat"

Kai mem-pout-kan bibirnya. Kyungsoo terkekeh dan memukul pelan bibir Kai yang maju beberapa senti itu. Cara merajuk Kai benar-benar lucu. Dia sama sekali tak tampak 'badass' seperti konsep albumnya. Lelaki ini jauh lebih imut dan kekanakan dibanding bad boy. Apa Kai perlu ganti imej-nya saja?

"Habiskan makananmu lalu kita bereskan semuanya"

Kai mengangguk. Dia menghabiskan makanannya yang masih sisa sedikit. Mubadzir juga jika tidak dihabiskan apalagi makanan ini dibeli oleh Kyungsoo.

Kyungsoo membereskan sisa-sisa makanan dan wadah yang sudah kotor. Kai ikut membantu mengumpulkan sampah-sampah itu dan menyatukannya didalam plastik. Kyungsoo lalu mencuci piring dan gelas yang kotor. Ia sibuk dengan barang pecah belahnya dan melupakan sosok kekasih belianya.

Kai mendekati Kyungsoo dan memeluknya dari belakang. Kyungsoo sedikit tersentak akibat ulah Kai tapi dia tetap melanjutkan aksi cuci piringnya. Kai mendekap erat tubuh Kyungsoo. Tubuh Kyungsoo begitu kecil didalam dekapannya. Kai menyukainya. Jika dilihat dari sisinya, Kyungsoo benar-benar pas direngkuhan tubuhnya. Tinggi tubuhnya dan Kyungsoo juga standar yang kontras. Kai bisa meletakkan dagunya di bahu sempit sang kekasih dengan mudah.

Wajah Kai yang berada di samping Kyungsoo terus menempel hingga pipinya dan pipi Kyungsoo saling menggesek. Kyungsoo terkikik geli dengan apa yang dilakukan Kai kepadanya. Sifat kekanakan Kai terkadang muncul dan itu sungguh lucu.

Entah kenapa kegiatan cuci piring yang biasanya Kyungsoo lakukan bisa selesai dalam waktu cepat kini menjadi lebih lama dari biasanya. Kyungsoo tak ingin momen ini berakhir dengan cepat. Kehangatan yang Kai berikan ditubuh bagian belakangnya membuat Kyungsoo candu. Aroma tubuh Kai juga sangat memabukkan. Dia ingin berada diposisi ini lebih lama.

"Aku mencintaimu, sunbae" ucap Kai.

Kyungsoo sedikit menoleh kearah Kai untuk melihat kekasihnya itu. Kai yang melihat kesempatan itu langsung mencium sudut bibir Kyungsoo. Kyungsoo melepaskan pegangannya pada gelas yang akan ia cuci saat Kai mengarahkan kepalanya untuk menoleh lebih dalam hingga bibirnya bisa bertemu dengan bibir Kyungsoo.

Kai memagut bibir Kyungsoo pelan dan hati-hati. Ia tak ingin tergesa-gesa. Kai ingin semua perasaannya tersalur dari ciuman ini. Kai selalu mendamba Kyungsoo. Ia memuja bagaimana cantiknya paras Kyungsoo dan juga hatinya. Kyungsoo sendiri definisi dari cantik yang sesungguhnya. Sang kekasih sungguh cantik luar dan dalam.

Kyungsoo memiliki kebaikan hati yang sudah jarang dimiliki oleh wanita seusianya. Kai tau itu karena bisa melihat dengan jelas dari tindak tanduk Kyungsoo saat ia lihat melakukan volenteer di salah satu panti asuhan. Bagaimana Kyungsoo dengan telaten membantu melakukan semuanya bahkan bermain dengan para anak panti. Kai awalnya tak menyangka jika kekasihnya itu mempunyai jiwa yang semurni ini. Apa itu karena sang kekasih juga termasuk anak yatim piatu? Dia benar-benar berbeda dari kebiasaannya saat itu. Seperti bukan seorang aktris yang bernama Do Kyungsoo tapi hanya sesosok wanita biasa.

White Lies (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang