Bab 36 : Berbaikan

151 27 9
                                    

Semburat merah mulai terlihat dilangit yang gelap menuju terang. Burung-burung berkicauan bergantian membuat nyanyian indah di pagi hari. Udara dingin yang menyelimuti ketika malam digantikan dengan panas sinar matahari yang mulai menampakkan dirinya. Aktivitas di luar ruangan sudah mulai terlihat. Banyak orang yang bekerja pagi buta yang sudah mondar-mandir di perkotaan. Pagi ini semua terlihat indah seperti kedua makhluk yang kini tidur sambil berpelukan.

Kai terlihat nyaman tidur disebelah Kyungsoo. Semalam dia menginap di apartemen Kyungsoo setelah menyelesaikan segala kesalahpahaman. Kyungsoo juga sudah menjelaskan tentang rumor yang tersebar itu. Bahkan Kyungsoo juga menceritakan bagaimana Insung mengetahui tentang sesuatu yang terjadi antara dirinya dan Kai. Walaupun Kyungsoo tak memberikan respon apapun menanggapi pertanyaan dari Insung.

Kai semalam memeluk Kyungsoo dengan erat. Dia tak membiarkan tubuh kekasihnya pergi begitu saja dari hadapannya. Setelah apa yang dia lakukan kepada Kyungsoo beberapa hari yang lalu tentu Kai tak ingin Kyungsoo menjauh darinya. Sungguh itu sangat menyiksa Kai. Kai sangat tersiksa dengan segala kesalahpahaman itu.

Kyungsoo bergerak pelan merasakan tubuhnya sedikit kaku. Sejak semalam Kai terus mengukungnya didalam pelukannya dan itu membuatnya tak bisa bergerak bebas dan mengakibatkan dirinya tidur menyamping menghadap Kai yang memeluknya. Kai sedikit melonggarkan pelukannya agar sang kekasih bisa meregangkan tubuhnya.

Kyungsoo menggeliat pelan dan mengubah posisi tidurnya menjadi memunggugi Kai. Kai mengambil kesempatan untuk memeluk Kyungsoo dari belakang dan merapatkan tubuh Kyungsoo ke tubuhnya lagi. Kai mencium puncak kepala Kyungsoo dengan sayang. Tangan kanannya yang digunakan sebagai bantal Kyungsoo tertekuk hingga Kyungsoo didekap tanpa mencekik sang kekasih. Sedangkan tangan kirinya melingkar di pinggang sang gadis dan itu sangat nyaman. Tak lupa Kai menyisipkan tangan kirinya ke celah piyama Kyungsoo hingga bisa merasakan kulit halus perut rata Kyungsoo.

"Jam berapa ini?" tanya Kyungsoo dengan suara seraknya. Matanya masih tertutup enggan untuk terbuka.

"Masih terlalu pagi untuk bangun. Hari ini sunbae free kan?"

Kyungsoo mengangguk. Semalam Kyungsoo memang sudah bercerita jika dirinya diberikan libur dua hari jadi bisa digunakan untuk bersantai sejenak dari segala aktivitasnya. Itu artinya Kai bisa bersantai dengan Kyungsoo hari ini. Apalagi dia masih memiliki waktu beberapa hari dimasa rehatnya.

Kyungsoo yang masih mengantuk kembali memejamkan matanya. Tak mempedulikan cahaya matahari yang mulai masuk melalui celah tirai yang tertutup, Kyungsoo kembali ke alam mimpinya. Kai semakin mengeratkan pelukannya. Rasanya sangat nyaman sekali.

Kenyamanan itu terganggu karena suara getaran dari ponsel Kai yang berisik di nakas dekat ranjang Kyungsoo. Kai berdecak pelan lalu meraih ponselnya dengan tangannya yang panjang tanpa melepaskan bantalan tangannya yang digunakan Kyungsoo. Kai melihat ada nama Donghee dilayar ponselnya. Sepertinya manajernya itu datang ke apartemennya dan tak melihat dirinya disana.

"Halo"

"Neo eodiya?"

"Aku ada di unit apartemen Kyungsoo sunbae"

Donghee menghela nafasnya pelan.

"Aku kira kau kabur dari sini. Ya sudah jika kau ada disana. Senang kalian sudah berbaikan"

Donghee memutuskan panggilannya. Kai meletakkan ponselnya sembarangan. Saat dirinya ingin kembali memeluk kekasihnya, Kyungsoo sudah berbalik dengan mata yang terbuka.

"Donghee oppa mencarimu?"

"Eum. Dikira aku kabur"

Kyungsoo terkekeh pelan.

White Lies (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang