Bab 61 : Propose 2

110 28 0
                                    

Suara bergumuruh terdengar di stadion saat Kyungsoo muncul dibalik panggung. Silau lampu membuatnya sedikit menyipitkan matanya karena harus menyesuaikan dengan kegelapan dibagian penonton. Kyungsoo tentu tau dimana Kai berada karena pemuda itu disoroti lampu ditengah-tengah kegelapan.

Kyungsoo melihat Kai berjalan kearahnya. Dia sudah mendapatkan firasat tak mengenakan sejak duduk di kursi ini. Pasti sesuatu akan terjadi dan itu membuat Kyungsoo semakin berdebar. Waktu terasa sangat lambat saat Kai berjalan menghampiri Kyungsoo.

Begitu Kai berada dalam satu sorotan lampu yang sama dengan Kyungsoo, Kyungsoo mulai menahan nafasnya tanpa sengaja mengantisipasi apa yang terjadi selanjutnya. Namun, Kai hanya diam saja dan terus bernyanyi. Kyungsoo tak begitu mengerti kenapa Kai tak melakukan apapun. Lalu gunanya dia disini apa?

Begitu Kai selesai bernyanyi, lampu sorot langsung padam dan penerangan berganti dari layar besar yang berada di belakang. Kyungsoo berbalik dan melihat sebuah video yang tengah memutarkan perjalanan karir Kai dari awal hingga sekarang. Semua orang tersihir dengan video itu dan tak terlalu memperhatikan kemana sang bintang utama pergi.

Video itu selesai dan langsung menampilkan Kyungsoo yang tersorot lampu berada diatas panggung. Kyungsoo sendiri terkejut melihat dirinya yang berada di layar besar itu. Ia berbalik lagi ke posisi semula dan terkejut melihat Kai yang berada didepannya sedang berjongkok dengan satu kaki dengan tersenyum kecil.

Sorakan muncul ketika kamera menyorot kedua bintang utama yang berada dipanggung. Apalagi melihat pose Kai yang seperti seorang pangeran yang ingin melamar seorang putri. Kyungsoo sendiri sudah sangat malu saat ini. Apapun yang direncanakan Kai saat ini tentu dia tau ini semua mengarah kemana.

"Dasar gila" bisik Kyungsoo yang masih bisa didengar Kai.

Kai sendiri terkekeh. Untung saja mic-nya sudah dia matikan jadi apa yang mereka bicarakan saat ini tak dapat didengar orang lain.

"Tunggu saja kejutannya" balas Kai berbisik.

Kyungsoo sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi. Dia tak ingin terlalu banyak berdebat karena saat ini mereka berdua tersorot kamera yang ditampilkan di layar belakang. Seluruh penggemar pasti dengan jelas melihat apa yang mereka lakukan sekarang.

Musik lembut mengalun indah dan lautan hitam disekitar panggung tiba-tiba saja berkelip. Pengaruh lampu-lampu dari light stick yang dibawa para penggemar menunjukkan keindahannya. Semua sudah diatur. Para penggemar pun menggerakkan light stick mereka dengan pelan mengikuti alunan musik yang terdengar.

Ditengah-tengah lagu itu. Ada sekumpulan cahaya yang mulai membentuk sesuatu. Kyungsoo dapat melihatnya dengan jelas dari panggung. Warna lampunya begitu mencolok dan terlihat sangat cantik ditengah kegelapan.

'MARRY ME'

Itulah yang tertulis disana. Kyungsoo menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya. Dia tak menyangka Kai akan melakukan hal ini dikonsernya. Kyungsoo melirik kearah Kai yang ternyata sudah mengeluarkan sebuah kotak cincin beludru berwarna biru.

"Do Kyungsoo, maukah kau menjadi pengantinku?" ucap Kai dengan kotak beludru di tangan kanannya dan mic di tangan kirinya.

Kai mengucapkan itu dengan lantang menggunakan mic yang dipegangnya. Kyungsoo merasa pusing sekarang. Sorakan terdengar sangat kencang begitu Kai mengucapkan kata-kata itu. Samar-samar Kyungsoo bisa mendengar kata 'terima' dari arah penonton. Kyungsoo tak tau harus berbuat apa.

"K-Kai...ini...sungguh"

Kyungsoo tak bisa menyusun kata-katanya dengan benar. Dia masih syok dengan semua ini. Ini terlalu mendadak walaupun dia sempat mengantisipasinya. Tidak menyangka jika apa yang disiapkan Kai akan sebesar ini.

White Lies (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang