1% : It's us, hi

942 118 54
                                    

Pagi hari yang tidak begitu panas, terdapat seorang pemuda bersurai pirang sedang selonjoran di sofa ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang tidak begitu panas, terdapat seorang pemuda bersurai pirang sedang selonjoran di sofa ruang tengah. Dahinya berkerut tanda ia sedang berpikir dengan keras. Sekeras batu.

Tak lama kemudian, datang seorang pemuda lainnya sambil bersenandung.

"Tanam-tanam ubi~ tak perlu dibaje~ orang berbudi~ tak perlu dibaje~. Oy!" Diakhir senandungnya, ia menggoyangkan sedikit pantatnya.

Pemuda bersurai pirang yang kebetulan melihat tingkah temannya itu tersenyum kesal. "Uyong pantatnya mau gue gebuk apa gimana ya? Sopan banget goyangin pantat depan muka gue." Ucap pemuda bersurai pirang itu.

Pemuda yang bernama Wooyoung itu menoleh. "Om jangan om." Ia sedikit menjauhkan dirinya dari pemuda bersurai pirang itu.

"Gue giling juga lu lama lama."

Wooyoung terkekeh. "Lagi apa hyung? Serius amat tampaknya." Ia duduk di sebelah temannya yang setahun lebih tua darinya.

"Gue lupa, tadi pas Seonghwa pergi belanja, gue ada bilang ga ya nitip indomie rendang sama dia?" Ucapnya. Wooyoung memberikan tatapan datar kepada temannya itu.

"Astaga Hongjoong hyung, gue kira apaan." Balas Wooyoung sambil menyandarkan dirinya ke sofa. Pemuda yang bernama Hongjoong itu tak menghiraukan respon dari Wooyoung.

"Apa gue kirim telepati aja ya ke Seonghwa? Belakangan ini kita berdua bisa saling baca pikiran loh." Usulnya.

Wooyoung semakin yakin, bahwa teman yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri ini sedang stress.

Di lain tempat, tepatnya di supermarket. Seonghwa mendorong trolly yang berisikan makanan-makanan pokok, tentunya untuk ia masak ketika berbuka puasa maupun sahur.

Ia tidak sendirian, ia mengajak Yunho untuk menemaninya berbelanja. Namun tampaknya Seonghwa menyesal telah mengajak Yunho. Pasalnya, lelaki itu dari tadi senyum-senyum sendiri sambil mencuri-curi pandangan Seonghwa yang sedang sibuk itu.

Jujur Seonghwa agak takut dan tertekan. Tatapan Yunho udah kayak om-om pedo yang mau culik dia.

Tanpa Yunho ketahui, di dalam hati Seonghwa sebenarnya dia lagi baca istighfar banyak-banyak dan minta perlindungan oleh Allah.

"Yunho kalo lu masih natap gue sambil senyum-senyum gitu gue teriakin buat manggil satpam loh ya." Ancam Seonghwa yang tampaknya sudah tidak tahan itu.

"Ih hyung mah gitu, masa hyung ga ngerti kode gue sih?" Tanyanya.

Seonghwa melirik ke Yunho. "Oh itu kode? Gue kira lu lagi nahan boker."

Yunho mencebikkan bibirnya. "Hyung gatau apa hari ini hari apa??" Tanyanya lagi.

Seonghwa menatap ke langit-langit seakan-akan ia sedang berpikir. "Hmmm, hari ini kan hari pertama puasa. Kenapa?"

𝘈𝘛𝘌𝘌𝘡 𝑖𝘯 𝘙𝑎𝘮𝑎𝑑𝘩𝑎𝘯 ෆ[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang