2% : Pindahan

608 98 45
                                    

"Minggat yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minggat yuk." Itulah ucapan yang pertama kali keluar dari mulut Seonghwa yang sebelumnya keheningan mendominasi ruang makan.

Mingi dengan dramatis menjatuhkan sendok yang ia pegang.

Semua mata tertuju kepada seorang Park Seonghwa. Kecuali Hongjoong yang sedang adem ayem menikmati sahurnya, soalnya Hongjoong juga tau maksud dari teman sebayanya itu. Mereka semua—kecuali Hongjoong—bertanya-tanya, temannya ini, sehat walafiat kan?

"Mendadak banget hyung kayak tahu bulat."

"Ah, pengen tahu bulat..."

San menatap Wooyoung yang tiba-tiba ileran itu dengan tatapan jijik. Tampaknya ia sedang membayangkan sekarung tahu bulat untuk ia makan.

"Kenapa tiba-tiba ngomong gitu hyung? Emangnya rumah kita kenapa?" Tanya Jongho.

"Angker ya hyung? Ah pasti karna Mingi nih nonton animenya 21+, jadi banyak setan kan." Tuduh Yeosang kepada temannya yang sedang menikmati sahurnya itu.

Mingi menyentuh dadanya. "Sesungguhnya fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan."

"Jangan menyangkal fakta lu gi." -yeosang

"Yang menyangkal juga siapa elah, lu tuh punya mulut jangan dipake buat makan cabe doang napa." -mingi

"Ouch, pedass." -jongho

Seonghwa dan Hongjoong menghela napas bersamaan. Lama-lama mereka pindah juga dari meja makan buat habisin sahur mereka.

"Gini, gue ngerasa nih rumah udah banyak yang rusak apalagi atapnya. Inget ga kemarin hujan deres sampai bocor?" Ucap Seonghwa sambil menjelaskan.

"Oh! Yang waktu itu si Wooyoung sampe mandi dari air hujan yang masuk dari atap bocor yak?" -yunho

"Anjir lu yun buka buka kartu." -wooyoung

"Eh tapi serius, waktu itu kan air juga tiba tiba ga ngalir, jadi mau ga mau mandi pake tampungan air hujan." -san

"HAHAHAHA OH WAKTU ITU. WAKTU ITU BUKANNYA JONGHO LAGI BOKER TRUS AIR TIBA TIBA MATI YAK? HAHAHA." -mingi

Yang sedang dibicarakan hanya bisa menyembunyikan wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

"Panik ga? Panik ga? Panik lah masa ngga." Yeosang memanas-manaskan adik bontotnya itu.

"Hyung stop atau gue ambil ayam lu?" Ancam Jongho.

Ampun lah ini kenapa malah jadi oot. Batin Seonghwa dalam hati.

"Jadi kesimpulannya anak anak," Hongjoong membuka suara. "Kita cuma pindah sebentar aja kok di komplek sebelah, nanti kalo nih rumah udah kelar direnov baru deh kita pindah lagi." Diikuti oleh anggukan dari Seonghwa.

Terlihat Yeosang yang tampaknya sedang berpikir keras. "Hmmm, emang kita ntar tinggal di rumah siapa? Lagian komplek sebelah perasaan ga ada yang kita kenal deh."

𝘈𝘛𝘌𝘌𝘡 𝑖𝘯 𝘙𝑎𝘮𝑎𝑑𝘩𝑎𝘯 ෆ[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang