14% : Belanja bulanan

255 61 3
                                    

Mumpung lagi awal bulan, dan stok makanan di rumah juga semakin menipis, ditambah lagi sedang ada diskon ramadhan, itu artinya Seonghwa akan belanja bulanan di supermarket terdekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mumpung lagi awal bulan, dan stok makanan di rumah juga semakin menipis, ditambah lagi sedang ada diskon ramadhan, itu artinya Seonghwa akan belanja bulanan di supermarket terdekat.

Diskon yang menggoda itu membuat Seonghwa ingin memborong semua barang yang ada di supermarket, kalau bisa sekalian beli sama sahamnya juga.

Orang kaya.

Seonghwa bingung mau ngajak siapa, setelah dipikir-pikir lagi, akhirnya ia memutuskan untuk mengajak Jongho dan Wooyoung.

"Kalian, mau ikut ga?" Ajak Seonghwa kepada kedua adek-adeknya itu yang sedang asyik bermain ular tangga.

"Kemana hyung?"

"Belanja bulanan, kalau kalian mau gue kasi kebebasan mau beli apa aja." Mendengar itu membuat keduanya kegirangan.

"WOAAAHH MAU BANGET HYUNG!!" -wooyoung jongho

"Sana siap-siap, trus tanya ke yang lain mau nitip apaan."

Wooyoung dan Jongho langsung berdiri tegap lalu pergi menuju kamar masing-masing untuk bersiap-siap.

Di dalam kamar, Jongho mendapati teman sekamarnya yaitu Mingi yang sedang tertidur dengan lelap. Ia pun berjalan mendekati kasur teman sekamarnya itu lalu berlutut di sebelahnya, ia menggoyangkan tubuh Mingi.

Mingi membuka kedua matanya, ia melirik ke Jongho yang berada di sebelahnya.

"Man robbuka." -jongho

"Bajigur." -mingi

"Gue mau pergi belanja sama Seonghwa hyung dan Wooyoung hyung, mau nitip apa?" -jongho

"Titip doa." -mingi

"Ok." Jongho langsung berbalik untuk meninggalkan Mingi.

"HEH TUNGGU GUE CUMA BECANDA." Mingi dengan cepat menhana lengan Jongho sebelum lelaki itu benar-benar pergi. "Titip cemilan dan minuman favorit gue, itu aja."

"Ok." Kali ini Jongho benar-benar pergi.



Seonghwa dan kedua adeknya melesat menuju supermarket. Setibanya disana, dugaan Seonghwa yang mangatakan bahwa supermarket pasti ramai ternyata salah. Supermarket yang biasa mereka kunjungi nyaris tidak ada pelanggan sama sekali alias sepi banget.

Tapi gapapa, kalau sepi kan emang enak kalau mau belanja sepuasnya tanpa perlu berdesak-desakkan dan mengantri di kasir.

Setelah memarkirkan mobil, Jongho langsung mengambil trolly lalu mendorongnya.

"Kita beli yang ada di list dulu ya, baru setelah itu terserah kalian." Jelas Seonghwa. Kedua adeknya itu mengacungkan jari jempol.


"Hoaam, gais, ada yang liat Seonghwa?" Tanya Hongjoong yang baru bangun dari tidur itu.

"Pergi belanja bulanan hyung, kenapa?" Jawab Yeosang.

Kedua mata Hongjoong membulat. Mulutnya nyaris terbuka juga, tetapi langsung ia tutup dengan kedua tangannya.

Yeosang yang sedang main hp itu menatap Hongjoong kebingungan. "Kenapa hyung? Kaget karna ditinggalin?"

"NGGA CUY, DOMPETNYA HWA ADA DI KAMAR." -hongjoong

"Njir, terus tuh mereka bayar gimana." -yeosang

"Bentar, dia pergi sama siapa?" -hongjoong

"Jongho dan Wooyoung." -yeosang

Hongjoong bernapas lega. Ia berpikir pasti kedua adeknya itu membawa dompet, ternyata dugaan dia salah. Yeosang baru saja membalas ucapan Hongjoong kalau Jongho dan Wooyoung itu jarang banget bawa dompet kalau cuma sekedar pergi sebentar.

"Waduh." Lelaki itu kembali memasuki kamarnya untuk mengambil jaket.

Melihat Hongjoong yang sudah rapi membuat Yeosang kembali bertanya. "Mau kemana hyung?"

"Anterin dompetnya Seonghwa lah, ntar mereka ga bisa bayar." Ia buru-buru keluar lalu menaiki motornya dengan tergesa-gesa.

Yeosang yang sedari tadi memperhatikan Hongjoong dari awal menaiki motor hingga melaju dan tak terlihat lagi hanya bisa menunjukkan ekspresi kebingungannya.

"Hongjoong hyung kemana pula tuh." -yunho

"Berkelana." -yeosang


Hongjoong tiba di supermarket dalam waktu singkat. Soalnya tadi Hongjoong mendadak jadi Rossi, jalan raya udah kayan sirkuit balap motor.

Setelah melepaskan helm, ia langsung mendapati tiga orang lelaki yang ia kenal keluar dari supermarket, dua diantaranya membawa beberapa kantong plastik yang berisikan belanjaan.

"Loh, mereka bayar pake apaan, jangan-jangan nyolong lagi." Batin Hongjoong. Astaghfirullah pak, puasa-puasa ga boleh suujon.

"Loh hyung, kok ada Hongjoong hyung disitu?" Jongho menunjuk.

"Mana?" Seonghwa menyipitkan kedua matanya, terlihat seorang lelaki yang sedang berlari mendekati mereka bertiga.

"Joong, lu ngapain ke sini?" Tanya Seonghwa dengan keheranan.

"Kalian bayar pake apaan???? Hwa, dompet lu ketinggalan, balik lagi sono bayar, ga baik nyuri di bulan puasa." Ucap Hongjoong dengan napas tersengal-sengal.

"Waah, Hongjoong hyung suujonnya dah kelewatan." -wooyoung

"Hah? Maksud?" -seonghwa

"Ck ck ck, hyung, lain kali kalo Seonghwa hyung suruh makan sayur, dimakan, jangan malah dihibahkan ke byeol." -jongho

"Loh, jadi kalian bayar pake apaan?" -hongjoong

Seonghwa, Wooyoung, dan Jongho serentak menggelengkan kepala mereka.

"Joong," Seonghwa menepuk bahu Hongjoong. "Ini udah zaman modern, jadi bisa bayar lewat m-banking." Jelasnya.

Jongho dan Wooyoung mengangguk-angguk menyetujui perkataan Seonghwa.

Hongjoong malu sebenarnya, tapi gapapa, setidaknya ia sudah mempelajari satu hal, bahwa dirinya harus lebih up-to-date lagi.

Mereka pun pulang bersama-sama, kali ini Wooyoung merengek mau dibonceng sama Hongjoong pake motor. Awalnya Hongjoong menolak karena ia tidak membawa helm cadangan, tetapi karena Wooyoung memaksa akhirnya Hongjoong menuruti, mau tak mau mereka harus mencari jalan tikus supaya tidak kena tilang.

Seonghwa dan Jongho tiba di rumah duluan, sementara Hongjoong dan Wooyoung belum juga tiba. Dugaan Seonghwa mereka berdua yang sampai duluan, ternyata salah.

Jadi tadi Hongjoong sempat nyasar dan lupa jalan, akhirnya mereka mutar-mutar dulu dan berujung tiba di sebuah bazaar ramadhan, dan mereka pun mampir sebentar untuk membeli beberapa takjil lalu pulang melewati jalan raya.

Hongjoong menyuruh Wooyoung melindungi kepalanya menggunakan jaketnya, pengganti helm katanya, di dalam hati Hongjoong berdoa supaya tidak ada polisi.

🕌

𝘈𝘛𝘌𝘌𝘡 𝑖𝘯 𝘙𝑎𝘮𝑎𝑑𝘩𝑎𝘯 ෆ[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang