"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!" -yeosang
Suara teriakan Yeosang yang menggelegar itu membuat satu rumah heboh. Hongjoong yang lagi manjat menggunakan tangga—yang biasa dipakai tukang-tukang—untuk memasang lampu kelap-kelip itu ikutan kaget dan hampir terjatuh.
Jantungnya sedang menari-nari, ia mengelus dadanya sambil Istighfar berkali-kali.
MasyaAllah pak :').
"Yeosang lu kenapa??????" Seonghwa keluar dari kamarnya dengan rambut yang berantakan karena baru bangun dari tidur.
"AYAM YANG GUE SIMPAN DI KULKAS KOK ILANG!?" Tanyanya dengan panik.
"Yo nda tau kok tanya saya." -mingi
"Hmmm kalau dipikir secara logika, kita semua puasa dan ga mungkin ada yang buka diam diam." Ucap Wooyoung sambil memegang dagunya sendiri. "Kecuali..." ia melirik ke Jongho.
Yang ditatap membalas dengan tatapan bingung. "Hah?"
"Ho, lu pasti budi ya.." -wooyoung
"Gue Jongho bukan budi." -jongho
"Buka diam diam maksudnyaaaaa, hhihh." -wooyoung
"KOK NUDUH HOHO!?" -jongho
"Soalnya diliat-liat lu dari tadi pagi megang perut mulu." -wooyoung
"Ya itu karna gue lagi mules banget hyung." -jongho
Yunho menghela napas, kegiatannya sedang bermain game terganggu. Saat hendak kembali ke kamar, ia tak sengaja bertemu dengan Byeol yang sedang membawa sesuatu di mulutnya.
"Sang, kayaknya gue tau dimana ayam lu." Ucap Yunho.
"MANA!?" -yeosang
Yunho menunjuk, semuanya ikutan menoleh.
"Byeol..."
Kucing itu menoleh ketika mendengar namanya dipanggil, setelah menoleh ia terkejut melihat aura Yeosang yang mematikan. Tanpa basa-basi lagi kucing dengan ras Siam itu langsung kabur ke teras depan rumah.
Sementara itu yang lainnya menahan Yeosang yang ingin mengejar kucing tersebut.
"YEOSANG SADAR!!!" -mingi
"JANGAN SAKITIN AYANG GUE SANG, PLIS, GUE GANTI DEH AYAM LU." -san
"ENTAH AAAAPAAAA YANG MERASUKIII MUUU." -yunho
"PENGANG DIA UYONG HYUNG." -jongho
"IYA INI GUE LAGI PEGANG LU KIRA GUE DARI TADI NGAPAIN!?" -wooyoung
"JOONG, RUQYAH DIA." -seonghwa
"AUDZUBILLAHIMINASYAITONIRROJIM." -hongjoong
[16:00]
Seonghwa dan San baru pulang dari beli takjil yang banyak. Karena Seonghwa berencana untuk membagi-bagi takjil ke jalan raya, contohnya di dekat lampu lalu lintas. Lalu membagikannya kepada orang-orang miskin yang kebetulan lewat.
"Ayo kalian, bantu gue bagi-bagiin takjil."
Sebelum dibagikan ke orang-orang, mereka berencana untuk membagi rata semua takjil yang sudah dibeli.
Mereka membuat lingkaran. "Sisain beberapa buat kita buka puasa nanti." Ucap Seonghwa.
"Boleh pilih nih hyung!?" -jongho
"Iya hoooo." -seonghwa
"Yey." -jongho
Selesai membagi rata semua takjil, mereka langsung bersiap-siap untuk pergi. Mingi reflek mau jilatin tangannya yang habis membagi-bagi takjil.
"GI! PUASA." Yunho langsung menepis tangan Mingi.
"Sakit bro." Ucap Mingi.
"Ya lu sendiri sadar diri, lagi puasa." -hongjoong
"Hehe."
Setelah bersiap-siap, mereka semua membawa takjil-takjil tersebut lalu menaiki motor masing-masing.
"Yun, gue bawa motor yak!" Seru Mingi.
"Silahkan, tapi gue ga mau jadi boncengan lu, gue sama uyong aja." Yunho langsung menaiki motor dan diikuti oleh Wooyoung yang duduk di jok belakang.
"Kok lu gitu si :(." Mingi mencebikkan bibirnya. "Yodah hoho, sini sama gue." Lelaki itu menepuk-nepuk jok belakang.
"Aye aye!" Jongho langsung naik begitu saja. Mingi yang belum siap itu hampir ikutan tumbang beserta motornya.
"WOY PELAN PELAN!" Mingi emosi.
Setelah semuanya siap, mereka langsung pergi menuju lokasi untuk berbagi takjil.
Lokasi pertama di lampu lalu lintas, mereka memarkirkan motor tak jauh dari sana. Saat lampu menunjukkan warna merah, semua kendaraan berhenti dan saat itulah mereka semua beraksi.
"Permisi mbak, takjilnya, ambil aja, gratis." Ucap Hongjoong sambil memberikan sekantong takjil yang sudah dibagi-bagi tadi.
"Pak, takjil buat buka puasa." Seonghwa memberikan takjil tersebut kepada seorang bapak-bapak pengendara motor yang membonceng anaknya.
"Bu, takjilnya." Jongho kebetulan memberikan takjil kepada ibu-ibu pengendara mobil yang membuka jendelanya.
"Waduh, saya nda ada bawa dompet mas." Ucap ibu tersebut.
"Loh, yang bilang bayar siapa bu, gratis ini." Jongho membalas. Ibu-ibu tersebut tersipu malu.
"Oh hahaha, saya kira bayar, makasih ya mas."
Ternyata tidak hanya mereka saja yang membagi-bagikan takjil, ada anak-anak skz juga yang ikut serta berbagi takjil. Dan mereka kebetulan bertemu di lokasi yang sama.
"Loh, Changbin." -wooyoung
"Uyong." -changbin
Mereka berdua tiba-tiba tertawa dan membuat pengendara sekitar pada ketakutan.
"Hush, ingat tempat." Bangchan datang sambil memukul pelan punggung Changbin.
Mereka pun bersama-sama membagikan takjil kepada orang-orang di jalanan.
Takjil pun habis dan waktu sudah mendekati waktu berbuka. Akhirnya, Bangchan mengajak mereka semua untuk berbuka puasa bersama di suatu rumah makan tak jauh dari tempat mereka berbagi takjil.
Bonus
Sepulang dari sholat terawih, para 99z dan Jongho memasuki rumah dan mendapatkan Seonghwa yang sedang membuat cemilan.
"Mama kami sudah pulang, mana janjinya qo, cucur adabi yang enak qo qo." -99z + Jongho
"Anak-anakku yang pintar, ini mama buat kan cucur adabi yang enak qo." -seonghwa
"Cucur adabi kesukaan kami, enak dinikmati spanjang hari qo~qo." -99z + Jongho
Dan mereka bertujuh pun berjoget bersama.
Sementara itu Hongjoong dari kejauhan :
"Makin kesini makin makin." -hongjoong
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘈𝘛𝘌𝘌𝘡 𝑖𝘯 𝘙𝑎𝘮𝑎𝑑𝘩𝑎𝘯 ෆ[✔️]
Fanfiction[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] [SEASON 5] Lika liku anak ATEEZ di bulan Ramadhan tahun 2023 🌻 ⚠️ Update setiap hari saat bulan Ramadhan, waktu update berbeda-beda, bisa saat pagi, siang, atau malam tergantung sikon penulis ;) Cerita bakalan selesai di hari t...