Piece 4 : Between June and Donghyuk

228 6 0
                                    

.
.

Hari yang ditunggu Donghyuk pun tiba. Sebelum berangkat menuju rumah sakit, ia membeli roti dan buah terlebih dahulu. Lalu ia berangkat menuju rumah sakit dengan bus.

"Annyeonghasyeo.." Sapa seorang perawat.

"Annyeonghasyeo.. Suster, di ruangan mana ya pasien Shin Won Ho dirawat?" Tanya Donghyuk pada perawat tersebut.

"Sebentar ya, saya lihat dulu." Jawab perawat tersebut seraya mencari data di komputer yang terpampang di depannya. Donghyuk mengangguk kecil dan menunggu di depan perawat tersebut.

"Di ruang A nomor 18." Jawab perawat dengan ramah. Setelah mengucapkan terima kasih, Donghyuk segera mencari ruang tersebut.

Tibalah ia di depan ruang tersebut. Ruang A nomor 18. Dari luar terlihat sepi. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.

'Apa oppa Heerin sudah dipulangkan ya?' Batin Donghyuk. Setelah beberapa detik merenung di depan pintu, ia menggelengkan kepalanya.

'Pabbo kau, Donghyuk! Suster tadi bilang disini ruangnya! Kalau ia sudah pulang harusnya suster itu juga bilang padamu!' Sentak Donghyuk pada dirinya sendiri -dan tentunya ia lakukan itu dalam alam pikirannya-. Ia pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruang tersebut.

"Annyeong..." Sapa seorang gadis seraya membukakan pintu yang Donghyuk ketuk tadi. Tentu saja itu Heerin.

"Donghyuk-ssi! Kok kamu bisa tahu aku ada disini?" Kaget Heerin saat mengetahui pelaku yang mengetuk pintu adalah Donghyuk, namja yang sesungguhnya tidak terlalu dekat dengannya di kelas, namun selalu bersikap ramah dan peduli padanya.

"Yah Heerin-ya! Siapa yang datang? Persilakan ia masuk!" Seru seorang namja dari dalam ruangan. Heerin pun mempersilakan Donghyuk masuk.

"Chingu ku di kelas oppa. Namanya Kim Dong Hyuk. Satu perumahan dengan kita." Jawab Heerin. 'Hoo.. Jadi itu oppa Heerin...' Batin Donghyuk saat melihat seorang namja yang terlihat cukup dewasa tergeletak di ranjang pasien dengan pergelangan tangan terhubung dengan infus. Donghyuk tersenyum dan membungkuk sedikit pada namja tersebut.

"Oohh.. Kamsahamnida sudah mau datang menjenguk... Wah kau repot-repot sekali... Kau tinggal di blok mana..?" Tanya Wonho pada Donghyuk yang sedang membawa dua plastik berisi roti dan buah.

"Ne, hyung.. Di blok K-3." Jawab Donghyuk sedikit grogi seraya meletakkan dua plastik tersebut di meja kecil. 'Ebuset calon kakak iparku cakep juga.' Batin Donghyuk.

"Kau tahu dari mana, kalau aku dan Heerin ada disini?" Tanya Wonho pada Donghyuk.

"Ngg, waktu itu aku pernah tidak masuk sekolah karena terlambat. Aku bermaksud untuk menanyakan kegiatan sekolah pada Heerin. Saat aku pergi ke rumah, tidak ada orang. Kata tetangga, hyung kecelakaan dan dirawat di rumah sakit. Dari situlah hyung.." Ujar Donghyuk berbohong dengan sedikit grogi dan kikuk. Ia tidak mau Wonho mengetahui hubungannya dengan Jinhwan-hyung.

"Ngg, aku kemari juga untuk memberikan fotokopian catatan matematika pada Heerin.." Sambung Donghyuk seraya memberikan sekumpulan kertas yang disatukan dengan klip pada Heerin.

"Gomawo.." Ujar Heerin seraya menerima kumpulan kertas pemberian Donghyuk.

"Cheonmaneyo.. Kau juga sudah banyak membantuku di sekolah.." Balas Donghyuk sambil tersenyum manis menatap Heerin.

"Eheem... Sepertinya yeodongsaeng-ku satu ini punya banyak fans di kelasnya ya.." Ujar Wonho tiba-tiba sambil berdeham melihat tingkah Donghyuk dan Heerin.

"Donghyuk, apa di kelas kalian membentuk sebuah fans club untuk Heerin? Dan yang tadi itu juga masuk anggota fans club Heerin?" Tanya Wonho pada Donghyuk sambil tersenyum jahil. Heerin yang mendengarnya hanya dapat melipat kedua tangannya di depan dada dan menunjukkan wajah cemberut pada oppanya tersebut.

Just Another Boy [iKON's FanFic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang