Piece 17 : Report

102 5 2
                                    

.
.

Suasana kantor polisi yang dikunjungi Donghyuk, June, Jinhwan, dan Wonho sangatlah ramai. Mereka nampak sibuk. Hampir semua polisi yang mereka lihat berlalu lalang kesana-kesini, membuat June yang sangat benci keramaian merasa pusing. Namun, demi noona-nya, ia harus menahan sebentar rasa sakit yang menyerang kepalanya itu.

"Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang polisi pada mereka berempat.

"Saya ingin melaporkan orang hilang, dan menindak lanjuti kasus tabrak lari saya..." Jawab Wonho pada petugas polisi tersebut.

"Dua kasus sekaligus..?" Tanya seorang petugas itu seakan tidak percaya.

"Sebenarnya, orang yang hilang ini ada kaitannya dengan kasus tabrak lari saya..." Jawab Wonho lagi. Petugas itupun berdeham.

"Lalu, ada yang bisa saya bantu?" Tanya petugas itu pada Jinhwan.

"Eh, tidak saya membawa teman-teman saya juga.." Tukas Wonho. Petugas itu berdeham lagi dan membawa mereka ke ruang tunggu. Setelah menunggu beberapa lama, tibalah giliran mereka untuk melapor. Mereka masuk ke suatu ruangan yang ditunjuk oleh salah satu petugas.

"Selamat sore, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang petugas polisi berbadan atletis yang sedang duduk dibalik mejanya yang penuh dengan berkas-berkas. Ia menatap keempat namja ini dengan ramah.

"Begini pak, saya ingin melaporkan kasus orang hilang dan menindaklanjuti kasus tabrak lari saya.." Jawab Wonho.

"Kasus tabrak lari?" Gumam polisi itu.

"Iya, di dekat Universitas Seoul.. Dengan motor ninja limited edition.." Timpal Wonho untuk mengingatkan kembali petugas polisi itu. 'Omo.. Memang ada berapa ratus kasus tabrak lari di Seoul?' Batin Donghyuk.

"Oh! Tuan Shin Wonho.." Ujar sang petugas seraya mencari-cari berkas kasus tabrak lari Wonho dari tumpukan berkas-berkasnya. Setelah menemukan berkas yang dicari, ia segera membukanya dan membacanya dengan saksama. Dahinya nampak berkerut saat itu.

"Kami telah menyelidiki 5 orang pemilik motor ini, namun semuanya memiliki alibi yang cukup kuat bertepatan saat kejadian ditabraknya anda di dekat Universitas Seoul.." Jawab sang polisi tersebut.

"Apa anda sudah menyelidiki, anggota keluarga dari pemilik motor ini?" Tanya Wonho.

"Berdasarkan hasil penyelidikan, dari 5 orang yang memiliki motor ninja tersebut, terdapat 3 orang yang pada saat kejadian berlangsung, beberapa anggota keluarganya tidak memiliki alibi yang cukup kuat.." Jawab petugas polisi tersebut panjang lebar.

"Mm... Bolehkah kami melihat berkasnya, Pak?" Tanya Wonho. Jinhwan, June, dan Donghyuk memilih untuk diam mendengarkan percakapan Wonho dan petugas polisi tersebut, karena Wonho-lah yang sepertinya paling mengerti berbicara dengan polisi ini.

"Maaf, tapi.. Kami tidak diperbolehkan menyerahkan berkas kami kepada khalayak ramai.." Timpal petugas polisi tersebut.

"Baiklah, tapi bolehkah kami mengetahui siapa dan dimana 3 orang itu?" Balas Wonho. Petugas polisi tersebut langsung menuliskan nama dan alamat 3 orang tersebut di atas secarik kertas. Setelah selesai menulis, ia menyerahkan secarik kertas tersebut pada Wonho. Mereka berempat bersama-sama membaca nama dan alamat dari tiga orang tersebut.

"Hmm.. Maaf Pak, bagaimana dengan yang lain? Apa alibi mereka dan anggota keluarga mereka sempurna?" Tanya Donghyuk tiba-tiba pada petugas tersebut.

"Benar sekali.." Jawab petugas polisi tersebut dengan tegas. Donghyuk dan Jinhwan saling bertatapan seolah tak percaya.

"Bolehkah kami meminta nama dan alamat 2 orang yang lain, Pak?" Tanya Jinhwan. Polisi tersebut segera mencari kertas dan menuliskan profil dua pemilik motor ninja yang lain. Donghyuk dapat membaca dengan jelas air muka sang petugas polisi itu yang merasa keheranan.

Just Another Boy [iKON's FanFic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang