.
."Wah, noona sudah bangun rupanya..."
"Tidak usah panik begitu, aku sengaja mengikat noona agar noona tidak kabur dari sini.."
"Aku tidak pernah berminat untuk membunuh orang... Aku hanya meminta noona menemaniku saja, jangan khawatir, aku tidak akan melukai noona, bahkan setitik goresan pun.."
..
"UNTUK APA AKU HARUS MENEMANIMU, EOH?! BAHKAN AKU TIDAK TAHU SIAPA DIRIMU!!!"
"Kumohon, janganlah berteriak seperti itu... Sangat mengganggu telingaku.."
"AKU TIDAK PEDULI! DIMANA AKU SEKARANG?! DIMANA ADIKKU DAN TEMAN-TEMANKU?!"
"Adik? Entahlah aku tidak tahu.."
"Tapi beruntung sekali, ya, adikmu itu. Walau ia agak cuek dan kasar seperti itu, nyatanya banyak sekali orang-orang yang sangat mengasihinya, seperti noona..."
..
"OH! AKU MULAI MENGERTI!"
"KAU PASTI PARK JAEBUM KAN?!"
"Yup. Hyesun-noona benar. Bagaimana noona tau namaku? Pasti June banyak bercerita tentangku ya, hahahaa"
"TIDAK LUCU! BAGAIMANA KAU JUGA BISA MENGETAHUI NAMAKU?!!"
"Aigo, noona.. Kita hidup di zaman apa, sih? Arkaeozoikum?"
"KATAKAN SAJA! JANGAN BANYAK BICARA!"
"Noona, pelankan sedikit suaramu... Badanku sedang tidak enak.." Refleks, Hyesun pun memelankan volume suaranya.
"Wae?" Tanya Hyesun yang melihat Jaebum sedang mengernyit, sepertinya sedang menahan rasa sakit.
..
"Apakah noona tahu, istilah sakau..?" Tanya Jaebum dengan air muka yang nampak kesakitan.
"Kau? Pengguna narkoba?" Tanya Hyesun setengah tidak percaya. Jaebum hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Eottokhae?" Tanya Hyesun setengah berbisik.
"Begitulah.. Mungkin kelak noona akan tahu.." Jawab Jaebum seraya menahan rasa sakit. Hyesun nampak setengah tidak percaya melihat keadaan Jaebum. Hyesun menunduk ke bawah, melihat keadaan dirinya yang sedang duduk terikat di sebuah kursi kayu, di dalam ruangan yang sedikit berantakan.
'Sepertinya ini kamar Jaebum...' Batin Hyesun saat ia melihat ranjang yang tidak terlalu besar, cukup berantakan dengan seprai bermotif logo salah satu klub sepakbola terkenal di dunia, Manchester United.
"Yah! Apa yang sedang kau lakukan?!" Sentak Hyesun saat ia melihat Jaebum sedang mengguncangkan sebuah alarm dan Jaebum menadahkan tangannya di bawah alarm itu. Keluar serbuk putih. Hyesun sedikit terkejut melihat serbuk putih yang keluar dari alarm itu. Hyesun mengamati alarm itu, bergambar logo Manchester United. Jaebum tidak membalas sentakan Hyesun. Ia diam saja sambil menjilati tangannya.
"Yah!" Seru Hyesun lagi. Jaebum beralih menatap Hyesun dengan tatapan kau-berisik-sekali. Seolah mengerti, Hyesun menjadi terdiam. Suasana hening pun menyelimuti ruangan seluas 4 x 6 meter tersebut.
"Kau tinggal sendirian disini?" Tanya Hyesun dengan lembut. Jaebum menganggukan kepalanya. Badannya terlihat lemas. Hyesun agak ngeri melihatnya.
"Yah! Narkoba jenis apa yang kau gunakan itu?!" Tanya Hyesun sedikit menyentak.
"Opium..." Lirih Jaebum.
"MWO!?!?!?" Pekik Hyesun. Jaebum yang sedari tadi duduk di kursi meja belajarnya, menatap Hyesun dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boy [iKON's FanFic]
FanfictionDonghyuk dan June adalah dua namja yang sudah bersahabat sejak TK dan hingga di tingkat SMA mereka bersekolah di sekolah yang sama. Tak hanya sekolah yang sama, mereka juga menyukai yeoja yang sama! Suatu hari, yeoja yang mereka sukai tertimpa suatu...