.
.
Donghyuk baru sampai di rumahnya, saat ia melihat Jaebum duduk di depan pagar rumahnya yang terkunci. Donghyuk terkejut melihat kehadiran Jaebum. Jaebum yang menyadari kehadiran Donghyuk pun segera beranjak dan melambaikan tangannya pada Donghyuk. Donghyuk pun membalas lambaian tangan tersebut."Sudah lama menunggu?" Tanya Donghyuk pada Jaebum seraya membuka gembok pagarnya.
"Belum.. Kira-kira 5 menit sebelum kau datang" Jawab Jaebum.
"Kau kesini naik apa? Cepat sekali.."
"Naik motor, bersama pamanku.." Bohong Jaebum. Memang tak banyak orang yang mengetahui bahwa Jaebum adalah anak dari salah satu konglomerat ternama di Korea Selatan. Di sekolah, hanya kepala sekolah dan guru administrasi saja yang mengetahui hal ini.
"Oohh..." Ujar Donghyuk kepada Jaebum seraya membukakan pintu rumahnya. "Silakan masuk dan duduk..." Sambungnya pada Jaebum. Jaebum pun segera duduk di sofa ruang tamu rumah Donghyuk. Kini Donghyuk dan Jaebum duduk berhadap-hadapan.
"Nah, apa yang ingin kau bicarakan? Dan mengapa harus kau bicarakan di rumahku?" Tanya Donghyuk memulai percakapan.
"Mm.. Begini.. Ngg.... Se, sebenarnyaa...-"
"Eitss!!! Tunggu sebentar! Aku belum menyuguhkan sesuatu untukmu. Eomma-ku bisa marah kalau mengetahui hal ini. Kau mau milkshake? Mau kue kaleng?" Tanya Donghyuk tiba-tiba dengan hebohnya memutus perkataan Jaebum.
"Ehh, ngg.. Tak usah repot-repot begitu, Donghyuk-ah!" Cegah Jaebum pada Donghyuk yang sedang berjalan cepat menuju dapur.
"Tidak, tidak, tidak." Ujar Donghyuk yang tiba-tiba berhenti berjalan dan menatap Jaebum seraya menggoyang-goyangkan telunjuknya. "Eomma-ku bisa marah kalau aku tak menyuguhkan tamu sesuatu. Sudahlah tidak usah malu-malu begitu.. Nanti jadi naksir kan repot.." Sambung Donghyuk. Ia pun segera menuju dapur.
"Aishh.. Jeongmal... Sini kau kubantu.." Ujar Jaebum menyusul Donghyuk. Setelah semua suguhan diletakkan di meja ruang tamu, mereka kembali duduk berhadap-hadapan dan melanjutkan perbincangan.
"Sampai dimana kita tadi...?" Tanya Donghyuk.
"Alasan aku..-"
"Oh.. Ya! Alasan kau meminta alamat rumahku dan langsung mengunjunginya sore ini juga.." Putus Donghyuk lagi.
"Iya, tadi aku mau ngomong itu sudah kau putus, Donghyuk.." Balas Jaebum seraya memangku dagunya dengan tangannya.
"Hehehe, mian Jaebum-ah.. Oke, lanjutkan.."
"Ngg.. Kau tahu kan ada anak sekelas kita yang juga satu perumahan denganmu?" Tanya Jaebum seraya melepaskan tangannya dari dagunya. Batin Donghyuk langsung terkejut mendengar pertanyaan Jaebum. Untungnya ia berhasil menyembunyikannya.
"Ne.. Ngg..... Shin Hee Rin... Wae?" Tanya Donghyuk balik.
"Hmm... Apa kau tahu kalau oppanya kecelakaan dan Heerin menemani oppanya di rumah sakit?" Tanya Jaebum lagi.
"Ne, waktu aku dan June tidak masuk sekolah minggu kemarin karena telat, aku bermaksud menanyakan kegiatan sekolah pada Heerin. Tapi, waktu aku ke rumahnya, tidak ada orang. Kata ahjussi tetangganya, ia di rumah sakit. Ada apa Jaebum? Ada sesuatu yang salah, mungkin?" Ujar Donghyuk panjang lebar. Donghyuk semakin penasaran.
"Hmm... Sangat rumit.. Aku bingung sekali harus menceritakan hal ini dari sisi mana..." Gumam Jaebum.
"Hmmm.... Dari bagian yang paling ingin kau ceritakan padaku..." Balas Donghyuk.
"Tapi banyak sekali yang ingin ku ceritakan padamu..." Balas Jaebum pula. Donghyuk semakin dibuat penasaran olehnya.
"Hmm.. Tunggu sebentar.. Bukannya aku tidak senang kau datang ke rumahku.. Tapi, tidak biasanya kau menceritakan sesuatu padaku. Kita memang agak dekat sih, tapi setahuku kau juga punya teman dekat yang lebih dekat denganmu daripada aku. Apa kau sedang bermusuhan, dan ini menyangkut Heerin?" Tanya Donghyuk panjang lebar. Setelah selesai bertanya Donghyuk kaget sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Another Boy [iKON's FanFic]
FanfictionDonghyuk dan June adalah dua namja yang sudah bersahabat sejak TK dan hingga di tingkat SMA mereka bersekolah di sekolah yang sama. Tak hanya sekolah yang sama, mereka juga menyukai yeoja yang sama! Suatu hari, yeoja yang mereka sukai tertimpa suatu...