.
.
Hinata menghindari Sasuke. Sudah sebulan lebih sejak Sasuke sering menggoda Hinata perihal foto bertiga mereka dan Poco. Sasuke berpikir, apa ia sudah berlebihan sampai-sampai Hinata bersikap dingin padanya lagi?
Sasuke masih memandang foto di layar ponselnya ketika seseorang memanggilnya melalui panggilan telepon. Sasuke berdecak sebal. Merusak suasana. Dengan berat hati, Sasuke mengangkat panggilan yang masuk.
"Kenapa, Kiba?" tanya Sasuke. Terdengar suara deru napas Kiba yang tidak stabil.
"Bangsat kau, Sasuke! Aku dikejar-kejar Kakashi-sensei gara-gara kau!"
Sasuke mengernyit bingung. "Apa hubungannya denganku? Aku tidak ada sangkut pautnya dengan Kakashi-sensei."
"Tidak ada darimananya?! Hah... Hah..." di ujung panggilan Kiba terengah sebentar. "Kau memintaku menghubungi Tenten untuk bertanya soal Hinata. Kau tahu? Tenten bertunangan dengan Kakashi-sensei! Makanya guru aneh itu marah padaku saat janjian dengan tunangannya!"
"Hah?!" Sasuke bangkit dari rebahannya di sofa apartemen. Tenten dan Kakashi-sensei? Sejak kapan?
"Jangan 'hah'! Bantu aku sialan!"
Sasuke mendengar suara teriakan dan Kiba yang memekik dari ujung telepon.
"Sensei, tenanglah!"
Suara perempuan tak dikenal terdengar. Sasuke mengernyit lagi. Apa kiba menyalakan mode pengeras suara?
"Tidak, Tenten! Murid nakal sepertinya musti diberi pelajaran!"
Oh, kalau tidak salah ingat, ini suara Kakashi-sensei.
"Tenten! Kiba! Kakashi-sensei? Ada apa ini?"
Kalau suara perempuan yang ini sangat Sasuke kenali. Ia terkejut sebentar. Bertanya-tanya kenapa keempat orang itu bisa bersama. Namun, tanpa berpikir lagi, Sasuke segera bangkit dan pergi ke tempat Kiba. Sasuke dan dia musti bicara.
.
.
Kiba menatap lurus perempuan bercepol di depannya. Mereka duduk berseberangan di sebuah food court. Minggu lalu, Sasuke merengek –berdasarkan penilaian Kiba- padanya. Hinata menghindari Sasuke. Padahal, Sasuke sudah cukup lenggang. Menyisihkan banyak waktunya untuk Hinata. Berbeda pada saat semester pertama lalu.
"Tenten –aku"
"Aku tahu kenapa kau menghubungiku, Kiba." Tenten memotong ucapan Kiba. Ini sudah berbulan-bulan sejak Kiba menghubunginya. "Kau ingin menanyakan kabar Hinata, 'kan?" Kiba mengangguk pada Tenten. "Apa kau juga menyukai Hinata seperti yang lain?"
"Tidak."
Tenten mengernyit mendengarnya. Kalau tidak, untuk apa Kiba sering bertemu dengannya hanya untuk menanyakan kabar dan berdiskusi soal jadwal kuliah Hinata saat semester satu? "Lalu, kenapa kau menanyakan Hinata terus padaku?"
"Aku diminta seseorang."
"Seseorang? Siapa?"
"Sasuke."
"Sasuke?" Tenten terkejut, matanya membulat. "Sasuke Uchiha?!" sudah lama Tenten tidak mendengar kabar teman satu angkatannya yang cukup populer itu. Tenten ingin bertanya-tanya apa yang terjadi antara Sasuke dan Hinata sejak festival sekolah. Tapi, kini Tenten ada urusan lain.
"Aku tidak mau tahu urusan Sasuke denganmu atau Hinata. Tapi, kali ini aku setuju bertemu denganmu karena aku akan mempertemukanmu dengan Hinata secara langsung, Kiba." jelas Tenten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denganmu [SasuHina X Shikamaru]
FanfictionRating: M (MENGANDUNG KONTEN SENSITIF UNTUK YAOI AND LGBTQ!!!!) "Hinata, ayo bertaruh, siapa yang akan mendapatkan Naruto." "Bicara denganmu membuat kepalaku panas saja!" "Kau yakin hanya kepalamu saja yang merasa panas?" "Berengsek kau, Uchiha!" "J...