16

357 58 3
                                    

.

.

Sasuke berjalan malas ketika bel apartemennya terus berbunyi. Ia membuka pintu sambil berdecak. Terlihat seorang perempuan berambut cerah berada di depan kediamannya.

"Mitsuri? Ada apa?" si perempuan berkepang mendongak, ia menatap Sasuke dengan tatapan berbinar.

"Sasuke, bisa kau antar aku ke mall?" Sasuke mengernyit. Kenapa teman satu angkatan dan satu kelasnya di kampus itu tiba-tiba muncul di hari yang buruk sih?

"Untuk apa?"

"Aku ingin melihat butik baru yang akan buka malam ini." Mitsuri terlihat menunduk dan memainkan kedua jari telunjuknya.

"Kau bisa pergi sendiri, 'kan?"

"Tapi...." alis Sasuke terangkat, menantikan perempuan itu lanjut bicara. "Aku terbiasa pergi denganmu, Sasuke."

Terlalu jujur. Sasuke sudah pasti ingin mengutuk acara ospek jurusan yang semester lalu membuat ia dan Mitsuri Kanroji sering bersama. Omong kosong dengan slogan 'laki-laki musti menemani perempuan'. Sasuke punya perempuannya sendiri yang ingin ia lindungi.

"Tidak bisa. Aku sibuk. Kau pergi dengan yang lain saja," tolak Sasuke.

"Tunggu!" Mitsuri menahan Sasuke yang hendak menutup pintu. "Terakhir, kali ini aku benar-benar minta untuk terakhir kalinya padamu, Sasuke. Ospek sudah selesai. Aku tahu. Tapi, bisakah kau menemaniku untuk terakhir kali?"

Mitsuri menatap Sasuke dengan berkaca-kaca. Puppy eyes. Tidak mempan pada Sasuke. Ia sudah punya perempuannya sendiri.

"Baiklah. Kutemani tapi kau harus memegang kata-katamu." Mitsuri tersenyum senang. Tanpa mengganti pakaiannya yang hanya menggunakan kaos polos dan celana jeans, Sasuke pergi bersama Mitsuri ke suatu mall pukul delapan malam kurang dua puluh menit.

"Sasuke, kau memang benar." Sasuke melirik Mitsuri yang berjalan di sampingnya. "Setelah ucapanmu saat festival SMA tahun lalu, aku belajar dengan sungguh-sungguh. Akhirnya aku bisa lolos ujian masuk Tokyo University seperti katamu."

Sasuke mengingat-ingat. Memangnya ia pernah bicara pada Mitsuri? Setahu Sasuke mereka berasal dari sekolah yang berbeda meskipun masih sama-sama di Konoha.

"Keuntungan lainnya, ternyata aku bisa satu jurusan denganmu." Mitsuri masih bicara sambil menunduk. Aneh. Apa bisa perempuan itu berjalan seperti itu? Tak memusingkan ucapan Mitsuri, Sasuke terus berjalan sampai matanya menangkap sekumpulan manusia yang dikenalnya.

Sasuke mengentikan langkahnya. Ia jelas mengenal punggung putih yang membelakanginya. Gaun putih selutut yang agak terbuka di bagian dada dan punggung. Laki-laki berkucir yang menjadi saingannya.

"Eh, Sasuke?"

Sebuah suara menyadarkan Mitsuri jika ia dan Sasuke sudah menghentikan langkah mereka. Begitu mendongak, Mitsuri melihat seorang perempuan bermata bulan yang membalikkan badannya. Mitsuri kenal perempuan itu. Kalau tidak salah namanya Hinata Hyuuga, murid yang pernah menampar Sasuke saat festival sekolah.

"Reuni dadakan, eh?"

Kali ini suara berasal dari perempuan berambut pirang yang muncul. Perempuan itu teman sekelas Sasuke saat SMA. Ino Yamanaka.

"Tak sangka kau datang ke acara seperti ini, Sasuke." Ino menaikkan alisnya. Lalu, ia berjalan mendekati Naruto. "Kau mengundang temanmu, sayang?"

Naruto menerima Ino yang bercipika-cipiki. Tangannya sudah melingkar di pinggang Ino saat perempuan itu menyadari keadaan. "Hinata Hyuuga?" Ino terkejut melihat penampilan Hinata. "Wow! Seperti yang orang-orang gosipkan, kau semakin cantik, Hinata!"

Denganmu [SasuHina X Shikamaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang