19

359 51 9
                                    

.

.

"Hinata!" seseorang merangkul Hinata begitu ia bangkit dari kursi. Hinata melirik sang pemeluk. Perempuan berambut biru dengan jepit bunga di sisinya. "Kenapa, Konan?" tanya Hinata. Pelan-pelan ia melepaskan rangkulan Konan di bahunya.

"Mau menemaniku?" ajak Konan sambil berjalan beriringan keluar ruangan kelas. Di semester kedua ini, Hinata berkenalan dengan sesama mahasiswa baru yang kebetulan mengambil mata kuliah yang sama dengannya. Filsafat Hukum.

"Kemana?"

"Ke acara fakultas sebelah, ilmu komunikasi. Ada acara bazar di sana. Banyak stand-stand lembaga yang mencari mahasiswa magang katanya." Konan menjelaskan dengan semangat sepanjang koridor. "Bagaimana? Seru kan? Ayo ikut denganku!"

"Tidak, terima kasih. Aku si –"

"Oh, ayolah, Hinata!" Konan menghentikan langkahnya dengan sedikit menghetak. Hinata pun ikut berhenti satu langkah di depan Konan. "Apa kau tidak mau menemaiku satu kali saja? Aku benar-benar tidak punya teman di sini."

Konan menunduk sedih, sedang Hinata memutar bola matanya malas. Drama queen sekali. Hinata menghela napas. "Baiklah, baiklah. Akan aku temani." kata Hinata akhirnya.

"Yes!"

Konan mendongakkan kepalanya dengan semangat. Segera ia menarik Hinata untuk mengikutinya. Menaiki elevator, keluar gedung fakultas hukum, belok ke kiri, dan tibalah mereka di gedung fakultas sebelah. "Lihat! Ada lembaga peneliti perempuan internasional!" Konan berseru sambil menunjuk tenan di ujung kanan.

Hinata menyipitkan matanya sedikit, kesehatan matanya kian berkurang semenjak kuliah. Apa ini efek keseringan main laptop? Dengan pasrah, Hinata mengikuti tarikan Konan pada tangannya. Ia diam saja selama menemani Konan bertanya-tanya pada penjaga stand. "Hinata?"

Sebuah suara membuat Hinata menoleh. Dari sisi kanannya, Hinata bisa melihat perempuan berambut merah muda pendek. Sakura Haruno. "Oh? Hai, Sakura." Hinata balas menyapa. Mencoba bersikap biasa saja meski ada sesuatu yang mengganjal dirinya.

"Syukurlah aku bertemu denganmu." Sakura berjalan mendekat. Senyuman lega terukir di wajahnya. "Aku berpikir untuk mencarimu di fakultas hukum."

"Kau mencariku? Ada apa?" tanya Hinata. Ia sudah sepenuhnya mengabaikan Konan dan memusatkan perhatian pada Sakura.

"Ada yang ingin aku bicarakan. Bisa kau ikut sebentar?" Hinata menimbang-nimbang. "Aku akan pamit pada temanku dulu." Hinata berbalik dan bicara Konan, meminta izin untuk meninggalkannya sebentar.

Begitu Hinata kembali berbalik, ia melihat Sakura yang sedang berbincang dengan seorang pemuda jabrig. "Oke, Kak Yamato. Aku akan menyusulmu nanti." Sakura melambai pada pemuda yang kini pergi lebih dulu. Hinata menatap bingung. Ia belum pernah melihat laki-laki itu. Sedikit penasaran, tapi Hinata merasa tidak berhak untuk bertanya.

"Untung saja aku datang ke acara temanku tadi. Jadi aku bisa bertemu denganmu." Sakura mencairkan suasana selama perjalanan mereka menuju suatu tempat. Secara tidak langsung menjawab rasa penasaran Hinata.

Parkiran mobil? Apa ia ingin membawaku ke suatu tempat? Hinata membatin seorang diri saat sadar tujuan mereka adalah tempat parkir di luar gedung.

"Tunggu sebentar, ya." Sakura membuka pintu mobilnya. Ia setengah masuk ke dalam. Terlihat mencari-cari sesuatu. "Ah, ini dia." Terdengar suara Sakura dari dalam mobil. Tak lama, perempuan itu kembali pada Hinata yang masih menunggu di samping mobil.

"Untukmu." Sakura menyerahkan sebuah kotak hitam yang agak penyok. "Apa ini?" Hinata menerima kotak yang Sakura berikan.

"Kalung yang Sasuke beli untukmu."

Denganmu [SasuHina X Shikamaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang