03

613 81 1
                                    

.

.

"N-Naruto-kun!" Naruto menoleh saat Hinata memanggilnya dari belakang. Ia yang tengah berbincang di kantin bersama teman-temannya terpaksa menghentikan pembicaraan mereka.

"Ada apa, Hinata?"

"Ini, aku buatkan bekal untukmu." Hinata menyodorkan sebuah kotak bekal pada Naruto. Namun, Naruto yang sedikit lambat masih bingung harus melakukan apa. Begitu pun Sakura dan teman-temannya yang lain.

Tiba-tiba saja Sasuke yang duduk di sebelah Naruto bangkit. Berjalan dan tidak sengaja menyenggol Hinata hingga kotak bekal tersebut terjatuh menyebabkan isi di dalamnya tumpah.

"Oh, maaf." Sasuke melenggang begitu saja setelah mengatakannya.

Hinata mengepalkan tangannya, rasanya ia ingin membentak Sasuke pada saat itu juga andai tidak ingat menjaga image-nya. Lalu, Sakura berdiri dan menghampiri Hinata.

"Hinata, maafkan Sasuke, ya. Dia memang ceroboh."

"Kau baik-baik saja, Hinata?" Naruto ikut berdiri.

"Bodoh! Seharusnya kau langsung menerima kotak bekal dari Hinata!" Sakura mulai memarahi Naruto. "Cepat minta maaf pada Hinata!"

"Hinata, maafkan aku." Ujar Naruto.

"Eh, ti-tidak apa-apa, Naruto-kun. Ini bukan salahmu." Hinata melambai-lambaikan tangannya. "A-aku permisi."

"Bagaimana ini? Sepertinya Hinata-chan marah padaku karena kotak bekalnya rusak." Naruto merasa bersalah saat Hinata meninggalkan kantin begitu saja.

"Dasar Naruto! Kau selalu saja berbuat salah!"

.

.

Hinata berlari menuju atap sekolah. Ia harus melampiskan amarahnya sekarang. Tapi, niat melampiaskan rasa kesal, ia malah bertemu dengan sumber kekesalannya.

"Sialan kau, Uchiha!"

"Wah, Hinata! Cepat sekali!" Sasuke berbalik dan tersenyum miring.

Hinata berjalan mendekati Sasuke, menarik kerah bajunya dan mendorongnya ke tembok. Kuat juga ya dia!

"Kau sengaja menyenggolku, 'kan? Supaya Naruto tidak memakan makanan dariku?!"

"Kau pikir aku akan membiarkanmu mendekati Naruto semudah itu?"

"Kalau ingin bersaing. Bersainglah secara sehat!" Sasuke terdiam sebentar.

"Aku tidak mengatakan ada peraturan dalam taruhan kita, 'kan?" kini gantian Hinata yang terdiam.

"Cih, kau memang menjijikan!"

"Daripada itu, –Hyuuga." Sasuke membalik keadaan sehingga membuat Hinata tersudut di antara tembok dan dirinya. "Kau tidak boleh mendorong pria sembarangan!"

Sasuke menyeringai, menjauhkan dirinya dari Hinata dan pergi meninggalkan Hinata dengan wajah kesalnya tersebut.

"Kurang ajar kau, Uchiha jelek!"

.

.

Keesokkan harinya, ketika Hinata hendak memasuki kelasnya, ia melihat Naruto yang berdiri di depan kelasnya.

"Naruto-kun?"

"Selamat pagi, Hinata!" Naruto tersenyum cerah.

"Pagi. Sedang apa kau di sini?"

"Oh, ini." Naruto memberikan sebuah bungkusan pada Hinata. "Kemarin, saat aku pergi makan malam bersama Sasuke, aku teringat akan kotak bekalmu yang rusak. Jadi, aku memutuskan untuk mengantinya."

"Ti-tidak usah repot-repot, Naruto-kun."

"Tidak apa-apa. Tolong ambil ini. Jika tidak, aku tidak akan tenang." Naruto menaruh bungkusan tersebut ke tangan Hinata dan berpamitan untuk pergi. "Sekali lagi, maaf ya, Hinata. Aku harus segera pergi ke kelas. Pelajaran akan segera dimulai. Dah, Hinata!"

Hinata mengangguk, menunggu Naruto pergi sebelum memasuki kelasnya. Kemudian, ia membuka bungkusan yang diberikan Naruto dan menemukan secarik kertas di dalamnya.

'Kau tahu bagaimana Naruto mendapatkan barang ini, 'kan?'

Hinata meremas kertas tersebut hingga tak berbentuk. Nafasnya terengah dan wajahnya memerah karena marah. Ia menundukkan kepalanya dan bergumam pelan.

"Kau benar-benar mengajakku berperang ya, Uchiha sialan?!

.

.

naƚ

Denganmu [SasuHina X Shikamaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang