08 - Festival Sekolah Bagian 1

519 74 5
                                    

Warning!! OOC, typo(s), a bit lemon and yaoi!

(Don't Like, Don't Read)

.

.

Umumnya, perayaan festival ulang tahun sekolah adalah momen yang dinantikan oleh para siswa seantero Jepang. Akan tetapi, para siswa tingkat tiga Konoha High School sangat membenci agenda tersebut. Bagaimana tidak? Pelaksanaannya berada di penghujung tahun, berdekatan dengan persiapan ujian masuk perguruan tinggi. Jelas itu adalah penyiksaan dan hambatan, apalagi bagi siswa yang baru ambis belajar di momen-momen terakhir. Tapi, bagaimana lagi? Mau tidak mau harus dilaksanakan, 'kan?

"Jadi, kelas kita mau bikin apa?" Kiba menghela napas, waktunya seminggu lagi tapi anak-anak kelasnya belum ada yang mau mengusulkan ide. Yah, maklum lah, anak-anak kelasnya itu golongan yang ambis belajar untuk persiapan masuk perguruan tinggi.

"Oy, Kiba! Kau kenapa lemas sekali sih? Tidak mencerminkan ketua kelas!" Naruto memasuki kelas sambil mengemil es krim yang dibelinya. Kiba yang biasa berisik saja tiba-tiba lemas begitu. Bisa dibayangkan 'kan selelah apa ia mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, mengatur teman-temannya, dan harus menghadapi tekanan wali muridnya juga. Kiba ingin resign saja secepatnya.

"Teme! Kenapa kau meninggalkanku sih?!" Naruto merengek pada Sasuke.

"Berisik, Naruto. Atau kusumpahi es krimmu jatuh!" Sasuke dengan mood buruknya untuk kesekian kalinya. Kiba sih hanya menggelengkan kepalanya.

DUG

Naruto tersandung kakinya sendiri. Konyol. Sakitnya tidak seberapa sih tapi malunya itu loh. Apalagi kini es krimnya malah jatuh. Ditertawakan seluruh ruangan kelas, Kiba si ketua kelas yang lagi berdiri di depan kelas adalah orang yang ketawanya paling puas. Apa ini karma karena Naruto meledek Kiba, ya?

"Pfft, mampus kau disumpahi Si Pangeran Iblis!" Kiba terbahak-bahak.

"Jangan libatkan aku, Kiba. Kau dan mulutmu yang seperti kotoran binatang memang menyebalkan." Sasuke menghela napas dan berdiri, mending dia bolos saja deh.

PLUK

Ada cicak yang eek tepat di atas Kiba. Hampir saja masuk ke dalam mulut si ketua kelas jika ia tidak memiringkan kepalanya.

"Bangsat! Kau ini Iblis Peramal atau apa Sasuke?!" bagus, suara berisik Kiba sudah kembali. Tentu dibayar wajahnya yang bau meski sudah dibersihkan.

"Terserah. Bicara saja sampai kau dapat melihat wajah Kakashi-sensei." Sasuke berjalan santai hendak meninggalkan kelas.

"TOLONG!!!!" tiba-tiba seorang siswa bernama Kento memasuki ruangan kelas dengan wajah yang menyeramkan. "I-Ino dan Sakura pingsan karena melihat wajah Kakashi-sensei!"

"OKE KITA AKAN MENYELENGGARAKAN ACARA RAMALAN SASUKE UCHIHA!!!" Kiba memukul meja seolah mengetuk palu, mengabaikan Kento yang pingsan karena mimisan.

.

.

"A-apa tidak ada baju lain, Ayame-san?" Hinata bergerak gelisah membetulkan pakaiannya.

"Tidak, tidak. Begitu sudah bagus. Lagian, Hinata, kenapa kau masih bicara formal begitu denganku sih?" Ayame cemberut. Apa tiga tahun sekelas belum cukup untuk saling mengenal?

"Hinata, kau sudah –wow! Cantik sekali!" Tenten masuk ke bilik ganti yang sekaligus jadi dapur untuk acara cafe maid kelasnya.

"Du-duh, a-aku ganti baju saja se-sepertinya."

"Jangan! Begini saja, Hinata. Pelanggan pasti suka, ya 'kan Chouji?" oh, teman sekelasnya yang berperan jadi chef bareng Ayame itu pingsan sambil mimisan ternyata. Ketiga perempuan itu panik, cafe maid mereka akan dibuka sepuluh menit lagi.

Denganmu [SasuHina X Shikamaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang