𝑹𝒐𝒔𝒆𝒔 || 𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦.

ROSES || Kwak Jichang ft. (Full Name)

W A R N I N G ❗

Di ingatkan kembali, untuk pembaca yang tidak suka dengan book ini, dipersilahkan pergi dari sini!

Terima kasih...

.

.

.

.

.

『roses』

Napas (Full Name) terengah saat ia berlari di derasnya hujan. Saat ini ia sedang lari dari kejaran orang-orang jahat yang hendak menangkapnya, (Name) tidak tahu, apakah ia akan tetap hidup jika tertangkap oleh orang-orang itu. Dari kejadian beberapa jam yang lalu, (Name) yang merupakan seorang wanita dari generasi 1 hendak mencari tahu tentang kejadian masa lalu yang membuat generasi 1 hancur karena sosok Lee Jihoon, namun tidak di sangka, wanita tersebut justru mengulik lebih dalam lagi perihal kematian sang legenda generasi 0, Kim Gabryong.

Sampai saat ini (Name) benar-benar tidak tahu mana yang salah dan mana yang benar tentang ucapan-ucapan teman-teman dari generasi 1 atau ucapan para orangtua dari generasi 0.

"Hahhh... Menyebalkan." eluhnya saat ia bersembunyi di balik bak sampah besar sambil memegang perutnya yang terluka akibat goresan sebuah pisau.

Clak! Clak! Clak!

Suara langkah kaki yang menginjak sebuah genangan air terdengar jelas di telinga (Name), (Name) menutup mulutnya dan berharap ia tidak mengeluarkan suara saat ia mendengar suara langkah kaki tersebut dekat dengan posisinya berada.

Brak!

Suara hantaman penutup bak sampah terdengar nyaring dan mengejutkan (Name), sehingga (Name) pun terpekik dan membuat sosok tersebut menemukan (Name).

"Dasar bodoh, masih saja lalai seperti dulu."

(Name) tidak dapat melihat jelas wajah dan dari orang tersebut karena hujan dan juga payung yang di kenakan orang tersebut. Namun, jika (Name) mendengar suaranya nampak terdengar familiar di telinga (Name).

"Khk..." (Name) meringis kesakitan, hingga ia pasrah jika orang tersebut akan membunuhnya sekarang.

🐺🐣

Suara guntur terdengar begitu mengerikan pada malam hari ini. Di sebuah ruangan, tepatnya lebih sebuah kantor kecil, terdapat seorang pria mengenakan kaus putih polos tengah membuat sebuah kopi di dispenser. Pria tersebut saat ini sedang membaca-baca sebuah kasus-kasus yang berada di komputernya yang sedang menyala, namun untuk menyegarkan matanya, pria tersebut memutuskan untuk membuat kopi.

Di sebuah sofa, pria yang bernama-Kwak Jichang tersebut melihat wanita yang tengah terbaring lemah dengan tubuh yang masih basah, sehingga Jichang hanya memberikan (Name) kemeja putih yang ia pakai dan juga sebuah kain untuk menutupi tubuhnya. Jichang yang hendak kembali ke meja kerjanya kemudian mendengar erangan kecil dari (Name) yang mulai terbangun. (Name) pun membuka matanya dan meringis kesakitan memegang perutnya yang tergores pisau.

"Khk..."

"Pelan-pelan, lukamu baru saja aku obati."