ROSES || Seong Yohan ft. (Full Name)

5.7K 744 170
                                    

『roses』

"Eh kok lagi-lagi makan roti sih, tidak baik loh untuk kesehatan tubuhmu. Pagi sampai Malam pasti selalu makan Roti."

Begitu seorang perempuan remaja yang tengah menjaga toko keluarganya mendapatkan seorang pelanggan yang begitu familiar wajahnya menegur halus karena setiap pagi sampai malam pasti selalu beli roti. Namanya (Full Name), akrab di sapa (Name). Dia terkenal pemberani di daerahnya, Gangdong. Dia sama sekali tidak takut dengan bahaya atau malapetaka pada malam hari saat ia menjaga toko malam-malam yang sangat rawan seperti ini.

Apalagi sekarang ia sedang berhadapan dengan seorang laki-laki berbadan tinggi berpakaian serba hitam dengan surai coklat dengan potongan yang sangat berantakan. Tatapan laki-laki itu menusuk tajam jika di pandang oleh orang biasa, namun bagi (Name) itu hanyalah pandangan biasa.

(Name) memajukan bibirnya hingga ia membatin dan mengomentari laki-laki di hadapannya itu.

"Tampan sih, tapi penampilan yang seperti gembel, bahkan rambutnya yang entahlah aku tak bisa berkata apa-apa soal rambutnya... Duh, kok bisa ada orang seperti ini sih." batinnya.

Beberapa saat ketika (Name) sibuk mengomentari laki-laki bernama Seong Yohan, Yohan si pelanggan tersebut nampak kesal hingga bosan, kemudian ia mengambil roti yang belum di cek pembayarannya dan main asal keluar begitu saja. (Name) terkejut hingga ia berteriak karena Yohan belum bayar rotinya itu.

"Hei kau belum Bay-"

Sopan sekali anak yang bernama Seong Yohan itu, ia berani melempar uang koin ke arah (Name) hingga Yohan memberi tatapan membunuh.

"Sekali lagi berteriak, akan ku bunuh kau!" kecam Yohan dan (Name) hanya diam.

Setelah pintu minimarket tertutup dan Yohan pergi meninggalkan tempat itu, (Name) merasa sangat kesal atas perlakuan Yohan kepadanya. (Name) keluar dari meja kasir dan memungut uang yang bertebaran kemana-mana akibat Yohan melemparnya ke sembarang arah. Perempuan itu mewajarkannya saja, ia pikir Yohan adalah salah satu anak yang bergabung dalam Runaway Family yang sekarang ini sedang ramai sekali anak-anak di bawah umur kabur dari rumah.

Bahkan bukan sekali dua kali (Name) menegur anak yang kabur dari rumah, hampir setiap kali ia bertemu dengan anak-anak tongkrongan yang merupakan bagian dari runaway family, (Name) memberikan ceramah panjang lebar hingga ia pernah di kepung. Benar, (Name) di kepung oleh anak-anak yang kabur dari rumah itu, bahkan ada anak yang usianya lebih muda dari (Name) melayangkan tinju kasar dan berani bermain kotor bersama perempuan.

Tapi tenang saja, (Name) terkenal kuat karena ia pernah memenangkan lomba MMA atau Mixed Martial Arts juara 1 tingkat SMP di daerahnya Gangdong. Semuanya (Name) hajar rata hingga tidak ada yang tersisa satupun, tanpa ampun (Name) menghajar anak-anak berandal yang kabur dari rumah itu. Hingga di akhir pertandingan, lagi-lagi (Name) memberikan ceramah panjang lebar kepada anak-anak itu.

Sudah terbiasa bukan? Ya... Hidup di Gandong memang seperti ini.

Keesokan harinya...

(Name) mengedut-ngedutkan alis mata kirinya saat melihat sebuah roti di atas meja kasir, lagi-lagi ia bertemu dengan Yohan.

"Masih berani punya muka setelah kau melempar uang padaku ya, sialan!"

Yohan tak menggubris, justru laki-laki itu menatap (Name) dengan tatapan dingin. (Name) membuang napas pelan dan mengambil roti yang akan di hitung pembayarannya itu. Namun hal lain terjadi, (Name) mengambil roti itu bukan untuk di hitung pembayarannya, justru ia menaruh kembali roti itu ke tempat semula. Yohan yang melihat (Name) keluar dari meja kasir kesal, lantaran roti yang mau ia beli di taruh begitu saja.

𝑹𝒐𝒔𝒆𝒔 || 𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang