W A R N I N G !
Terdapat unsur adegan 🔞
Untuk adik-adik yang masih di bawah umur, tidak disarankan untuk membaca part/bagian ini!!Terima kasih...
.
.
.
『roses』
Setelah pertarungannya melawan Park Hyungseok di Vivi club, Kim Jungoo kembali pulang menuju apartemen mewahnya. Laki-laki berambut blonde tersebut sedikit berjalan tertatih-tatih karena ia merasa cukup lelah akibat pertarungan itu.
"Sial." sesekali ia mengumpat pelan saat ia sedang berjalan menuju kamar apartemen.
Jungoo mengambil kartu akses masuk apartemen dan menempelkan kartu itu untuk membuka pintu. Pintu apartemen terbuka dan semuanya gelap. Jungoo masih meringis kesakitan akibat tangan kirinya yang sepertinya bergeser akibat pertarungan. Jungoo menutup pintu dan mulai menyalakan lampu seluruh ruangan. Jungoo memutar badannya dan ia cukup terkejut saat melihat ada sosok perempuan tengah berdiri menghadap indahnya kota Gangnam di malam hari.
"Darimana?" ucap perempuan tersebut tanpa memandang wajah Jungoo dan masih memandang lurus melihat kelap-kelip lampu dari atas gedung kamar apartemen Jungoo.
Perempuan tersebut memutar badannya kemudian dan ia melihat Kim Jungoo yang berdiri di dekat table tab dapur. Ia membuat sebuah senyuman tipis dan berjalan mendekati Jungoo.
"Astaga, bukankah ini bajunya Jonggun-nim?" ia memegang bahu kiri Jungoo dan kemudian Jungoo meringis kesakitan.
"Ouch! Jangan sentuh bagian itu dulu."
(Full Name), nama perempuan itu terkejut saat mendengar Jungoo meringis kesakitan.
"Maaf, bahumu terluka?"
"Sepertinya patah atau mungkin hanya bergeser saja."
Helaan napas panjang terdengar dari perempuan yang memakai pakaian dress mini seksi itu. (Name) membantu Jungoo berjalan dan duduk di sofa berdua. Sembari membantu Jungoo melepas pakaian Jungoo, (Name) mengajaknya berbicara mengenai sebuah masalah yang terjadi belakangan ini.
"Four men crew sedang kacau?" tanyanya.
Jungoo mengangguk dan masih meringis saat (Name) membantunya melepaskan bajunya, "Ya, kamu juga tahu persis bagaimana keadaan diluar sana. Para konglomerat saling beradu satu sama lain."
"Pecinta uang, maksudmu?"
Jungoo membuat sebuah sunggingan, "Pecinta uang, semua orang suka uang, (Name)."
(Name) tersenyum saat melihat wajah Jungoo. (Name) memegang pipi Jungoo dan mengelusnya dengan ibu jarinya dengan kukunya yang lentik. Keduanya saling memandang dan kemudian ia melihat bahu kiri Jungoo yang merah.
"Sepertinya... bahumu bergeser. Aku bisa membantumu, tapi mungkin rasanya akan sangat sakit."
Jungoo mengangguk dan kemudian memunggungi (Name), "Hati-hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑹𝒐𝒔𝒆𝒔 || 𝐋𝐨𝐨𝐤𝐢𝐬𝐦.
Fanfiction❕DON'T LIKE, DON'T READ❕ R O S E S || Lookism Fanfiction (One-shoot) LOOKISM Character x Reader! Kumpulan Fanfiksi Webtoon Lookism. 'You are the Best thing i Never Planed' - anonim. 외모지상주의/LOOKISM © Park Tae-Joon Story; Cover © SX0N9EUN