03 ||

15 2 0
                                    

Hai haii!! Aku datang dengan part baru,,, jangan lupa vote, komen, share ke temen kalian yyaaa!! Thank you, happy reading.

________________

BRAKKKK!!!
Suara gebrakan meja kantin yang membuat semua orang di sana tertuju pada salah satu meja itu.
" Uhuk... Uhuk..... " Suara Tania yang tersedak karena saat ia menyuap makanan nya meja yang di tempati bergetar karena gebrakan alhasil Tania tersedak. Ya meja yang di gebrak adalah meja milik Arin, Tania, Janeta.
" Lo gapapa Tan? Ini minum dulu" tanya Arin khawatir lalu memberikan jus alpukat miliknya dan membantu Tania dengan cara menepuk nepuk punggung Tania.
" WOI LO GILA?! LO GA LIAT ADA YANG MAKAN HA?! MAKSUD LO AOA DATENG DATENG GEBRAK GEBRAK GA JELAS ORANG GILA LO?! " Teriak marah Janeta karena ia tak terima jika dia dan teman temannya di ganggu tanpa alasan yang jelas.
" Yaaah marah,,, kenalin gw Nindiya Anna gattysa, dan temen gw Laura and Riana"
Ucap Nindya dengan logat mengejek.

Bbbyyyuuuurrrrr.....
Suara guyuran teh panas kepada Janeta.
" Awhhh,,,, shhhh LO GILA" ucap Janeta kesakitan sambil memusap usap
" Upps sorry GA SENGAJA, udah udah gausah ribut gw disini cuma nyari cewe yang namanya Arin mana dia? " Tanya Nindya.

Hah gw ada apa yah - dalam hati Arin sambil melangkah menghampiri Nindya and the gang.

" Ohhh jadi ini Arin, si lonte, si ganjen, si tukang caffer ewhhh ga level " ledek Riana sambil menunjuk nujuk Arin dan lirikan yang tidak mengenakan.
" Maksud Lo? " Tanya Arin yang masih kebingungan dengan keadaan.
" GUYS GUYS SEMUA YANG ADA DI KANTIN INI,, HATI HATI ADA PELAKOR LOHH AWASS DI EMBAT COWONYAA " Ucap ledekan Riana dengan berteriak teriak.

Hah masa sih cewe cantik pelakor - cewe 1
Mana ada OSIS kaya gitu malu maluin aja - cewe 2

Sementara di belakang Nindya, Laura, Riana ada seorang tiga lelaki yaitu Farhan, Ibra, jaegar.

Farhan yang mendengar keributan itu segera berjalan menghampiri Nindya dengan di kawani oleh jaegar dan juga Ibra.

" Maksudnya apa Lo bisa langsung to the poino ga takut kalo ini fitnah? " Tanya Arin yang mulai tak terima.
" Ini apa kalo bukan pelakor" ucap Nindya sambil mengeluarkan ponsel nya dan terdapat foto ketika Farhan memberikan paper bag dan menjabat tangan.
" Ohhh karena foto ini Lo bilang kalo Arin itu pelakor? Iya? " Tanya Farhan lalu dengan cepat merampas hp Nindya dari tangannya.
" I- Iyah kak " jawab gagap Nindya karena ketakutan.
" Asal Lo tau yah gw kasih paper bag ini itu tanggung jawab gw dan temen temen gw karena waktu itu gw ga sengaja nabrak Arin " perjelas Farhan dengan suara yang cukup besar.

Setelah itu Nindya pergi dengan kedua teman temannya ya karena dia pasti malu..

Sedangkan Ibra dan jaegar...
" Lo gapapa Tan??? " Tanya jaegar sembari memberikan sebotol air mineral.
" Gapapa gimananya kak orang wajah aku udah merah gini kok masih tanya " ucap Tania emosi, karena jaegar itu sungguh ga jelas.
" Gapapa lucu kok " ucap Jaegar sambil mengukir senyum di wajahnya.
Oh tidaaak wajah Tania semakin merah karena omongan jaegar yang membuatnya baper dan salting tak karuan.

Sedangkan Ibra
" Mau gw bantu keringin? " Tawar Ibra sambil duduk mendekat ke Janeta.
" Gak gapapa udah mau kering cuma baunya aja yang ga hilang kak " jawab Janeta sambil mengelap elap baju seragam nya.
" Yaudah tunggu sebentar jangan kemana mana " perintah jaegar lalu langsung pergi berlari menuju suatu tempat.

" Makasih kak udah nolong aku, gatau sih kalo Kakak ga Dateng gimana nasib aku " ucap Arin sambil mengukir senyum terimakasih nya.
" Gapapa kok " jawab Farhan sambil menepuk pundak kiri Arin.
" Kalo boleh tau Nindya itu siapa nya kakak? " Tanya Arin yang sedang
" Kenapa? Lo suka ya sama gw? " Tanya usil Farhan kepada Arin.
" Paan sih gajadi deh " jawab Arin dengan nada badmood karena Farhan.
" Nindya itu mantan gw " jawab Farhan dengan logat malasnya.
" Owhhh jawab Arin.

" Ini Lo pake " ucap Ibra sambil memberikan seragam baru kepada Janeta.
" Lah ngapain beliin gw kak " tanya Janeta kebingungan.
" Udah Lo pake aja " suruh Ibra yang gak mau Cang cing cong.

Lepas itu Janeta menerima seragam dan langsung pergi ke ruang ganti untuk memakainya.

" Mana seragam yang kotor tadi " tanya Ibra sambil mengulurkan tangannya.
" Ini kak " jawab janeta sambil memberikan seragam kotor tadi.
" Mau di buat apa " tanya janeta.
" Mau di buang " jawab Ibra sambil melangkah ke arah Tong sampah.
" Ih mubazir tau masih bisa di cuci " ujar Janeta sambil menarik seragamnya.
" Kalo gak di buang, pasti seragam yang gw beliin ga Lo pake buang buang uang namanya '' jawab Ibra.
" Iya deh mentang mentang Lo kaya " pasaran Janeta lalu melepaskan baju itu.

TBC

HEI JANGAN LUPA VOTE,KOMEN,SHARE YA!!!!
THANK YOU

THEY ARE OURS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang