WANJAYY MAAP YAH BARU UP, BTW MAAF JUYA CERITA NYA GAK ASIK SEBELUMNYA SELAMAT MEMBACA DAN TERIMAKASIH 💚💚💚
______________________________________
"Jaehan pamungkasa? Itu dia?" Tanya Farhan sambil menatap wajah jaegar yang terlihat sangat marah. Jaegar hanya mengangguk sambil meminum dan menyandarkan tubuhnya di kursi itu.
"Jadi itu saudara kembar Lo?" Tanya Ibra terheran heran. "Kemana dia? Kenapa baru muncul tadi?" Tanya Farhan, "jaehan itu laki laki bajingan, dia udah bikin kakek gua meninggal" ucap jaegar sambil meremas botol plastik nya.Nindya datang diikuti oleh Riana dan Laura mereka duduk dan gabung di kursi itu, sedangkan Nindya duduk di samping Farhan sambil menempelkan tubuhnya ke tubuh Farhan sangat dekat.
"Weh ada apa nih tiba tiba Dateng, gak di undang loh kalian" ucap Ibra yang heran melihat geng cabe cabean itu datang.
"terserah kita dong" ucap Laura lalu duduk di sebelah Riana.
"Kak Farhan, mau di pesananin makanan atau apa gitu" tawar Nindya berusaha supaya dapat perhatian dari Farhan. Namun percuma Farhan masih fokus melihat seorang gadis yang tengah berbicara asyik bersama temannya di meja yang cukup jauh dari meja yang di tempati Farhan.
"Ih kak kalau aku ngomong di jawab donggg" ucap nindiya yang menyenggol nyenggol lengan kanan Farhan dengan tangannya. Farhan menoleh dan memberikan tatapan marah "gak" ucap Farhan.
.
.
.
"Kalian udah ada kostum buat prom night nanti gak?" Tanya Arin sambil menaruh minumannya di meja. Tania tersedak minumannya "oh iya!, mana gua gaada dress atau gaun lagi" ucap Tania. "Lo diem aja udah ada gaun belum?" Tanya Tania yang mengarah ke Janeta yang dari tadi mengamati meja Farhan dan teman temanya."Eh liat deh itu ngapain deh si geng kuda lumping ngapain gabung sama cowo cowo disana?" Ucap janeta sambil melihat ke arah Nindya dan teman temannya yang duduk di tempat yang sama dengan Farhan. "Samperin kuy" ucap Tania yang berdiri tau bahwa jaegar di dekati alea yang tiba tiba datang, Arin menahan mereka berdua "jangan" ujar Arin, "kerjain aja yuk mereka, bosen nih aku" ucap arin. "Kerjain gimana lagi?" Tanya Janeta yang mendekat ke arah Arin.
Kemudian Arin melihat sekeliling, dan melihat ada Agam, Nando dan Astra di salah satu sudut lapangan, Arin segera melambai lambaikan tangan ke arah Agam, Arin melambai kan selama satu menit akhirnya Agam menyadari lalu memberi ekspresi bertanya tanya, Arin memberi kode agar kemari ikut berkumpul, Janeta dan tania kaget.
"Jangan main main Lo" ucap Janeta sambil menyenggol bahu Arin. "Udah gapapa santai aja ada Agam" jawab Arin, lalu Agam datang bersama yang lain, arin segera mengambil tangan Agam dan Agam segera duduk di sebelah Arin dengan sangat dekat, lalu Arin ngode kepada kedua temannya agar pura pura bercanda dengan Nando dan Astra.
Arin menggandeng tangan Agam dan memeluk tangan Agam sambil ngedusel.
Di sudut lain Farhan menyadari hal itu, ia menahan emosi dan cemburunya saat melihat Arin dan Agam sangat dekat dan bucin, Farhan geram ditambah adanya Nindya yang membuatnya semakin geram.Arin menyadari itu, ia memeluk agam, sebelumnya berpelukan sudah biasa bagi mereka berdua namun kali ini pelukan itu terlihat sangat hangat meskipun di buat buat, Agam kebingungan dan bertanya "Lo ngapain sih anjir tumben amat" tanya Agam sambil melihat Arin yang dari tadi dusel dusel. "Udah ngukut aja Lo".
Agam menoleh ke arah bawah melihat Arin tetapi hanya terlihat rambutnya saja jika dari atas, lalu ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain dan melihat sekumpulan laki laki, ia sadar bahwa itu adalah Farhan dan temannya yang sedang melihat ke arahnya.
Agam tersenyum licik, ia segera merangkul pundak Arin dan mengajaknya bercanda serta mengelus elus rambut Arin, Arin sedikit terkejut lalu ia semakin menjadi jadi mengikuti apa yang di lakukan Nindiya kepada Farhan."Heummm kak Agam Arin laper tau" ucap Arin menirukan suara logat nindiya yang terdengar pick me. Agam menoleh merasa geli dan aneh tapi tetap juga merespon nya "mau makan?" Tawar Agam yang mendapat anggukan dari Arin.
Tiba tiba Farhan, jaegar dan Ibra sudah disana dan duduk bersama mereka, Janeta tersedak minumannya yang kaget melihat tiba tiba mereka bertiga sudah bergabung disana, Arin mendongak dan melihat raut wajah Farhan yang terlihat tidak suka dengan apa yang terjadi dan juga terlihat marah serta cemburu.
Farhan menatap Arin dan mengamati sekitar, Farhan sengaja memperlihatkan ponsel Arin yang belum dikembalikan, Arin sadar lalu bingung dan nyengir ke arah Farhan yang membuat orang di dekat Farhan bisa melihat ekspresi itu dan tersenyum menahan tawa.
Farhan memberi isyarat agar duduk di dekatnya, Arin menoleh ke Agam seolah olah bertanya bagaimana, Agam mengiyakan itu.
Arin berdiri dan berpindah tempat di sebelah Farhan, Farhan seketika merangkul pundak Arin dan berbisik "lebih dekat kalau mau hp kamu balik" Arin mendekat dan hanya diam.Janeta menyubit pinggang Tania lalu Tania Menaik naikkan alisnya, Janeta tau kondisi lagi menegang karena ulah mereka bertiga, Tania melancarkan aksinya dan memberi kedipan mata kepada Arin, Tania berdiri dan menghampiri Farhan, Janeta juga berdiri, laki laki disana bingung melihat mereka, Tania segera mendekat lagi lalu dengan berteriak "lari Rin" ucap Tania yang sudah membawa hp Arin lalu berlari bertiga sambil tertawa terbahak bahak "ahahahahaha kita lebih pinter ahahahahha" ucap Arin dari kejauhan.
"Anjir" ucap jaegar melihat tingkah mereka bertiga terheran heran "gak habis Fikri gua" ucap jaegar.
"Ahahaba bahahahah" Tertawa mereka bertiga tertawa terbahak bahak sangat bahagia saat berada di tempat yang jauh.
TBC
SEE YOU IN THE NEXT PART___________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE OURS [ON GOING]
Novela JuvenilArin adalah seorang siswi yang memiliki teman bernama Janeta dan juga Tania, suatu saat Arin di pertemukan dengan seorang siswa bernama Farhan, Janeta bersama Ibra dan juga Tania jelas bersama jaegar, Arin hanya bisa memiliki hubungan yang tidak bis...