Haii jangan lupa vote + komen yah, thank you .
______________________________________
Tap tap tap tap
Suara langkah kaki seperti berlari terdengar dari kamar Arin saat ini." Arinnn..... Arinn.... Anakku bunda di sini sayanggg,,, bangun nakkkk bunda disiniii anakkuuuu " teriak tangisan ibunda Arin karna ia terkejut mendengar kabar bahwa Arin sedang di rumah sakit.
" Udahh Tante, Tante jangan khawatir Arin kuat kok Tante, Tante jangan nangisss hikss hikss " ucap Tania sambil memeluk ibunda Arin dan menepuk punggung ibunda Arin.
" Anakku,,, arinnnnn bunda ga mau kamu kenapa Napa nakkk hiks hikss " tangis ibunda sambil memeluk tubuh Arin yang terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.
" FARHAN, FARHANNNN. KENAPA KAMU TIDAK BISA MENJAGA ANAK SAYAAAAAAA HIKS HIKS " amuk ibunda Arin kepada Farhan sambil memukul Mukuli pundak Farhan.
" Hiks.... Hiks maafin saya Tante.... Hiks saya teledor dalam menjaga anak Tante " ucap Farhan sambil menangis dan memukul Mukuli wajahnya sendiri, saat momen Farhan menangis Ibra dan jaegar terkejut karena Farhan adalah seorang lelaki yang jarang menangis apa lagi soal wanita.
Saat mereka sedang menangis terdengarlah suara tit tit tit tit yang menandakan bahwa detak jantung mulai melemah. Mereka semua yang ada di sana mulai khawatir.
" Rin.. Rin Lo gapapa kan Rin bangun Rin sadar, Rin gua disini nunggu looo " Janeta terbawa khawatir sampai ia tak sadar bahwa kondisi Arin sedang tak baik baik saja.
" DOKTERRRRR DOKTERRRRRR TOLONG DOKTERRRRR" teriak ibunda Arin dan Tania karena khawatir.
Dokter datang sambil berlari di temani oleh tiga suster yang akan membantu.
" LO HARUS SELAMATIN NYAWA TEMEN GUA, SAMPAI NYAWA TEMEN GUA GAK SELAMAT RUMAH SAKIT INI GUA TUNTUT " teriak Farhan secara tak sopan, ohhh ia sungguh berani sekali.
" Baik nak tolong semuanya keluar saya akan berusaha semaksimal mungkin " ucap dokter itu lalu semua keluar dari ruangan itu sambil menunjukkan wajah wajah khawatir.
Mereka semua menunggu dari luar. Dan tak lama kemudian dokter pun keluar lalu ibunda Arin berlari menemui dokter dan menanyakan kondisi anak tercintanya.
" Dokter bagai mana keadaan anak saya dok " tanya ibunda Arin gegabah.
" Alhamdulillah anak ibu masih di beri kesempatan, anak ibu kekurangan darah dan itu membuat jantung nya sedikit melemah, dan jika pasien tidak sadar selama tiga hari mungkin saja tidak terselamatkan" ucap panjang lebar dokter itu.2 hari kemudian
Semenjak hal itu terjadi Arin mulai sadar dan sudah bersiap untuk pulang ke rumah nanti malam. Saat jam empat sore biasanya ia dan teman teman sekolah nya sudah pulang, lalu Farhan, Janeta, dan juga Tania datang untuk membantu Arin, sedangkan Ibra dan jaegar di beri tugas oleh Farhan untuk mencari alamat Nando tanpa sepengetahuan lainnya.
" Permisi Tante " ucap Farhan memasuki kamar tempat Arin di rawat. " Ehhh nak Farhan, Janeta sama Tania juga sini duduk nak " ucap lembut ibunda Arin.
Farhan tersenyum lalu mendekati Arin yang sudah mengetahui keberadaannya. " Udah mendingan belum " tanya Farhan sambil duduk di samping ranjang, " udah kak " jawab Arin, " ini aku bawain donat buat kamu " ucap Farhan sambil memberikan kardus berisi enam buah donat yang membuat Arin sangat bahagiaaa, " waaaahh, makasih banyak kaaaak " ucap Arin senang dan tanpa kesadaran Arin ia memeluk Farhan, Farhan hanya terdiam sambil menenangkan detak jantung nya yang bedetak sangat cepat. " Ada satu syarat " ucap Farhan, " kamu harus boleh pulang hari ini " ucap Farhan " iya dong kak aku hari ini pulang" Farhan tersenyum bahagia lalu ia mengelus lembut Surai rambut Arin, dan tiba tiba ia mendapat telepon dari Ibra, lalu ia pergi untuk menjauh." WIHH dapet donat night bagi dong " ucap Tania, " ini buat kamu Tan " ucap Arin sambil memberikan satu buah donat keju, " dan janetaaaaa kamu diem muluuu ini aku kasih coklatt kan kamu suka coklat ga suka donat" bujuk Janeta agar dia tidak terlalu bad mood " hahaha tau aja si Rin bad mood gini lagi butuh yang manis manis " ucap Janeta lalu menerima coklat dari Arin tersebut.
Pembicaraan telepon.
" Halo Han "
" Gimana udah dapet info bra "
" Udah, rumahnya ada di perumahan asri sekitar 500 meter jarak dari sekolah "
" Oke sip, besok gua bakal kesana, dan Lo sama jaegar tunggu di sekolah aja, soalnya besok Arin dan lainnya sudah masuk sekolah seperti biasa "
" Oke, terus kalo ada yang tanya Lo lagi di mana jawab apa "
" Jawab aja gua lagi ada urusan keluarga, jadi gak bisa masuk "
" Buat upahnya besok gw kasih Lo uang tambah buat sekolah Lo pada hahahahah 10 rebu aja "
" Taek lah untuk Lo temen gua "
" Kalo bukan temen udah gua kubur Lo idul idup "
" Yaelah masih mending Lo gua kasih, daripada engga "
" Yaudah yaudah mending ngalah, "
" Yaudah ketemu besok "
" Hmm "
______________
Lalu Farhan menutup telepon itu dan kembali kedalam kamar pasien.
TBC
BAKAL BERANTEM GA YA
YAUDAH LIHAT AJA NEXT PART, JANGAN LUPA VOTE SAMA KIMEN YAAA
LUPYU ALL😆😆😆

KAMU SEDANG MEMBACA
THEY ARE OURS [ON GOING]
Novela JuvenilArin adalah seorang siswi yang memiliki teman bernama Janeta dan juga Tania, suatu saat Arin di pertemukan dengan seorang siswa bernama Farhan, Janeta bersama Ibra dan juga Tania jelas bersama jaegar, Arin hanya bisa memiliki hubungan yang tidak bis...