02 ||

9 3 0
                                    

Heiii apa kabar???
Jangan lupa vote, share ke temen kalian, spam komen!!!
Support cerita ini yaaah
HAPPY READING

______________________________________

" Gw harap kita bisa kenal lebih dalam Rin" ucap Farhan kepada Arin yang entah apa artinya.

Ting!
Ojol : mba, saya suda ada di depan, mba nya dimana ya?

Hp mahal milik Arin berbunyi yang menandakan ada sebuah pesan untuknya, ia mendapat pesan yang ternyata dari Abang ojek online yang ia pesan lima belas menit yang lalu.

" Yaudah, makasih gw udah di tunggu di depan " tak sempat menjawab kata kata Farhan tadi Arin langsung pergi berlari dengan membawa paper bag berwarna abu abu itu.

-----

" Assalamualaikum bunda, Arin pulang " ucap Arin saat sampai di rumah sambil melepas sepatu putih yang ia pakai sekolah tadi.
" Waalaikumsalam nak, itu sudah di tunggu sama Janeta sama Tania di dalam " ucap Reni ibunda Arin, sambil menggambil tas yang Arin pakai untuk di simpan di tempat nya.
" Oh iya? Mereka udah lama Bun? " Tanya Arin sambil salin kepada bundanya.
" Iya sudah lumayan lama katanya mau ngajak kamu keluar " jawab ibunda.

Setelah berbincang singkat dengan ibunya Arin pergi masuk ke dalam rumah dan terlihat Janeta, Tania di ruang tengah yang sudah memakai baju ala anak zaman sekarang yang fashionable.

" Gilaa gw hampir ketiduran nungguin Lo Rin, lama amat sih sambil pacaran Lo? " Tanya Tania yang langsung beranjak dari duduknya.
" Sini deh cerita dulu ngapain kok lama " ajak Janeta yang menyeret tangan Arin supaya duduk ditengah tengah mereka.
" Kalian masih inget gak sama kak Ibra yang waktu itu nabrak gw di kantin? " Tanya Arin.
" Iya itu kak Ibra, kak Farhan, sama kak jaegar itu " jawab Tania kepada Arin sambil menampilkan ekspresi yang serius.
" Gilaa lu stalker apa gimana kok perasaan Lo kenal semua cowo di sekolah deh Tan " tanya heran Janeta, ya karna semua orang yang di temui Tania selalu tau namanya yang bahkan Arin dan Janeta tidak kenal.
" Mau di lanjut gak ini? " Tanya Arin ya karna tadi mereka minta cerita tapi malah sibuk sendiri.
" Lanjut lah " jawab Janeta antusias.
" Gah males Lo liat ini sendiri " jawab Arin sambil meletakkan paper bag tadi di meja tepat di depan mereka bertiga.
Saat Janeta mengambil paper bag itu dia menemukan jaket peach putih milik Arin dan menemuka satu box warna pink yang di bungkus rapi dan di atasnya terletak kertas surat warna krem.

Gw Ibra, maaf sebelumnya karna udah nabrak Lo waktu itu, gw ga sengaja sumpah, gw suruh Farhan sama jaegar buat nganter ini ke Lo, yaaa karna gw takut di amuk sama temen Lo waktu itu, sebagai permohonan maaf dari gw ini ada dessert box, coklat, sama kue, buat Lo sama dia temen Lo itu. Mohon di terima.

Isi surat tersebut yang jelas jelas surat permohonan maaf yang terlihat tulus.

" Wahh makanan " girang Tania yang mengambil coklat. " Ini buat gua yaaa kan katanya buat bertiga " izin Tania sambil membuka toples tanggung berbentuk persegi itu.
" Iyaaaa buat Kalian juga terserah mau pilih mana, gw mau mandi sambil siap siap dulu " jawab Arin dengan senyum lalu pergi menaiki tangga untuk mencapai lantai atas.

Malam sudah berlalu kini waktunya para gadis itu berangkat ke sekolah, pastinya lelah karena kemarin mereka pergi ke tempat yang sangat indah.

" Udah Rin? " Tanya Janeta sambil membawa nampan.
" Udah yuk Jan " jawab Arin sambil membawa nampan berisi seblak, es vanilla dan jus alpukat.

Mereka mendapat tempat duduk yang lumayan besar untuk bertiga dengan menu mereka, Tania membawa nasi goreng, cilok, jus jeruk, Janeta membawa ayam geprek, salad buah, dan es teh.

" Selamat makan " ucap mereka bertiga.
" Waaaah enak nih " ucap Tania sambil mencoba sesuai nasi goreng dengan toping cilok.
" Kalian fiks harus coba ini sih enak BANGET" ucap Janeta yang keenakan memakan makanan itu.



SEE YOU NEXT PART.
SUPPORT CERITA INI YA!
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, SHARE KE TEMEN KALIAN, FOLLOW JUGA!!!

THANK YOU♥️

Di part selanjutnya bakal ada ricuh nih jangan bosen yaa!!!

THEY ARE OURS [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang