'It's more than enough for me'
storywd.asa
Melalui buku catatan ini, Alma mencantumkan semua keluhannya. Dengan maksud agar semuanya tidak terlupakan. Namanya juga mencatat kalau lupa bisa dibaca ulang.
Dalam suasana yang canggung, Vega mencoba untuk bersikap tenang.
"Memangnya kalau miskin gak boleh berekspresi?," Sepertinya Vega tidak bisa lagi membiarkan dirinya diinjak-injak.
"Gak ada yang melarang, cuma sayang aja gitu kalau disebarluaskan padahal lo cuma numpang foto sama kita-kita, secara kan tempat ini vibesnya mahal," ada benarnya juga.
"It's my own social media, gue gak peduli!!." Vega tidak berniat untuk membodohi followers-nya, ia juga tidak berminat untuk dinilai sebagai orang kaya.
"Mungkin dulu lo itu kaya raya, segalanya punya tapi sekarang beda, harus bisa menyesuaikan diri!!."
''Memangnya kalau gak kaya harus dibatasi ya? cik, aneh. Padahal sama-sama aja hidup.'' lIhatlah Vega mulai terpancing amarah.
Secara kebetulan Alma mendengar langsung pertikaian mereka. "Gue punya ide."
"Kak, lewat sana yuk," Alma menarik Meeya dan Nophel untuk melintas dihadapan Vega dan teman-temannya.
"Kalau semua orang yang disebut 'miskin' harus bermental cetek mana mungkin bisa berkembang, what's wrong with those people? merasa paling punya segalanya padahal hidup di dunia aja hasil anugerah-Nya, kita semua cuma numpang, ya kan kak!"
Biarkan mereka merasa tersindir, Alma tak tega kalau Vega diperlakukan seperti itu. Mereka semua bungkam, alhasil Vega tak mempedulikan siapapun lagi. Salah dia juga, kalau sudah tidak diterima dalam suatu lingkungan, untuk apa masih bertahan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang [Sedang Revisi]
Fiksi Remaja"A story i've never seen before". Kalau saja akar pohon itu tidak kokoh mungkin akan mati dan tidak bisa bertahan lama. "Haruskah bertahan?". Jawabannya sesuai bagaimana caramu memandang. °°° "Setiap hal yang dilihat melalui dua kepala yang berbeda...