Hii gaisshh!!, ALCLA upp lagi nihhh!!
Upp mumpung sempat
VOTE COMEN JANGAN SAMPAI LUPAAA ygy!
__________________________________
Semua gue lakukan untuk manusia paling gue cinta didunia walau dunia aku hancur saat aku ingin menjaga mu tapi malah ikut menyakiti mu
-Alden jhonathan A-
Aku kira hanya aku yang berjuang dikisah kita, nyatanya kita sama sama berjuang tapi berbeda cara untuk mengapai suatu tujuan kita
-Clara Saqueen Q-
***
"Clara.."-Rafi..
"Clara.. Masih hidup" Jawab Rafi tenang dan pelan.
Alden termenung mendengar ucapan Rafi. Apa yang dia maksud kali ini, dia sudah lelah untuk dibohongi terus menerus.
"Maksud lo apa?? Mau bikin gue tenang Raf? Percuma Raf" lirih Alden tak bertenaga sama sekali, hanya bisa tertunduk menatap tanah kuburan Clara.
"Clara masih hidup" Jawab Rafi kembali, meyakinkan Alden untuk kedua kalinya.
Brugh...
Ya, Alden memukul Rafi dengan tangan yang bergetar. Sudah cukup ini bukan lelucon. Alden marah bukan karna fakta kalau Clara hidup kembali, bukan, tapi karna Rafi yang keterlaluan untuk mengecoh dirinya agar tidak menyalahkan dirinya sendiri. Menyebalkan!
Rafi memegang sudut bibirnya yang berdarah, berusaha menahan sakit dan menahan emosinya agar tidak balik memukul Alden.
Clara keluar dari belakang pohon dengan kursi roda yang didorong oleh Jevan di belakang nya.
"Kak" Sapa Clara dengan suara yang hampir tidak terdengar untung saja disana sangat sunyi, sehingga suara Clara masih samar samar terdengar walau sangat pelan.
Alden mengangkat pandangannya keatas, melihat sosok Clara dengan baju pasien berwarna biru. Terlihat Clara sangat pucat.
"Clara?" Ujar Alden merasa kaget.
"Hmm" Gumam Clara. Sambil tersenyum tulus.
Alden berdiri dan berlari kearah Clara, mengecek semua tubuh Clara, benar itu Clara atau bukan, dia masih kaget dan berusaha menampar pipinya sendiri, apa ini mimpi atau tidak.
"Clara? Kalau ini lo, di dalam tanah itu siapa?" Tanya Alden heran.
"Bukan siapa siapa" Jawab Clara dengan tersenyum manis.
"Kok bisa gini? Gue ga ngerti" Ucap Alden masih terdengar tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.
"Biar gue yang jelasin Ra" Ucap Jevan sambil mengusap kepala Clara, karna ia tau, Clara masih lelah untuk berbicara akibat kondisinya yang tadi sempat memburuk dan membuat tenaga nya terkuras.
Clara tersenyum dan menganggukkan kepalanya pertanda kalau ia setuju dengan saran yang diberikan oleh Jevan.
"Memang bener Clara tadi udah dinyatakan tiada, tapi tuhan nurunin mukjizat nya untuk ngasih lo satu kesempatan lagi, buat memperbaiki semuanya dengan Clara. Kami memang masih marah sama lo al, tapi Clara saat sadar nanyain ke kita semua, kabar lo?, kenapa pergi?, dan lo lagi dimana? Dan kami jawab lo nggak peduli sama Clara karna emang kami benci sama lo sampai bikin Clara dinyatakan tiada, Clara balik lagi kami bersyukur dan ga mau bikin lo datang lagi, karna takut membahayakan nyawa Clara lagi, detik itu pun juga, Zelvin datang, kata Clara Zelvin temen dia, Dan Zelvin ngejelasin semua tentang lo yang nyuruh dia buat ngelindungi Clara, sampai nanyain kabar Clara saat di rumah sakit. Dia cerita semua kami tau pun dari dia, Kami juga ngerencaniin semua ini sama Zelvin buat nyuruh lo kesini dan mempersiapkan semuanya, agar tau apa masalah lo sebenarnya, Karna Rafi tau lo ga bakal cerita apapun walau dipaksa dengan cara apapun itu" Ucap Jevan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLA (Alden & Clara)
Teen FictionKetika dua insan penuh luka dipertemukan oleh takdir. Salah satu mereka hanya bisa terluka karna takdir, mereka hanya bisa merasakan sakit juga karna takdir. Yaa, bukan hanya satu pihak yang tersakiti, bahkan keduanya juga harus merasakan sakit yang...