07.23
Pagi minggu ini Intan sudah bangun, Dia Selalu masak dipagi hari untuk sarapannya bersama ibu nya, dia harap ibu nya tidak marah lagi kepadanya
Dia sudah memasak berbagai macam makanan, Dan sudah dia tata diatas meja makannya, Walau Rasa sakit ditangannya masih belum Hilang, dia tetap memaksakannya
Tak lama kemudia laureen turun
dari kamarnya, tidak ada lagi tatapan tajam dari kedua mata laureen, Hanya tatapan biasa saja, Intan mengajak laureen untuk makan"Duduk dulu maa" Ucap intan
Laureen duduk dikursinya, dia ingin makan karna rasa lapar,
Mereka sudah menyantap makanannya, tidak ada yang memulai bicara, Hanya ada kedinginan yang ada di mereka
Tapi intan ingat bahwa nanti dia akan bertemu dengan Rayvan, Hingga dia memberanikan diri untuk minta izin kepada laureen
"Maa, Nanti intan izin pergi yaa?" Tanya intan
"Pergi kemana?, Mau jual diri lagi kamu?" Tuduh laureen
"Enggak maa, Intan mau pergi sama temen, Sebentaran aja" Jawab intan
"Terserah kamu, Toh saya juga tidak peduli dengan pembunuh seperti kamu!" Bentak lauren
"Berapa kali intan bilang ke mama, Bukan intan yang bunuh papa maa" Ucap intan, lagi lagi ucapan laurenn mengenai hati nya kembali
"SEKALI SAYA BILANG PEMBUNUH ITU YA PEMBUNUH!" Bentak lauren dan ditekannkan disetiap katanya
Intan hanya menunduk, Lagi lagi dia tidak bisa tahan untuk tidak menangis
"Hahahha, Kamu sangat lemah, Saya tuduh dengan kenyataan saja kamu menangis!" Lanjut Lauren
"kenapa selalu nyalahin intan ma?, apa yang Harus intan lakukan agar Mama balik seperti 10 Tahun yang lalu?" Lirih intan
"Buat suami saya kembali!"Lanjut laureen tetap menyantap makanan nya
"Tapi papa udah enggak ada maa" Ucap intan
"DAN KARNA ITU SAYA BENCI KAMU UNTUK SELAMANYA"-Laureen
"Tapi bu..." Belum selesai intan melanjutkan ucapannya, sudah dipotong saja oleh laureen
"SEKARANG KAMU PERGI DARI HADAPAN SAYA, SAYA BENCI PEMBUNUH SEPERTI MU" bentak laureen, Intan hanya menunduk, dia berlari ke atas dan menganti pakaiannya, dan mengambil tas nya dan memasukkan, Hp, Dompet, dan perlengkapan nya yang lain
Dengan rasa sesak, intan pergi dari rumahnya, Dilihatnya jam sekarang masih jam 07.30, masih ada 30 menit lagi untuk bertemu dengan Rayvan, Intan memutuskan untuk pergi ke makam papanya saja, untuk mencurahkan semua tentang hidup nya yang tidak sebahagia dulu lagi
Intan sudah sampai dimakam papanya, Dia melihat ada batu nisan itu dan tertulisan nama papanya disana Dernan Dirgantara Bin H.Dirgantara salam
intan memulai mencurahkan isi hati nya sekarang, ada rasa sesak disetiap kalimat yang dia keluarkan
"Haii papa, Pasti papa disana udah tenang ya?, Kenapa dulu papa gak ajak intan buat kesana juga?, Intan Gak mampu ngalamin ini sendirian"-Intan
"Kenapa mama selalu nuduh intan?, Padahal intan juga gak mau kehilangan papa"
"Paa, Jemput intan juga dong, Intan gak mau hidup didunia ini lagi, Semua terlalu kejam buat intan yang lemah ini"
"Intan ca-peek!, Je-mput In-tan" Lirih intan, Dia sudah menangis sekarang, Dia ingin sekali menghilang dari dunia ini, Laureen terlalu kejam untuk menuduh nya membunuh orang yang dia sayang juga
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLA (Alden & Clara)
Roman pour AdolescentsKetika dua insan penuh luka dipertemukan oleh takdir. Salah satu mereka hanya bisa terluka karna takdir, mereka hanya bisa merasakan sakit juga karna takdir. Yaa, bukan hanya satu pihak yang tersakiti, bahkan keduanya juga harus merasakan sakit yang...