Capster 57 Udah ya?

84 7 15
                                    

Perbincangan antara Clara dan Intan berhenti saat, Rafi dan Alden masuk ke ruangan tersebut, diikuti juga oleh Karin dengan tatapan sendu nya.

"Ehh adek gue udah bangun, Cape tidurnya ya cantik?" Tanya Rafi memulai pembicaraan dengan senyuman tipisnya, yang nyaris tidak bisa dilihat.

"Heh? ada keajaiban apa sampe seorang cowo kutub sehangat begini sama gue? dan sejak kapan gue jadi adek lo? dan juga sejak kapan lo senyum begitu ke cewe?" Tanya Clara beruntun dan sangat bingung dengan perubahan pada diri Rafi, pasalnya ia rasa ia belum tidur selama itu.

"Ga mau?!" Tanya Rafi dingin kembali.

"Ga kok kak, mau bangett malah, tapi cuman takut loh sama Reinna" Ujar Clara sambil tertawa pelan.

"Reinna pacar gue, dan lo adek perempuan gue, ga usah berisik!" Ucap Rafi dan mengelus lembut kepala Clara.

"Iya iya" Jawab Clara sambil mengangguk nganguk kecil.

"Al?" Tegur Rafi, berusaha untuk membuat Alden bicara.

"Ra gue mau-" Ucap Alden terpotong saat suara telfon milik ia berbunyi nyaring.

"Gue keluar bentar" Ucap Alden saat seorang wanita menelfon dirinya.

Alden pun keluar dari ruangan, menyisakan keheningan yang membuat sorot mata heran terpancar di mata Clara dan yang lainnya.

"Jangan tidur lagi yaa Ra? masih banyak yang mau gue tanyain sama lo" Ucap Rafi duduk disebelah brangkar Clara.

"Tanya ae sekarang, bisa aja nanti-nanti udah ga bisa kak" Jawab Clara sambil terkekeh kecil.

"Ra.." Tegur Intan yang tau maksud dari temannya itu. Sementara Clara hanya bisa merespon dengan senyuman.

"Ga bisa sekarang Raa, kondisi lo masih belum stabil, gue takut lo tidur lagi" Ujar Rafi.

"Hmm terserah kak Rafi aja" Jawab Clara tersenyum manis.

"Gemes banget gue punya adek" Ucap Rafi sambil mencubit hidung Clara dengan pelan.

"Adek pungut bangga" Sindir Karin yang berada tidak jauh dari sana.

"Masyaallah Karinn!!" Bentak Clara yang kesal dipanggil adek pungut.

"Gue cepuin ke Reinna lo Ra" Ancam Karin.

"Cepu kakau berani" Ancam Clara balik.

Tidak lama kemudian Alden kembali keruangan tersebut dengan hawa yang berbeda, hawa dingin terpancar di netra coklat nya.

"Gue mau ngomong sama Clara, Berdua, gue harap kalian bisa keluar sebentar" Ucap Alden dingin dan tegas.

"Mau ngomong apa lo? gue ga bakal sudi ninggalin Clara sama cowo kayak lo!" Tekan Intan marah.

"Percaya sama Alden ntan, dia udah sadar, pegang kata-kata gue" Ucap Rafi meyakinkan kata kata Alden.

"Kalau sampai Clara kenapa-napa gue bakal hidup lo ga tenang!" Ancam Intan penuh penekanan. Alden hanya menatap mata Intan dingin.

"Ya"-Alden.

Semua orang yang berada disana keluar dari ruang Clara. Menyisakan dua insan yang saling tatap, Clara yang menatap mata Alden teduh, dan Alden yang menatap mata Clara tajam.

"Sebelumnya gue berterimakasih sama lo, Karna udah nolongin gue pas ditabrak mobil tadi, walaupun gue ga minta lo tolongin-"Ujar Alden lantang. Tetapi perkataannya terhenti karena suara lembut Clara terdengar.

"Mau nyakitin batin aku lagi?" Tanya Clara sambil tersenyum lembut.

"Udah kak, sakit, ga usah diterusin ya?" Ucap Clara sambil tetap tersenyum.

ALCLA  (Alden & Clara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang