Masih dihari yang sama, Ya itu hari libur Bara dan Clara, Sekarang Clara sedang memutar kepalanya, Untuk berpikir, Dengan sambungan Telphone Tadi pagi
Clara masuk kedalam rumahnya kembali, setelah berada di taman tadi, Dirinya merasa tidak tenang, Sebaiknya dia akan ceritakan hal ini kepada bara
"Kak Baraaaaa" Panggil Clara dari luar kamar bara
"Apa ra?" tanya bara dari dalam kamarnya itu
"Gue mau bicara sebentar, Tentang Papy sama mommy" Jelas Clara, sementara bara hanya mengangguk, dan membuka kan pintu untuk clara
"Iya kenapa?" Tanya Bara setelah membuka kan pintu untuk clara
"Boleh masuk nggak?" Pinta Clara, dan dibalas anggukan oleh bara, Pertanda Adiknya ini boleh masuk ke dalam kamarnya
Clara masuk kedalam kamarnya, Terlihat banyak sekali botol minuman beralkohol dari yang sudah habis dan yang masih penuh, Botol botol yang sudah habis itu bertebaran dilantai kamar bara
Clara menyipitkan mata nya menatap kamar bara yang sudah tidak sebagus dahulu lagi, Kotor, Banyak serangga, dan lebih parahnya lagi tugas tugas bara seperti disengaja untuk merobeknya
Clara menatap Bara yang sekarang hanya seperti orang tidak bersalah, Clara bingung dengan kakaknya ini, Dahulu dia tidak seperti ini
"Kak?" Ucap Clara meminta penjelasan atas kekacauan ini
"Kenapa?"Tanya Bara enteng
"Lo kenapa?, Kenapa banyak minuman gini?" Tanya clara menatap kakaknya cemas
"Gapapa, Lo tadi mau bahas apa?, biar sambil gue beresin ni kamar anjing" Jawab Bara dan berjalan memungut sampah sampah di kamarnya
"Kak, Plis Jelasin Ke Clara dulu" Ucap Clara menatap kakanya sedih, Matanya telah berkaca kaca melihat bara sekarang
"Gapapa Ra" Jawab nya begitu lemah, Clara menggelengkan kepala nya, Tidak mungkin kakanya ini sedang tidak apa apa
"Ceri-ta Kak" Lanjut Clara kembali, dia harus tau bara sekarang ada masalah apa, Tidak mungkin dia seperti ini kalau tidak kenapa napa
"GUE BILANG GAPAPA YA GAPAPA, LO JANGAN BAWEL DEH, GUE CAPEK NGADEPIN LO!" Bentak bara dengan intonasi nya yang sangat tinggi, membuat kamar itu menjadi sangat menegangkan
"Ka-kak?, Ben-tak Cla-ra?" Ucap Clara Takut melihat bara yang ada didepannya sekarang, Ini bukan Bara yang dia kenal lagi
"Gue ca-pe raa, Hikss" Lirih bara, Ya dia sekrang menangis untuk yang pertama kalinya didepan orang, Jangan ditanya lagi, Bara sekarang adalah bara yang sangat rapuh dengan keadaan yang selalu mendesaknya
"Cape kenapa?" Tanya Clara masih membujuk bara untuk menceritakan apa yang terjadi dengannya
"Gue capek ra, Gue capek, masalah datang mulu ke gue, gue ditinggl cewe gue, Tugas skripsi yang ditolak dosen gue mulu, Geng motor yang gue bangun dari dulu sekarang hancur, Gue ditinggal Ortu kita yang ga pulang pulang dan parahnya nggak ngasih kabar, Gue lelah ra" lirih baara dengan air mata nya yang bercucuran sangat banyak dipipi mulus nya
"Dengan cara lo mabuk mabukan gini masalah lo selesai?, Nggak kan?" Tanya Clara sekarang dengan nada yang tinggi
"Lo nggak bakal ngerti" Ucap bara dan menatap tajam clara
"Ya lo cerita dari dulu, Biar gue paham kak!" Ucap Clara tak kalah marah
"Ngapain gue cerita ke lo, Toh ujung ujung nya ga bakal dapat asil, Lo cuman beban di keluarga gue!"Bentak Bara
"Maksud kak Beban?" Tanya clara sudah merendah
"Iya, apa jangan jangan, Orang tua gue pergi juga karna capek ngadepin lo?" Ucap bara sadis
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLA (Alden & Clara)
Novela JuvenilKetika dua insan penuh luka dipertemukan oleh takdir. Salah satu mereka hanya bisa terluka karna takdir, mereka hanya bisa merasakan sakit juga karna takdir. Yaa, bukan hanya satu pihak yang tersakiti, bahkan keduanya juga harus merasakan sakit yang...