Capster 50 Hancur (3)

59 4 1
                                    

...

(Rumah Johandes)

Kini mereka sedang berada di ruang tamu Johandes, yaa Zelvin dipaksa ikut kedalam oleh Clara, karna rasa tidak enak kalau Zelvin hanya berdiri diluar bukan?

"Kenapa om manggil ra kesini?" Tanya Clara menatap bingung mata Johandes.

"Ini siapa ra? cowo kamu ya? ganteng sekali" Ujar sang om membuat Clara kesal, kenapa pertanyaan nya dialihkan oleh Johandes?.

"To the point, saya sibuk!" Ucap Clara menatap tajam Johandes, membuat Johandes hanya bisa menghembuskan nafas panjang.

"Ada kabar buruk. Perusahaan yang di bangung oleh Tacas dari nol, sudah hancur oleh musuh Tacas sendiri!" Ucap Johandes penuh penekanan.

"Shit! kenapa bisa begini? apa guna anda disana? apa anda kurang berpengalaman untuk mengurus semuanya hah?" Ucap Clara dengan suara yang cukup kencang, membuat Zelvin melirik sekilas. Apa-apaan Clara ini? tidak ada sopan santun kah?

"Jaga ucapan mu Clara!" Ucap orang dari balik pintu membuat atensi mereka semua teralihkan. Disana terdapat wanita paruh baya. Clara kenal, dia adalah istri dari Johandes, memang dia sedikit julid dengan orang-orang.

"Hey! seharusnya kamu sadar diri perusahaan ini hancur gara-gara kamu ga becus urusin nya!" Ucap Renata sangat pedas, membuat Clara melirik tajam dirinya.

"Renata! jaga ucapan mu! sekarang masuk kekamar mu kembali!" Bentak Johandes kepada istrinya. Renata hanya sempat mengumpat tapi masih saja stay disana.

"Maaf atas Renata Queen" Ujar Johandes menundukkan pandangannya.

"Ahh sudah lah! satu hal yang anda ingat, anda tidak berhak untuk menghakimi saya, karna saya masih terlalu muda untuk menjadi pengusaha sukses, cam kan itu!" Ujar Clara untuk seorang wanita paruh baya tersebut.

Setelah mengatakan itu Clara pergi dari sana diiringi oleh Zelvin yang disadari dari tadi hanya melongo tidak paham, tapi semaksimal mungkin dia mendatarkan ekspresinya seperti tidak peduli dengan lingkungan.

"Ra bentar! lo pengusaha?" Tanya Zelvin cengo.

"Ga usah dibahas, pulang!" Ucap Clara dan berjalan kembali menuju motor Zelvin. Sementara Zelvin hanya berdecak kesal dengan sikap menyebalkan milik Clara.

Zelvin pun menghantarkan Clara tepat didepan rumahnya, dan tidak butuh waktu lama mereka pun berpisah dengan tujuan masing-masing.

"Huftt cape gue" lirih Clara sebelum memasuki rumahnya.

Saat membuka pintu depan. Clara dikagetkan karna keberadaan Bara yang sudah duduk diruang tamu dengan pakaian serba hitam nya.

"K-kak mau kemana?" Tanya Clara gugup.

"Bukan urusan lo, mana uang lo?" Tanya Bara.

"Buat apaa k-ak" Lirih Clara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Ke club, cepetan!" Bentak Bara.

"Uang Clara udah habis kak, tadi Clara ke rumah sakit dulu" Lirih Clara menatap lekat mata Bara.

Bara pun mendekati Clara yang sedang berdiri didepannya, dengan sigap dia langsung merampas tas Clara sehingga Clara terjatuh kelantai. Setelah meobrak abrik tad Clara tapi dia tidak menemukan uang yang dia cari. Emosi nya kembali naik turun.

"MANA UANG LO GUE BILANG! LO SEMBUNYIIN DIMANA HAH?" Bentak Bara dengan kasar. Clara pun berdiri dari duduknya, berusaha mensejajarkan tingginya dengan Bara.

"Sampai kapan lo kayak gini? sampai kapan??!!" Tanya Clara dengan mata yang sudah banjir air mata.

"Lo pikir hidup lo aja yang hancur? lo pikir hidup lo aja yang sengsara? Hey! hidup gue lo liat, liat, gue udah mati dari dulu bangsat" Ucap Clara dengan emosi yang menggebu.

Plak..

Yaa Bara menampar pipi mulus milik Clara membuat Clara hanya biaa tersenyum ketir.

"Mau apa lo hah? sini tampar lagi, tampar!" Tantang Clara.

"Gue! gue yang harus nangung semua nya! gue yang kerja mati matian buat hidup lo anjing! dimana ada seorang adik perempuan nya yang dihancurikan kakak nya sendiri,Dimana anjing!"-Clara.

"Lo pikir gue sekuat itu? Hah? lo pikir gue dapat uang dari mana anjing! Gue kerja dari pagi sampai malam, gue berusaha bagi waktu gue dengan sekolah, gue berusaha ngilangin waktu main gue dulu, sampai gue jatuh sakit dan bakal mati kek gini! udah seneng lo anjing!"-Clara.

"Lo pikir ini tugas siapa hah? gue ini cewe dan gue ini adek lo! seharusnya lo yang kerja bukan gue! tapi gue masih sabar buat ngertiin masalah lo itu, sampai akhirnya lo kayak gini! kasar dan seenak nya minta uang ke gue! mikir lah Bangsat!"-Clara.

"Lo tau? Orang tua lo kemana? Gaa sama sekali kan? siapa yang tau semuanya? itu gue! gue mati matian buat tetap jalanin hidup gue dan kerja buat lo! susah bagi gue kayak gini!"

"Ga-ga mungkin papa sama mama mati! ga mungkin, Ra lo pasti bercanda kan? iya kan? Jawab gue!" Bentak Bara kembali.

"Iya kita yatim piatu! puas lo denger nya hah?"-Clara.

"Pasti ini semua gara-gara lo kan? papa sama mama cape ngadepin sikap lo itu! dasar sialan! sekalian lo mati aja sana!" Tuduh Bara dengan sorot mata tajam nya.

"Oke fine! lo tunggu aja gue mati! dan selamat menyesal!" Ucap Clara dan pergi dari sana.

"Argghh" Teriak Bara frustasi dan pergi meninggalkan rumah nya.

Clara terduduk lemas, semuanya berkecamuk diotak nya, rasanya sakit sekali. Bahkan umurnya tidak akan bertahan lama.

Apa dia akan bisa tetap menyalani cuci darah? ahh bagaimana bisa perusahaan papanya sudah hancur, cuman ada satu harapan ya itu perusahaannya di Italia.

Clara mengunci dirinya di kamar nya dengan kondisi kacau, dia sengaja tidak menghidupkan lampu kamar tersebut, rasanya dia sudah tak ad ketenangan dalam hidupnya.

Hidup nya terlalu menyedihkan untung orang seperti Clara.

Drttt...

Bunyi handphone tersebut membuat Clara mengangkat pandangannya dan mengambil telfon tersebut.

Setelah mendengar ucapan orang disebelah sana membuat Ia kembali sakit dan kacau, sudah tak ada lagi harapan.

'Maaf Queen, Perusahaan mu sudah bangkrut, karna utang-utang perusahaan tidak kunjung kamu bayar'

Begitu kata-kata dari seorang wanita, yaa dia adalah asisten Clara.

Clara mengambil foto keluarga nya yang sangat bahagia, berbeda dengan hidupnya sekarang. Sangat mengenaskan.

"Ma, paa. Kalian tunggu Clara di sana yaa. tenang aja bentar lagi kok, ra juga nyusul" Ucap Clara sembari tertawa getir.

"Dunia ga adil paa, Queen papa ini udah kehilangan mahkota nya pa-, Clara dihancurin oleh dua cowo yang Clara sayang, Apa Clara jahat ya pa sama mereka?"-Clara.

"Masa Clara dibentak-bentak mulu. Papa marahin dong, kaya dulu pas kak Bara jahatin Clara- Hikss"

"Atau Clara ga pantes bahagia ya pa ma?"

"Hahaha, kalau kayak gini Clara jadi mau cepet-cepet nyusul mama sama papa dehh, di sini orang orang nya jahat ma pa"

"Lagian kalo nanti gue udah ga ada di dunia ini, Ga ada yang sedih juga, Toh gue bukan apa-apa kan, Hahahaha"

"Gue ga sanggup lagi, Hikss" Lirih Clara dibalik kegelapan yang menimpanya.

Ini lah sosok Clara, Wanita yang dihancurkan oleh dua orang yang disayang nya. Bukan hanya si bentak, tapi mereka juga melakukan kekerasan fisik terhadapa Clara, Alden yang mendorong nya hingga terjatuh ke aspal sampai Bara kakaknya sendiri menamparnya dengan begitu keras.

Sosok Clara yang terlihat kuat sebenarnya hanya wanita rapuh, Yang terpaksa kuat oleh keadaan yang mendesak.

Didalam kamar yang sunyi tersebut Clara begitu hancur, penampilannya yang sudah tidak bisa di jelaskan lagi.

***

Senin
18-July-2022

Segera And ysy

VOTE COMEN CUMAN SEDETIK KOK!!!

ALCLA  (Alden & Clara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang