...Surat Dinas, Biasanyaa Ditulis dengan Bahasa formal, dan tidak bebas-" Penjelasan Guru B.indonesia.
pak Maman belum selesai juga menjelaskan materi nya, Padahal waktu istirahat sudah berlalu dari tadi, kata pak Maman Sebentar lagi, Dari tadi juga tidak siap siap, Murid murid pun sudah resah dengan pak Maman, Perut mereka juga sudah berkonser, Kecuali Intan dia tetap santai dan mengamati pak Maman dengan serius.
Clara yang sudah tidak tahan lagi, Dan mengeluarkan suara nya ke pak maman.
"Paaak!"panggil Clara
"Yaa Clara?" Tanya pak maman sudah membalikkan badan kearah Clara duduk.
"Kapan ya pak selesainya?" Tanya Clara dengan enteng
"Ini sedikit lagi nak!" Ucap Pak Maman, yang lain hanya mengeluh.
"Perasaan, dari tadi bapak Bilang sedikit mulu" Sekarang bukan Clara lagi melainkan Oji yang bertanya.
"Suka suka bapak dongg" ucap pak maman menyebalkan.
"Ish namanya tuu boong Bapaak Maman tercinta" Lanjut Oji.
"Yaa, Kalau bapak bilang banyak lagi nakk, Ntar kalian ngamuk lagi" Alasan pak Maman.
"Ya iyalah, ini aja kami udah gelisah, apa lagi bapak bilang banyak lagi" Lanjut Karin.
"Nah tuu tau" Lanjut pak Maman.
"Dah lh pak, udahin tuu materi, percuma gak masuk ke otak kami paak, kalau udah jam istirahat kami bapak sitaa" Saran Reinna sekarang.
"Kasihan, Tapi bapak gak peduli, Wleee" Ejek pak Maman.
"Astagfirullah, Punyaa guru gini banget ya allah" Lanjut Chiko teman sekelas Clara.
Clara tiba tiba mendapatkan ide yang bagus, Percuma kalau bicaraa dengan pak Maman dia tidak akan mendengarnya. Kecuali anak kesayangan nya Jntan. Intan sudah dianggap nya anak sendiri, karena otak Intan yang sangat encer dari Clara, Intan selalu mendapat peringkat 1, Sementara Clara peringkat 2, Clara sebenarnya lebih pintar dari Intan. Tapi cuma karna Clara yang pemalas, Membuat nya selalu dibawah peringkat Intan.
Clara menyenggol tangan Intan, dan berbicara
"Ntan, Lo bantu bilang yaa sama pak Maman, lo kan anak kesayangan nya dia, Yaa yaaa?" bujuk Clara dengan sedikit berbisik agar tidak di dengar oleh orang lain.
"Nggak!" ucap Intan
"Yaelah pliss, Ntar apa yang lo mau gue jabanin deh" mohon Clara dengan muka memelasnya, berharap Intan luluh.
"Nggak, gue ga mau, gue mau belajar" ucap Intan lagi, masih menolak permintaan Clara.
"Yaelah gitu bad lo sama gue, jarang jarang gue minta ntan, lo udah pinter, gak perlu belajar juga kalii" bujuk Clara lagi.
"Masih Perlu, Gak belajar gak pinter" Ucap Intan finish.
"Susah bangett sihh ngomong sama lo batu" Batin Clara.
Clara masih memutar otak nya agar bisa cepat cepat istirahat, Dan dia memutar mata nya dari pintu kelas sampai belakang, dan menemukan teman nya yang sepertinya sedang sakit, Otak Clara langsung mengeluarkan ide cermelang.
Clara mengangkat tangan nya, agar bisa bicara. Pak maman yang menyadari Clara itu pun, dan langsung bertanya kepada Clara.
"Kenapa Clara?" tanya pak Maman.
"Itu kayaknya ada yang sakit karna bapak kelamaan pak, Kayanya kelaparan pak, Boleh lah kami untuk istirahat dulu pak, Bapak belum makan juga kan" ucap Clara, Sambil menunjuk kearah Nadia yang menundukkan kepalanya, seperti memang lagi sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALCLA (Alden & Clara)
Genç KurguKetika dua insan penuh luka dipertemukan oleh takdir. Salah satu mereka hanya bisa terluka karna takdir, mereka hanya bisa merasakan sakit juga karna takdir. Yaa, bukan hanya satu pihak yang tersakiti, bahkan keduanya juga harus merasakan sakit yang...