Perkara Cinta ; Es Krim Jusuf
"Kita mau kemana?"
"Beli es krim."
"Ngejar promo ya?"
"Hmm," kekeh Jusuf sambil melirik spion kanan motornya.
Seraut wajah cantik terlihat sibuk melihat keramaian jalan raya sore ini. Langit menguning dengan gulungan awan di ujungnya menemani perjalanan mereka menuju supermaket. Lima belas menit kemudian motor matic Jusuf berbelok memasuki area perbelanjaan modern itu.
"Suf, mau es krim yang itu deh."
Kepala Jusuf mendongak setelah menaruh helm di spion. Sambil merapikan rambut, kedua matanya menatap baliho promosi yang dipajang di area parkir supermarket.
"Boleh."
"Banyak promo ya hari ini. Hari apa sih?"
Jusuf mengulum senyum melihat wajah cantik itu berada tepat di depannya. Dua mata hitam bulat yang berbinar itu menatapnya jenaka.
"Hari selasa," jawab Jusuf mengambil tangan cewek itu untuk digenggam.
Keduanya berjalan bersisian memasuki supermarket, dengan tangan saling bertautan dan senyum tertahan.
Untuk ukuran hari spesial dengan berbagai promo, supermarket sore ini tidak terlalu ramai. Ditandai dengan antrean kasir yang tidak mengular.
"Mau langsung beli es krim atau muter dulu?" tanya Jusuf menarik troli belanja dengan satu tangannya yang bebas.
"Mau beli strawberry bentuk love."
"Emang ada?"
"Ada! Itu!"
Jusuf pasrah ditarik cewek yang beberapa bulan ini menjadi penumpang reguler motornya. Kakinya baru berhenti melangkah pada display berkotak-kotak strawberry kemasan spesial berbentuk hati yang sedang promo.
"Lucu banget!"
"Iya lucu."
"Beli satu atau dua?"
"Dua boleh."
"Satu-satu ya?"
Kepala Jusuf mengangguk. Membiarkan cewek itu menaruh dua kotak strawberry ke dalam troli belanja.
"Hari ini Valentine, Suf, nggak mau ngasih bunga?"
Pertanyaan itu sontak menghentikan langkah keduanya yang sedang menelusuri lorong berisi makanan ringan.
Ditatapnya cewek yang tangannya masih ia genggam. "Udah pernah, Sa," ucap Jusuf.
"Kapan?"
"Dulu waktu masih sekolah."
"Masa sih?"
"Iya."
"Pas kapan sih? Kok gue nggak inget?"
"Pas valentine lah."
"OH!"
"Udah inget?"
Cewek itu tertawa. Tawa yang terlampau akrab di telinga Jusuf. Tawa yang masih sama cantiknya sejak pertama kali ia melihatnya.
"Inget! Yang lo bilang dagangan bunga valentine nggak abis terus lo kasih ke gue biar nggak berat bawa pulangnya?"
Jusuf mengangguk dengan tawa.
"Lo naksir gue dari kapan? Jawab cepet!"
"Nggak tau, lupa." Jusuf mengedikan bahu dan lanjut berjalan.
"Dari pertama kali kita ketemu?"
"Nggak tau."
"Apa dari pertama kali lo lihat gue?"
"Nggak tau."
"Sufff!"
Jusuf hanya tertawa merespon serentetan pertanyaan itu.
"Mau es krim yang mana?"
"Bisa banget mengalihkan pembicaraan," protes Sasa yang dibalas tawa oleh Jusuf.
"Udah, milih es krim aja dulu," ujar Jusuf mengusap rambut cewek di sebelahnya itu.
"Ih jangan digituin! Ntar gue meleleh!"
"Emang lo es krim?"
Sasa mengangguk. "Manis," katanya dengan senyum lebar.
Jusuf tak bisa menahan rasa gemasnya. Ia melepaskan genggaman tangan mereka dan mengarahkan kedua tangannya untuk mengacak-acak rambut Sasa yang langsung mendapat protes keras.
"JUSUF NAGARA!"
Tawa Jusuf makin meledak. Dihiraukannya tatapan orang-orang yang tertuju ke arah mereka.
"Jadi acak-acakan nih!"
"Nggak, masih cantik kok." Jusuf ikut merapikan rambut panjang Sasa ke tatanan semula.
"Iya lah. Harus. Nanti orang-orang pada julid. Lihat lo ganteng, guenya nggak cantik."
"Gue apa?" tanya Jusuf mengernyitkan dahi, karena gumaman Sasa barusan.
"Es krim yang ini boleh nggak?" Sasa membuka pintu lemari pendingin dan mengambil satu es krim Vienetta yang tertera pada daftar promo.
"Satu lagi dong, buat di rumah juga."
Menunggu Sasa mengambil satu es krim klasik berbentuk kue itu. Jusuf beralih ke lemari pendingin lain dan menemukan es krim menarik. Tak menunggu waktu lama, ia mengambil dua cone.
"Itu yang rasa ap-."
"Happy Valentine."
Sasa menaikan kedua alisnya, menerima dua cone es krim yang tertera pada bungkusnya berbentuk bunga mawar. "Es krim bunga?"
"Iya. Lucu kan?"
"Lucu." Sasa mengangguk dengan senyum tertahan. "Lucu kok."
"Senyum dong," goda Jusuf.
Senyum Sasa mengembang. "Makasih."
"Sama-sama."
Jusuf baru akan menarik troli belanja saat Sasa kemudian menarik tangannya untuk sedikit menunduk. Ia dekatkan kepalanya ke arah cewek itu yang terlihat akan berbisik.
"I love you."
•×•
Tepuk tangan dulu buat yang udah ganti status *uhukk*
Btw, iya udah lama banget nggak update wkwkwkwk makasih ya buat semuanya yang udah sering bolak-balik buat baca ulang cerita ini. Makasih banyak!
Semoga kita semua sehat selalu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkara Cinta
Fanfiction"Tetap menyerah! Jangan semangat!" Sebuah fanfiksi Stray Kids dengan tokoh lokal rekaan @eskalokal di twitter. Perkara Cinta Elok Puspa | April 2020 Credit photo from Pinterest